ENDING

32 4 4
                                    

"Aku tak dapat coklat panasku." Kata Changsub dengan bibir bergetar. Lengannya masuk ke saku. Salju yang turun mulai menipis.

"Aku harus ke suatu tempat. Temani hyungku, dia tak pandai berbahasa inggris" Sungjae menepuk pundak Eunhye lagi dan berlalu berbaur dengan kerumunan orang yang hendak merayakan pesta tahun baru hari itu.

Eunhye mendekati Changsub. Mengeluarkan bantal panas dari saku tangannya dan menaruhnya di kedua pipi Changsub. Changsub menggenggam kedua tangan Eunhye dan menatapnya dalam.

"sudah hangat?" Tanya Eunhye. Changsub tersenyum dan mengangguk.

"Hangat"

Eunhye memeluk Changsub dengan hangat dan erat. Sudah sangat lama rasanya sejak ia meninggalkan korea tanpa sepatah katapun pada Changsub.

Mereka berjalan dan dapat tempat duduk di lantai dua sebuah cafe untuk menikmati Coklat panas. Tempatnya seperti balkon yang letaknya ada di lantai dua sebuah bangunan. Dari tempat itu Eunhye dan Changsub bisa melihat sudah banyak orang yang berkerumun untuk menikmati pesta pergantian tahun.

"Kondisimu membaik, Eunhye?" Tanya Changsub mencairkan suasana.

"Huuumm" Eunhye terlihat salah tingkah entah kenapa padahal sehari yang lalu ia masih membenci pria disampingnya itu.

"Kabar oppa baik?" Tanya Eunhye.

"Humm" Changsub menyeruput coklat panasnya.

"Eunhye"

"oppa" Mereka saling memanggil satu sama lain di waktu yg sama.

"bicaralah" Kata Changsub

"Kau dan nona song ..." Eunhye menatap Changsub hati - hati. Changsub menatapnya.

Changsub mengingatnya.

Hari itu dirumah sakit. Ia sedang mulai makan buburnya pelan-pelan. Minhyuk, Peniel, Maehwa dan Sungjae membawa kerumah sakit karena demam tinggi. Perutnya begitu sakit. Dokter bilang usus buntu dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Changsub tak ingat apapun. Dalam ketidak sadaran dan kesadarannya ia hanya menyebut nama Eunhye dan meminta maaf. Maehwa menemaninya semalaman dan sampai ia selesai operasi. Semua berjalan sangat lancar dan hanya menunggu Changsub siuman.

Saat siuman itu melihat Eomma di dekatnya dan merasa perutnya sakit. Eomma memanggil dokter dan ia tak lagi ingat apa-apa. Ia hanya tertidur dan mengantuk.

Sampai ia bisa menyadari semuanya dan mulai bisa duduk dengan baik. Ia menyadari sesuatu. Maehwa tak ada disana. Awalnya ia mengira Maehwa hanya sedang sangat sibuk. Tapi ia menunggunya sampai malam, menghubunginya, mengiriminya pesan yang tak pernah ia dapatkan balasannya. Maehwa tak pernah datang.

Keesokan harinya seluruh member BTOB datang menjenguk. Eunkwang menyerahkan dua buah surat. Yang pertama adalah surat pengunduran diri Maehwa dari sekolah dan satu lagi adalah surat untuk Changsub. Ia membacanya dengan seksama. Maehwa memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Changsub. Ia merasa mungkin waktunya tak tepat. Tapi Maehwa menyadari kalau ternyata ia bukan orang membuka pintu hati Changsub selama ini. Pintu hati itu terbuka oleh Eunhye dan Changsub hanya menyangkalnya. Padahal selama ini tanpa ia sadari, ia sangat mencintai Eunhye.

Setelah pulih dari sakit, Changsub secara pribadi menemui Maehwa.

"oppa bahkan tak pernah mencintaiku" Katanya meneguk cola dingin di depan toserba saat itu.

"Maafkan aku Maehwa" katanya tergugu. Keputusan Maehwa sudah bulat. Ia mungkin patah hati, tapi ia tak ingin semakin menyakiti hatinya sendiri. "kau harus mengejarnya" Kata Maehwa sambil berlalu sambil tersenyum hangat memeluk Changsub terkahir kali, dan kisah mereka berhenti sampai disana dengan baik-baik saja.

Kali ini Changsub yang harus berjuang. Ia tau Eunhye sangat membencinya tapi yakin Eunhye masih mencintainya. Ia memutuskan untuk pergi ke London bersama Sungjae.

Changsub menatap Eunhye dengan hangat.

"Kami putus" Kata Changsub

"oooh" Eunhye menanggapinya singkat "Kau kesini karena sedang patah hati?" tanya Eunhye. Changsub terkekeh. Eunhye melihatnya dengan sebal.

"Berpisah dengan Maehwa adalah keputusan yang tak kusesali. Kami berpisah baik-baik dan tetap berteman. Lagipula aku sedang menyukai seseorang"  Kata Changsub.

"dia cantik?" tanya Eunhye, Changsub mengangguk.

"Dia rekan musikalku. Pandai bernyanyi" Kata Changsub.

"Lagi?" Eunhye ingat bagaimana Changsub memacari Maehwa. "Kau memacari setiap aktris musikal baru? kenapa putus cinta jadi menyebalkan?. Aku tak mau mendengar ceritanya. Ayo pergi" Eunhye bangkit hendak pergi tapi Changsub menarik lengannya sampai ia terduduk lagi dan jatuh di pelukannya.

"tak bertanya siapa namanya?. Namanya Kim Eunhye" Kata Changsub. Eunhye melepaskan diri dari pelukan Changsub dan bangkit lagi.

"berhenti membual" katanya ketus. Changsub bangkit. Memeluk lagi Eunhye dari belakang sambil menatap lalu lalang orang di jalanan yang mulai berpesta. "oppa, lepaskan aku. aku sedang tak ingin dipeluk." Eunhye memberontak tapi tenaga Changsub lebih kuat. Akhirnya Eunhye menyerah dan membiarkan laki-laki yang pernah dicintainya itu memeluknya dengan hangat.

"Aku merindukanmu Eunhye" katanya. "Maafkan aku karena tak pernah menganggap serius semua perasaanmu." Changsub diam. Perasaan Eunhye menghangat. Air mata mulai menggenang di kedua sisi matanya. Bagaimanapun, perasaannya pada Changsub pernah sedalam itu. "Selama ini kupikir aku tak bisa lagi jatuh cinta pada orang lain dan menutup hatiku. Selama ini kupikir aku hanya menyayangimu sebagai adikku saja. Tapi ternyata aku salah, Pintu hati itu sudah kau buka sejak lama. Aku saja yang tak menyadarinya dan selalu menyangkalnya. Lihat sekarang siapa yang terus merindukanmu sampai putus dengan pacarnya. Aku akan mengejarmu sampai kapanpun dan kemanapun setelah ini." Eunhye melepaskan pelukan Changsub dan berbalik menatapnya.

"Oppa"

"Aku terlalu malu mengakui perasaanku pada Eunhye. Kupikir orangnya adalah Maehwa yang membuat perasaanku menghangat jika ada di dekatnya. Tapi sejak kau pergi. Duniaku kosong, Hatiku sangat terluka, Aku membenci diriku sendiri dalam keadaan harus tetap menyukai Maehwa. Aku sangat kehilanganmu, aku merindukanmu Eunhye." Changsub diam ... Air mata Eunhye sudah berjatuhan dari tadi.

Suara gemuruh mulai terdengar. Semua orang berkerumun. Seorang pemandu acara mulai mengambil microphone

"Mari kita hitung sama-sama, 10 , 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2 ,1!!!!! Selamat tahun baru!!!!!!!"

"Aku Mencintaimu, Kim Eunhye. Maukah kau wanitaku selamanya?. aku tak akan memintamu jadi pacarku. Tapi jadi wanitaku selamanya?" Tanya Changsub lembut. Tangis Eunhye pecah, ia menangis kencang karena bahagia. Changsub memeluknya. Eunhye meninju dadanya dengan kencang.

"kau jahat sekali, kenapa baru sekarang setelah aku sangat menderita" katanya terisak "Aku mencintaimu, Oppa" Kata Eunhye. "sejak dulu". Changsub menyeka airmata Eunhye dan menciumnya dibawah riuh suara kembang api malam pergantian tahun baru.

Hati Changsub terasa hangat dan lengkap malam ini.

"Maafkan aku karena terlambat menyadarinya dan hanya menyakitimu selama ini" kata Changsub. Eunhye menangis lagi. Ia tak tau harus bereaksi seperti apalagi, Ia hanya sedang berbahagia saat ini.

"Aku merindukan obatku" Kata Eunhye tersipu.

"Saranghae Eunhyeya ... Saranghae" Changsub memeluknya lagi menciumnya lagi. Ia tak mau membuang-buang kesempatan untuk menyampaikannya. Eunhye sudah banyak menderita karena dirinya. Ia tak akan melepaskan dan mundur lagi.

Kata cinta yang dulu pernah ia ucapkan pada Camelia, akhirnya berlabuh pada Eunhye malam ini.

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang