(18+) BERMALAM

46 3 9
                                        

Seluruh rangkaian pementasan musikal akhirnya selesai dengan baik. Maehwa tercatat sebagai aktris musikal baru yang menarik perhatian. Tentu saja setelah ini ia akan mendapat berbagai tawaran musikal lain. Changsub sangat bangga.

Setelah pementasan selesai, semua pulang dengan terburu-buru karena hujan mengguyur korea dengan lebat.

"Kau akan kembali bersekolah" kata Changsub. Maehwa tersenyum senang.

"aku akan bertemu oppa setiap hari, kan?" katanya

"tentu saja" Changsub mencium tangan Maehwa dalam genggamannya.

"OPPA!! AWAS!!!!!" Teriak Maehwa. Changsub hilang keseimbangan dan membanting stirnya. Ia menginjak rem dengan keras. Mobil berhenti dengan decitan. Mereka baik-baik saja.

"Maehwa? Gwenchana?" Changsub memeriksa keadaan Maehwa yang sedikit terkejut. Nafasnya tersengal. Maehwa turun dari mobil Changsub ditengah guyuran hujan lebat "MAEHWA!!!!" Kata Changsub ikut turun menyusul Maehwa.

"Gwenchana?" Kata Maehwa menggendong seekor anak kucing yang hampir tertabrak Changsub. Changsub masih mengatur pernafasannya. Mereka sudah basah kuyup. Changsub bahkan tak melihat kucing itu melintas.

"Maehwa ..." katanya pelan.

Setelah membawa kucing tadi kepinggir jalan dan diberi tempat berlindung, Maehwa dan Changsub melanjutkan perjalanan pulang. Sepanjang Jalan Changsub menciumi tangan Maehwa dengan sayang karena tangan itu kedinginan.

Malam itu Changsub tak membawanya pulang. Ia membawa Maehwa ke rumahnya.

"Oppa, kenapa membawaku kesini?. Aku harus pulang" kata Maehwa.

"kau gila? Eommamu bisa membunuhku jika melihat anak gadisnya pulang dalam keadaan basah kuyup" Katanya tajam. Maehwa tak menolaknya. Ia hanya menuruti Changsub saja. Pakaiannya memang sudah basah kuyup.

Mereka masuk rumah dan meninggalkan jejak air. dimana-mana.

"Tunggu sebentar, kuambilkan handuk" Maehwa menunggu di depan pintu masuk. Changsub kembali dengan sebuah handuk besar. "Ganti pakaianmu dengan handuk ini disitu." Mata Maehwa terbelalak.

"tidak mau!!" katanya tajam

"aku tak akan melihatmu. Setelah pakai handuk masuk ke dalam kamar dan mandi. aku akan mandi di tempat lain" Kata Changsub memerintah kemudian pergi.

Maehwa memastikan Changsub tak kembali, ia melucuti pakaiannya dan setengah berlari masuk ke kamar Changsub untuk nenggunakan kamar mandinya membersihkan tubuh. Maehwa hampir selesai. Changsub mengetuk pintu kamar mandinya.

"Maehwa, kutinggalkan pakaian gantimu di tempat tidur" Katanya. Maehwa yang sudah selesai segera keluar ruangan dan melihat Changsub masih ada disana dengan hanya mengaitkan handuk dibagian bawah tubuhnya. Maehwa membuang muka. "waeeeee??? aku kan pacarmu" kata Changsub juga tersipu. Changsub membelakanginya, mencari pakaiannya sendiri di lemari yang tak jauh darinya.

Maehwa memperhatikan tubuh bagian belakang laki-laki yang jadi pacarnya itu.

Kulit Changsub mulus tanpa cela, warnanya seputih susu, menjadi sedikit merah karena tersiram air hangat. Tubuh itu bugar, tinggi, gagah dengan otot secukupnya, rambutnya hitam legam dab dibiarkan basah berantakan. Dada Changsub yang bidang itu dihiasi Tatto khas yang disukai penggemarnya. lengan kanannya pun bertatto besar di sebelah kanan. Urat-urat halus ada di sekitar pergelangan tangan Changsub yang menjadikan lelaki itu tampak kuat. Wajah Changsub tampan dengan bibirnya yang merah dan mata coklatnya yang menawan.

"dia pacarku" kata Maehwa pelan. Changsub tak sengaja mendengarnya.

"Pacarmu tampan dan gagah" Katanya terkekeh. Maehwa diam saja dan masih memperhatikan. "wae?" tanya Changsub. Maehwa tersenyum mendekati Changsub. Ia tak bicara apapun. Ia menyentuh Tatto di dada Changsub dengan lembut. "kau menyukainya?" tanya Changsub. Maehwa mengangkat wajahnya, tersenyum dan mengangguk. Tangannya tak lepas dari tatto Changsub.

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang