MAEHWA DAN EUNHYE

39 5 3
                                        

Kulit putih itu membungkus urat-urat kasar khas lengan seorang lelaki yang rajin berolahraga. lengan kesukaan banyak wanita. Lengan itu menjangkau wajah Maehwa dengan lembut. Tatapan mata itu hangat namun lembut. warna matanya coklat terang.

"Maehwa" Suara lembut itu memanggil namanya sekali dan membuat jantung Maehwa berdegub sangat kencang.

Lee Changsub menjentikan ibu jarinya di bibir Maehwa dengan pelan. sambil terus menatapnya hangat. Ia mengecup kening Maehwa, kedua kelopak mata Maehwa yang tertutup, pipinya dan hidung mancung itu pelan-pelan menyentuh seluruh area wajah Maehwa. Changsub berhenti sebentar. Maehwa membuka matanya yang mulai sayu. Ia menuntut lebih.

"kau menginginkannya?" Tanya Changsub. Maehwa tak menjawab. Hanya mengangguk saja. Changsub maju selangkah dan ia kini berdiri tepat di hadapan Maehwa tanpa jarak sedikitpun. Ia menatap Maehwa sangat dalam sambil perlahan mendongakkan wajah Maehwa ke arahnya. Changsub mendorong Maehwa sampai menyentuh dinding dan mulai mencondongkan tubuhnya. Bibir Changsub perlahan mengecup bibir Maehwa dengan lembut dan sebentar. Maehwa tak bereaksi, pandangannya makin sayu. Changsub melakukannya lagi. kali ini dengan lumatan lembut dan lama. Maehwa tak kuasa menolak tubuhnya. ia menikmatinya. tangan mereka saling menggenggam dalam pergumulan itu. Ciuman itu semakin intens dan dalam. Changsub mencumbunya dengan penuh cinta. Lengan Changsub berpindah dari genggaman tangan Maehwa kebelakang leher dan pinggang Maehwa, menariknya cepat. Wajah dan telinga Changsub memerah karena bernafsu. Ciuman itu terlepas dan bibir Changsub sekarang sudah mendarat di leher Maehwa. Maehwa menggelinjang namun ia tak berdaya. Ia hanya menyerahkan diri pada lelaki itu. ia menikmatinya.

"Lee Changsub ...." bisiknya dengan nafas semakin berat.

"Maehwa!!" Suara Eomma menyadarkannya. Changsub tiba-tiba hilang dan Maehwa membuka matanya. peluh membasahi tubuhnya. "kau bermimpi buruk?" tanya Eomma. Maehwa menatap Eommanya. kepalanya sedikit pusing.

"Eomma" katanya parau. Eomma membawakannya segelas air.

Maehwa menyadarinya, ia bermimpi dan jantungnya masih berdegub kencang. kenapa ia memimpikan hal seperti itu dengan ... lee ... changsub?. Ia menyentuh bibirnya sendiri. rasanya sangat nyata. ciuman lembut itu masih sangat terasa. Ia menyentuh dadanya yang terasa hangat.

"mandilah dan bersiap untuk makan". kata Eommanya sambil berlalu.

***

Hari ini sekolah riuh. Desas-desus yang beredar seorang selebriti wanita datang menemui Changsub. Kim Eunhye. Aktris drama musikal dan seorang penyanyi bersuara merdu yang selalu jadi lawan main drama musikal Changsub. Santer terdengar Changsub dan Eunhye menjadi cinta lokasi karena kerap dipasangkan jadi sepasang kekasih. Tapi berita itu ditepis sendiri oleh Changsub. Tentu saja, ia memang dikenal publik sebagai aktor dingin yang tak mau terlibat hubungan asmara dengan wanita manapun, termasuk Eunhye.

Eunhye duduk di bangku kerja Changsub sambil menunggu laki-laki itu datang. Ia melihat sekeliling ruangan itu. tak banyak yang bisa ia temukan. Hanya sebuah foto BTOB dengan 7 anggota menggantung dan beberapa Piala milik Changsub. Changsub datang dan langsung mengunci pintu.

"kau tak takut media membuntutimu?" Kata Changsub tiba-tiba. Gadis dihadapannya cemberut dan melepas kacamata hitamnya. "murid-muridku berisik" kata Changsub. Eunhye bangkit dari kursi kerja Changsub dan mendekati Changsub yang masih mematung dekat pintu. Ia memeluk Changsub dengan hangat.

"kau mau jadi pacarku?" tanya Eunhye tanpa menghiraukan perkataan Changsub. Changsub menatapnya lembut dan mengusap rambut Eunhye.

"tidak" katanya pendek. Eunhye melepaskan pelukannya dan menjatuhkan tubuhnya di sofa.

"menyebalkan. kau akan jadi lawan mainku lagi untuk musikal pekan depan. Oppa, aku menyukai oppa. aku mengatakannya dengan jelas dan berulang kali" katanya Sebal. Changsub duduk disampingnya. Ia menarik lengan Eunhye dan membiarkan wanita itu memeluknya.

"kau perempuan yang cantik, berbakat dan berani. kau bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kau mau. kau sudah seperti adikku sendiri hye yaaaa .. aku tak bisa membalasnya" Changsub mengusap pelan rambut Eunhye.

"apa itu karena kau tak bisa melupakan mantan kekasihmu yang orang asing itu, oppa?"

Changsub diam. Bahkan alasan Camelia sudah pernah ia berikan untuk menolak Eunhye. Changsub mengangkat wajah Eunhye dan mengangguk. Eunhye melepaskan pelukan Changsub dengan sebal.

"lupakan soal itu, bagaimana jika Eunhye membantuku menyeleksi pemeran pembantu untuk musikal kita besok?" Tanya Changsub. Eunhye bangkit bersiap pergi. Ia memasang kacamata hitamnya lagi.

"itu tidak Gratis." kata Eunhye

"apa yang kau inginkan?"

Eunhye mendekati Changsub dan melingkarkan lengannya di kedua bahu Changsub.

"ciuman". Belum sempat Changsub menjawab, Eunhye mencium bibir Changsub dengan manis. Changsub tak bisa melakukan apapun kecuali membalasnya. Setelah cukup Eunhye memeluk oppanya itu sekali lagi.

"bahkan jantungmu tak berdegub kencang dan kau tak merasakan apapun selain menciumku seperti dalam musikal-musikal kita. Hatimu masih terkunci juga. aku sedih sekali" katanya melepaskan Changsub dan mengambil tas yang ia letakan diatas meja. Changsub tak bereaksi.

"mau kuantar?" tanya changsub. Eunhye menggeleng pelan.

"murid-muridmu berisik" katanya sambil pergi meninggalkan Changsub yang masih diam.

Entah kenapa, Changsub bahkan tak mampu membalas cinta Eunhye selama ini. Eunhye gadis yang cantik, berbakat dan ia bersinar. Bagi Changsub, Eunhye hanya rekan mainnya dalam setiap pementasan. Tak lebih dari itu. Ia menyayangi Eunhye seperti ia menyayangi Yuri, Seperti adiknya sendiri. Ia tak ingin perasaannya dipaksa dan menjadi palsu. Walaupun ia sendiri tak tau alasan yang pasti kenapa demikian. Ia sudah melupakan Aliya. Tapi tetap tak bisa membuka hatinya untuk orang lain.

***

Maehwa berjalan tergesa karena tertinggal kelas dan berpapasan dengan Eunhye. mereka berbenturan ringan.

"ah maafkan aku" kata Mehwa

"tidak, Maafkan aku, aku tak melihatmu datang" Eunhye memegangi lengan Maehwa untuk membantunya berdiri.

"wah, kau aktris itu bukan?" Maehwa membungkukkan tubuhnya untuk menghormati Eunhye. Eunhye dengan segera mengangkatnya.

"kau tak perlu melakukan itu, cepat masuk kelasmu. sepertinya kau terburu-buru." kata Eunhye merapikan penampilan Maehwa. Maehwa menyadari keterlambatannya dan segera melesat sambil mengucapkan terima kasih. Eunhyepun berlalu. Tak dapat dipungkiri bahwa Maehwa sangat mengagumi Eunhye. di usianya yang masih muda dan seusia dengannya, Eunhye terkenal dan menjadi inspirasi banyak aktris musikal muda. Ia dikenal baik hati juga. Tak heran banyak yang mengaguminya termasuk Maehwa.

Sampai dikelas ia melihat Changsub sudah berdiri di tengah-tengah ruangan.

"Kau terlambat?. Silahkan duduk"  katanya dingin. Maehwa duduk diantara teman-temannya dan mendengarkan Profesor Changsub berbicara. kali ini entah mengapa ia yang menjadi guru kelasnya.

***

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang