Maehwa butuh waktu setidaknya 1 jam untuk memantapkan setiap gerak dan tariannya. Peluhnya bercucuran, sebelum Gladi resik di panggung asli, ia hanya butuh 1 jam untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Hari ini hari debutnya, Ia tak mau melakukan banyak kesalahan. CEO Lee memberinya kesempatan untuk bersinar walaupun harus melalui kejadian yang tak ia duga.
Ia berlatih sendirian dengan penuh semangat dan memasuki lagu terkahir. Lalu menutupnya dengan salam.
Seseorang bertepuk tangan. Sungjae muncul dari balik pintu.
"Hyungku benar, kemampuanmu sangat mengagumkan" katanya. Maehwa terkejut. Ia tak menyangkan akan bertemu Sungjae disini.
"Sedang apa tuan Yook ada disini?" tanya Maehwa.
"Aaah panggil aku oppa." Katanya. Maehwa hanya mengangguk kaku. "kau mau ke pusat pementasan?, ayo kuantar. Hari ini aku mau menonton Hyungku"
"Ah, tak perlu. aku akan kesana naik kendaraan umum" kata Maehwa berusaha untuk menolak dengan sopan.
"Palliiiii!!" Seru Sungjae. Maehwa akhirnya menurut saja. Ia masuk mobil mewah Sungjae dan duduk disamping Sungjae dengan gugup. Ia bahkan tak sempat mandi.
"Namamu Song Maehwa kan?" kata Sungjae.
"Ne ..." kata Maehwa pelan.
"Kau tau aku?"
"Ne ..."
"jadi aku tak perlu memperkenalkan diri. Tadi kau bertanya apa yang kulakukan di pusat latihan kan?" Sungjae menyetir dengan hati-hati dan memperlihatkan sebuah naskah. "Debut musikalku". Maehwa melihat Naskah tersebut dan berdecak kagum. BTOB adalah grup yang sangat Multitalenta. Setelah Eunkwang, Changsub, kini Yook Sungjae debut sebagai aktor musikal. Membanggakan.
"Hebat sekali, Tuan ..."
"Oppaaaaaa ..." Gerutu Sungjae.
"oppa.." Maehwa tersenyum geli sambil menunduk. Rentang usia sungjae terdekat darinya diantara member lain. Tapi melihatnya menggerutu agar dipanggil Oppa sangat lucu.
"Aku akan senang jika suatu hari bisa bermain musikal bersamamu. Kau sangat hebat. Aku yakin penampilanmu malam ini akan sukses." Kata Sungjae membuat perasaan Maehwa terasa sangat baik. "Yang paling penting Maehwa tak gugup" katanya.
"N ... ne ..." Maehwa masih gugup. hanya Sungjae yg banyak bicara. Sungjae menepikan mobilnya.
"kuturunkan kau disini, berjalan kaki sedikit tak apa-apa kan?, agar media tak berisik" Katanya tersenyum. Maehwa hanya mengangguk.
"Terima kasih, Oppa" katanya pelan.
"goodluck Maehwassi" Sungjae mengepalkan tangan.
***
Maehwa memasuki ruang gladiresik. Seorang pemain menjawilnya.
"Ruanganmu disana" katanya tersenyum menunjuk bahwa ruang ganti dan tatarias Maehwa tak akan seperti biasanya. Sekarang ia satu ruangan dengan Changsub. Maehwa yang gugup berterima kasih dan memasuki ruangan. Changsub sudah disana.
"Kau sudah siap?" Tanya Changsub ketika ia masuk. Maehwa menggeleng. Changsub memahaminya. Tapi ia sangat yakin Maehwa bisa melaluinya.
"aku gugup" katanya. Changsub menghampirinya dan memegang tangan Maehwa.
"kau bisa melakukannya dengan baik Maehwa." katanya "bersiaplah"
Changsub duduk dibalik bangku penata rias.
"kau datang naik kendaraan umum tadi?" tanya Changsub. Maehwa merapikan barang-barangnya dan duduk disamping Changsub, di bangku penata rias lain.
"Sungjae Oppa mengajakku berangkat bersama" kata Maehwa.
"Siapa?" Changsub mengerutkan dahi.
"Sungjae, Yook Sungjae" kata Maehwa mengulangi kalimatnya.
"Sungjae siapa? Oppa? Kau memanggilnya Oppa?"
"dia memintaku memanggilnya oppa." Maehwa menjelaskan.
"Kau sering bertemu dengannya?" Tanya Changsub
"tidak, baru tadi dan dia mengantarku kesini, dia juga bilang akan menonton pertunjukan CEOnim"
Changsub menatapnya sebal.
"wae?" Tanya Maehwa heran.
"Kau memanggilnya oppa. Hah" kata Changsub tersenyum sinis. Maehwa salah tingkah.
"itu ..."
"Sesulit itukah kau memanggilku dengan sebutan yang sama?" tanya Chansub. Maehwa diam saja. Beberapa orang penata rias masuk ke ruangan dan mereka bersiap dalam keheningan.
***
Sungjae duduk tenang mengenakan Masker dan pakaian serba hitamnya disamping Eunhye dengan penampilan serupa. Intro lagu pembuka pementasan sudah berbunyi. Malam itu Eunhye meminta Sungjae menemaninya menyaksikan Pementasan Musikal yang seharusnya jadi pekerjaannya.
"Eunhye Gwenchana?" Tanya Sungjae sedikit berbisik. Maehwa menatapnya dalam suasana remang-remang ruangan dan mengangguk. Ia tak memberitahu Changsub kalau ia akan datang malam itu.
***
Maehwa berdiri dibalik tirai dengan gugup. Changsub menepuk bahunya.
"Maehwa Hwaiting!!" katanya menyemangati. Maehwa masuk dengan percaya diri. Ia berjalan dengan aura bintang yang memang sudah terpancar darinya.
Adegan demi adegan
lagu demi lagu
tarian demi tariansemua diperagakan dengan baik. Sampai mereka tiba di bagian yang atas keinginan Maehwa hanya dilakukan saat Pementasan saja. Adegan dimana Changsub harus menciumnya dan memeluknya dengan hangat. Jantung Maehwa berdegub kencang, Sekali lagi ia akan merasakan ciuman dari laki-laki yang pertama kali mencuri ciumannya.
Changsub mendekatinya pelan dengan tatapan lembut
"saranghae ..." Katanya, untuk sesaat Maehwa lupa apa yang selanjutnya harus ia katakan. tiba-tiba ia merasa kosong dan lidahnya kelu. Changsub menyadarinya. "Saranghae ..." Ia menggenggam kencang lengan Maehwa dan kesadaran Maehwa kembali, Ia ingat apa yang harus ia katakan. Perlahan jemari Changsub menyentuh bibir Maehwa dan Maehwa hanya bisa memejamkan mata. Sekali lagi, bibir Changsub bersentuhan dengan bibir Maehwa. Maehwa hanya diam, tak melakukan apapun sampai adegan itu selesai. "Saranghae.." Kata Changsub sekali lagi mengusap bibir Maehwa. Itu tak ada di naskah dan Maehwa tau itu hanya adlib untuk membangunkan kesadaran Maehwa.
Akhirnya mereka menyelesaikannya dengan baik. Semua tertepuk tangan dengan riuh. Suara orang-orang berdengun kencang dan membicarakan Song Maehwa dengan decak kagum. Penampilan Maehwa mengesankan. Ia bahkan seperti bintang besar. Para pemain dan staff bertepuk tangan dan berpelukan. Penampilan mereka berhasil.
"kerja bagus, Maehwa" Changsub tersenyum bangga.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER SWEET
FanficChangsub menatap nanar gelas kopi dinginnya. Setelah Camelia, belum ada satupun perempuan yang mampu mencairkan hatinya. Bahkan tidak dengan Yuri. Setelah pernikahan Eunkwang, ia hanya ingin berfokus pada karirnya. Persetan dengan ucapan orang dilu...