PAYUNGKU TERTINGGAL DI DALAM

32 6 2
                                    

Siang itu Maehwa tak terlambat. Latihan sudah dimulai sejak satu jam yang lalu untuk aktor dan aktris utama. Sementara untuk peran-peran pembantu diperbolehkan datang satu jam kemudian. Hari ini mereka hanya menyimak saja latihannya serta perkenalan dan memahami bagian-bagian mereka dengan baik.

Kedelapan siswa terpilih masuk ke dalam ruangan. Disana sudah ada Changsub, Eunhye dan aktris Aktor lainnya. Ada juga musisi yang khusus memainkan alat musik.

"Inilah mereka ..." kata Changsub bahagia ketika kedelapan muridnya masuk. Semua orang bertepuk tangan dan menyambut para siswa dengan antusias. Changsub jadi yang paling bangga melihat kedelapan anak didiknya mamasuki ruangan satu persatu. Ia menatap lembut mata Maehwa sambil tersenyum.

"Kalian harus bersiap, mungkin setelah ini kalian akan jadi Aktris dan Aktor besar." seru seorang konduktor musik sambil bertepuk tangan. Semua siswa termasuk Maehwa merasa sangat senang dan tidak canggung.

"perkenalkan diri kalian satu persatu" kata Changsub. Semua memperkenalkan diri sesuai urutan termasuk Maehwa yang menjadi murid paling tua diantara yang lainnya.

Setelah cukup, seorang staff meminta mereka duduk di tepian ruangan dan meminta mereka tetap tenang dan tak memotret atau merekam kegiatan latihan kecuali staff. Maehwa menurutinya saja. Ia sangat antusias.

"Giliranmu Changsubie" kata seorang aktor senior.

Mereka memulainya denyan hidmat dan sunyi. Adegan demi adegan, lagu demi lagu, tarian demi tarian. Maehwa menikmatinya, terlebih itu adalah Changsub. Ia sangat professional di bidangnya. Begitu pula Eunhye yang sangat luar biasa memukau. Maehwa mengingat betul adegan demi adegan yang ia baca semalam dan tetap ia pelajari saat mereka melihatnya langsung.

Tiba saat latihan adegan yang mengharuskan Changsub dan Eunhye berciuman sambil menangis. Maehwa penasaran. Apakah latihannya hanya reka adegan atau benar-benar dilakukan. Maehwa mencermatinya dengan seksama, atau lebih tepatnya, ia menunggu.

Eunhye melakukan adegannya dengan baik. Ia tampak kesakitan dan air matanya jatuh, kemudian Changsub membelainya dengan lembut, mengusap air mata Eunhye yang bercucuran lalu mendaratkan sebuah ciuman yang sangat manis. Mereka berpagutan sampai seseorang berkata

"cut!" Changsub mengusap lembut bibir Eunhye dan menepuk punggungnya

"kerja bagus" katanya bangga.

Maehwa memperhatikannya dengan seksama. Tak heran kala itu Changsub menciumnya tiba-tiba. Karena inilah yang akan ia hadapi jika ia tetap pada keinginannya menjadi seorang Aktris. Ia jadi bertanya-tanya, bagaimana mungkin Changsub dan Eunhye tak terlibat perasaan jika setiap dipasangkan dalam pementasa musikal, ini yang mereka lakukan.

Maehwa jadi ingat candaan Eunkwang dan Sungjae saat audisi. Eunhye bilang Changsub menolak cintanya berkali-kali. Tadinya ia mau percaya saja. Tapi melihat kedekatan Changsub dan Eunhye serta Chemistry mereka di atas panggung, rasanya tak mungkin Changsub tak menyimpan perasaan untuk Eunhye.

***

Latihan hari ini selesai dengan baik. Maehwa pulang bersama beberapa orang siswa. Tapi baru sampai di gerbang, ia mendadak harus kembali. Payung yang ia bawa tertinggal di ruang latihan.

Maehwa bergegas kembali sebelum semua orang meninggalkan gedung.

Sesampainya di  ruang latihan, ia melihat pintunya masih dibuka, ia bersyukur atas itu. Tapi ia terhenti karena melihat pemandangan di dalam ruangan membuatnya tak enak hati.

Changsub dan Eunhye masih disana. Eunhye terlihat duduk di bangku piano sedang membaca naskah dan Changsub mendekatinya.

"kau masih marah padaku?" tanya Changsub. Eunhye menatapnya dan menggeleng, Lalu kembali pada naskahnya tanpa menjawab apapun. "Eunhye, apa yang harus kulakukan agar kau tak marah pada oppamu?" Bujuk Changsub.

Maehwa berpikir, apakah ini ada kaitannya dengan pertengkaran mereka tadi pagi.

"Oppa mau jadi pacarku?" tanya Eunhye. Tentu saja pertanyaan itu membuat Maehwa terkejut. Ia melihat Eunkwang menggeleng sambil tersenyum. Eunhye diam saja. "aku akan sangat hancur bila oppa bisa mencintai orang lain suatu saat nanti. Haruskan aku merelakan oppa dan tinggal bersama kedua orang tuaku di Inggris?"

"Kita sudah sering membahas ini, Eunhye"

"Benar, baru kali ini aku khawatir. Baru kali ini juga aku melihat reaksi berlebihan oppa" Enhye bangkit mengambil tasnya dan memasukan naskah. Changsub menariknya dan mengecup kening Eunhye pelan.

"itu obatmu kan?, Ayo pulang" katanya. Eunhye balas menariknya dan mendaratkan sebuah ciuman di bibir Changsub.

"obatku yang itu" Kata Eunhye. Changsub menatapnya lembut dan memagut bibir gadis itu dengan lembut. Mereka berpagutan sangat lama sampai Maehwa menyadari mustahil Changsub tak menyimpan perasaan apapun pada Eunhye.

Seorang menjawil pundak Maehwa dari belakang. Maehwa terkejut bukan main. Ternyata itu adalah manager Eunhye.

"Nona, sedang apa kau disini?" tanyanya setengah berbisik. Maehwa membungkuk.

"payungku tertinggal, tapi besok saja kuambil" katanya berbisik

"wae?" tanya manager itu. Maehwa tak berkata-kata, ia menunjuk ke dalam ruangan dengan matanya. Manager Eunhye mengintip sedikit dan mendapati Changsub dan Eunhye masih berpagutan dengan intens. "omo!". Manager Eunhye dan Maehwa bertatapan penuh arti.

"aku pergi dulu" kata Maehwa berlalu.

***

"dia sangat suka ciumanku" Changsub menenggak isi botol sojunya dirumah Minhyuk yang mewah.

"Noonamu juga suka ciumanku" kata Minhyuk. Noona duduk diantara mereka dan menyesap teh camomilenya.

"mengapa tak mencoba membuka hatimu untuknya Changsub?. Ia gadis yang baik" kata Noona. Minhyuk menarik lengan Noona dan meminta Noona memeluknya. Changsub sebal melihat adegan semacam itu di hadapannya. Padahal sore tadi ia melakukan adegan lebih ekstrim bersama wanita yang bukan siapa-siapanya.

"ini aneh" kata Changsub "aku memeluknya, aku menciumnya tapi tak juga merasakan apapun terhadapnya"

"kau tidur dengannya?" tanya Minhyuk.

"haruskan kulakukan?" Changsub balik bertanya "Jika itu tak berhasil, aku takut aku hanya melecehkannya. Dia sangat menginginkanku, Hyung"

"Maka sebaiknya tak kau lakukan" Noona menyeringai.

Changsub dan Minhyuk diam. Mereka bergelut dalam keheningan.

"kau pasti sangat menderita ketika kehilangan wanita itu Changsub?. Bahkan ketika kau memutuskan ingin menjadi pacar Yuri, itu hanya karena kasihan." Minhyuk menatap adik yang hanya berbeda tiga bulan itu dalam-dalam. Changsub menengadahkan kepalanya menatap langit-langit rumah minhyuk kemudian ia bangkit.

"aku tidur disini malam ini" katanya Enteng sambil meninggalkan Noona dan Minhyuk menuju kamar tamu yang ada di lantai bawah rumah Minhyuk.

Minhyuk dan Noona bertatapan.

"ayo tidur" Ajak Noona bangkit menarik lengan kekar Minhyuk.

***

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang