AKU MENYUKAIMU

22 4 16
                                    

Esok paginya media sosial ramai dan riuh mengenai pemberitaan tentang Maehwa. Maehwa masih mengumpulkan kesadarannya saat Eomma membangunkannya dan menunjukkan dirinya jadi Headline utama beberapa platform berita.

Kesuksesannya memerankan tokoh yang semestinya diperankan Eunhye menjadi topik menarik dan buah bibir dimana-mana. Semua orang memujinya. Bahkan ada prediksi Maehwa akan menjadi seorang binta besar dengan bakatnya. Song Maehwa dalam kurang dari 24 jam menjadi primadona.

Ponselnya berdering dari banyak temannya yang mengucapkan selama atas kesuksesan Maehwa. Maehwa senang tak terkira.

"Putriku akan jadi bintang besar" kata Eomma dalam isak tangisnya. Maehwa memeluknya. "Jangan cepat berpuas diri, kau masih harus berjuang. Maehwa hwaiting!!" Eomma menyemangatinya.

Air mata Maehwa menetes, Ia menghubungi Changsub.

Selang beberapa lama, Changsub sudah ada didepan rumah Maehwa. Maehwa meminta ijin pada Eomma untuk berlatih sebentar dan Eomma mempersilahkannya.

Maehwa keluar rumah dengan ceria dan melihat Changsub sudah menunggunya. Ia meminta Maehwa masuk ke dalam mobil.

"Lihat bintang besar itu sekarang" Kata Changsub meggodanya. Maehwa hampir menitikkan air mata karena sangat bahagia. Mereka berangkat tanpa banyak bicara. Akhirnya mereka sampai di rumah Changsub. Maehwa melebarkan pandangannya dan melihat betapa rapi dan nyamannya rumah besar itu.

Maehwa berjalan ke arah jendela besar yang menghadap jalan dan melihat toserba yang biasa ia datangi dari sana.

"kau mau minum sesuatu Aktris Song Maehwa?" Changsub datang dengan dua kaleng cola dingin. Maehwa tersenyum saja. Ia sedikit berlari dan berjalan ke arah Changsub.

"Bolehkah aku memeluk CEOnim?" tanya Maehwa dengan sopan. Changsub tersenyum.

"Mau sampai kapan meminta ijin, kau benar-benar bukan orang dalam drama yang tiba-tiba memeluk saja tanpa harus minta ijin" Changsub terkekeh. "kemari".

Maehwa memeluk Changsub dengan erat. Changsub mengusap lembut kepala Maehwa.

"andai saja waktu itu kau menyerah Maehwa" Kata Changsub. Maehwa mendongakkan wajahnya dan tersenyum dalam pelukan Changsub.

"Terima kasih CEO nim" katanya hangat. "Aku datang kesini untuk latihan, bisakah kita mulai segera?"

"tak sabaran sekali. aku punya syarat" kata Changsub melepaskan pelukan Maehwa. "Panggil aku OPPA"

Maehwa diam, rasanya aneh

"o .. oppa ..." ia tergagap

"Benar, begitu. Changsub Oppa."

"ba ... baiklah"

"ayo kita mulai, bersiaplah"

Mereka memulainya, Maehwa mengutarakan bagian yang tak ia kuasai dan Changsub membantunya agar bagian itu sempurna. Tentu mereka menjadi sangat intens dan serius pada perannya masing-masing. Maehwa sangat professional. Hari itu mereka banyak berbagi dan Changsub mengoreksi setiap detil penampilan Maehwa.

Telah sampailah mereka pada part dimana mereka harus berciuman. Changsub sangat menghormati keinginan Maehwa untuk tak melakukan kontak fisik semacam itu diluar pementasan. Tapi entah mengapa, Hari ini Maehwa tampak berbeda. Dalam adegan, Changsub mendekati Maehwa dan pelan-pelan menciumnya.

Changsub memegang wajah Maehwa dengan kedua tangannya. tubuh Maehwa tak bisa bergerak, Jantungnya berdegub kencang. Tapi ia juga, diam saja.

Changsub mencondongkan tubuhnya dan bibir mereka bertemu, adegan yang semestinya hanya ada dalam pementasan, kali ini dilakukan dalam latihan. Anehnya, Maehwa membalasnya. Mereka bercumbu dan berpagutan. Setelah cukup Maehwa tak berani menatap Changsub.

"Ah, Maehwa. maafkan aku. Aku terbawa suasana" kata Changsub dengan wajah yang memerah. Maehwa diam saja. "Maafkan aku." Kata Changsub benar-benar merasa tak enak. "kuambilkan air minum"

"Oppa ..." kata Maehwa tertahan, mereka bertatapan "... tak apa, kau melakukannya". Changsub mendekati Maehwa tanpa banyak bertanya. Ia merengkuh wajah itu dan mendaratkan lagi ciumannya. Kali ini sebagai Lee Changsub. Bukan tokoh dalam pementasan.

Maehwa tak melawan, ia biarkan Changsub memainkan bibir dan lidahnya disana. Ia juga menikmatinya. Rasanya tak sama dengan apa yang ia impikan. Bibir Changsub begitu hangat dan lembut. Ia biarkan bibir itu mengecupnya, mengulum dan mengigit bibirnya dengan nafas yang semakin berat.

"oppa .." Maehwa mendesah disela-sela ciuman mereka. Changsub mengeratkan pelukannya dan menggiring tubuh Maehwa ke sofa yang tak jauh dari mereka. Maehwa diam saja, membalas dan menikmati bibir Changsub yang menggila itu. Lidah mereka bertemu. Semakin dalam dan hangat. Setelah cukup, Changsub berhenti dan menatap Maehwa dengan penuh kasih sayang. Wajah Maehwa memerah karena malu.

"kau ..." Kata Changsub dengan nafas tersengal.

"aku, menyukai CEOnim" kata Maehwa pelan dan membuang pandangannya ke arah lain. Changsub menjawil wajah itu agar menatapnya.

"aku menyukai Maehwa, sejak awal aku sudah menyukai Maehwa." Changsub beringsut duduk disamping Maehwa dan menatap langit-langit rumahnya. "kau mengingatkanku pada seseorang dimasa lalu. Entah kenapa kau terlihat mirip dengannya ketika kita pertama kali bertemu". Maehwa menatapnya dalam. Changsub menariknya dan memeluknya.

"aku ..."

"mau jadi pacarku?" tanya Changsub. Maehwa diam saja. Tapi ia mengeratkan pelukannya pada Changsub.

***

Changsub mengantarkan Maehwa pulang kerumah dengan ceria. Wajahnya berseri-seri. Ia punya pacar sekarang. Entah kenapa kata-kata itu mengalir begitu saja. Hatinya selalu menghangat ketika melihat Maehwa. Tak ada keraguan dalam hati Changsub untuk Maehwa.

"kau harus semakin bersemangat setelah ini" Kata Changsub mengacak-acak rambut Maehwa ketika Maehwa turun dari mobil.

"Rasanya aneh sekali, tapi baiklah CEOnim" katanya

"OPPA" Changsub mengkreksi, tersenyum dan berlalu.

***

Changsub pulang dengan perasaan gembira. Hatinya berbunga-bunga bukan main. Setelah berlama-lama menahan diri, Akhrinya ia bisa mengungkapkan perasaanya pada Maehwa.

ponselnya berdering. Ia menatap layar dan nama Eunhye ada disana. Air wajahnya berubah. Ia mengangkatnya.

"Eunhye ya?" Tak ada jawaban. "Eunhye ya gwechana?" Masih tak ada jawaban. Changsub khawatir "Eunhye kau dimana?" Masih tak ada jawaban. "EUNHYE??!!" Changsub terdengar panik sekarang. "EUNHYEYAAAA!!!" Teriak Changsub. Terdengar suara orang terkekeh dari sebrang. Itu suara Eunhye.

"kenapa panik sekali?" katanya terkekeh. Changsub menutup matanya.

"kau mabuk?" tanya Changsub merebahkan diri diatas kasur empuknya.

"tidak, aku tak boleh minum alkohol" kata Eunhye. Mereka diam. cukup lama.

"Eunhye ..." Tak ada suara apapun "kau merindukanku?" tanya Changsub. Eunhye tak membalas. Ia mematikan ponselnya.

Changsub bangkit dari posisinya.

"kau akan baik-baik saja kan? Eunhye?"

***

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang