DEBUT

30 6 0
                                    

Hari demi hari berlalu, latihan demi latihan dilalui dan semua memasuki masa puncak penampilan perdana musikal mereka.

Maehwa melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia datang tepat waktu dan selalu mengulang latihannya dirumah agar tidak gugup. Itu hanya peran kecil, tapi harus dilakukan dengan baik sebagai pengalaman pertama baginya.

Eomma menghubungi beberapa kerabat agar bisa datang dan menyaksikan pementasan musikal Maehwa. Maehwa senang bukan main menerima banyak cinta dari orang-orang terdekatnya. Dalam masa-masa seperti ini, Ia benar-benar melupakan Changsub walau setiap latihan bertemu dengan CEO nya itu.

Pementasan musikal itu hanya dua bulan dan total penampilan Maehwa sama dengan Changsub, sebanyak 10 kali pementasan. Maehwa akan mendapat bayaran untuk setiap pementasan.

Hari itupun tiba, Maehwa tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya. ia didandani oleh penata rias khusus. Perannya mungkin kecil, tapi panggung musikal ini sangat profesional untuk semua pengisi acara.

***

Di ruangan lain Changsub dan Eunhye sedang menunggu waktu pementasan mereka. Namun Eunhye tampak gelisah. Changsub mendekatinya.

"ada apa?" tanya Changsub. Eunhye menatapnya.

"oppa, aku takut pementasan kali ini tak berjalan baik, beberapa hari ini suaraku tak seimbang dan tenggorokanku sakit" kata Eunhye.

"kau sudah membicarakannya dengan dokter?" tanya Changsub. Eunhye tersenyum dan menggeleng pelan.

"tak perlu sekhawatir itu, oppa. Aku akan ke dokter begitu project musikal kita selesai"

Changsub menatapnya tulus.

"ayo bersiap Aktris hebatku" katanya menjawil lembut hidung Eunhye.

***
Adegan demi adegan diperagakan dengan baik. Maehwa dan tim melihat penampilan dari belakang panggung. Changsub dan Eunhye begitu mengesankan. Hari perdana penampilan mereka dihadiri oleh orang-orang penting dan berbagai media. Tentu saja Musikal kali ini juga akan jadi musikal yang sukses untuk mereka berdua.

Bagian Maehwa akhirnya akan ditampilkan. Ia tak akan ada di frame yang sama dengan Changsub. Changsub bergegas ke belakang panggung dan menepuk pelan pundak Maehwa.

"CEO nim ..." Maehwa terlihat gugup.

"Semoga berhasil" Kata Changsub menyemangati.

Dari kejauhan, Eunhye memperhatikan. Ia semakin merasa Changsub terlalu detail memperhatikan Maehwa. Disana ada 7 orang lain yang bersiap tampil selain Maehwa. Tapi yang terlihat disemangati hanya Maehwa.

Maehwa berjalan menuju panggung yang gemerlap. Ia dan beberapa orang memainkan perannya dengan seksama. Ia melihat ratusan orang duduk dibangku penonton dan tak bisa melihat dimana keberadaan Eomma. Tapi ia tau dengan seperti ini saja Eomma pasti sangat bangga.

Bagian Maehwa selesai dengan cepat. Ia kembali ke belakang panggung dan melihat Changsub ada disana. Ia berkaca-kaca dan tersenyum dengan bahagia melihat Changsub tersenyum dengan bangga.

"selamat atas debutmu" katanya Hangat. Maehwa tak tahan lagi. Ia menghambur memeluk Changsub dengan air mata yang menetes. Eunhye menghampirinya.

"aku sangat bersyukur dan berterima kasih padamu, CEO nim" katanya. Eunhye menepuk pundak Maehwa.

"Selamat" katanya ikut senang. Changsub hanya membalas pelukan itu dengan rasa bangga di matanya. Siswa lain berkerumun dan mereka saling berpelukan dan mengucapkan terima kasih.

"eeeeyyyy sudah, kalian tak boleh menangis. Masih ada penampilan di hari lain" Kata Changsub menghapus air mata Maehwa. Ia bersiap masuk ke part terakhir pementasan.

Pementasan usai. Mereka semua pulang dengan perasaan senang. Eomma menunggu Maehwa diluar gedung. Memisahkan dari Melody dan sebagian penggemar Eunhye.

"Eomma!!" teriak Maehwa senang. Eomma memeluknya dengan riang.

"Putrikuuuu, Maehwaku. Chukae!!" kata Eomma bahagia. Ia menitikkan air mata. Maehwa menghapusnya.

"Ayo kita pulang, kita harus merayakannya. Gaji pertamaku akan kubelikan Eomma ayam goreng yang sangat enak." kata Maehwa bersemangat.

Dari balik kemudinya, Changsub memperhatikan dan tersenyum. Hatinya menghangat.

***
Eunhye merebahkan tubuhnya di atas sofa halus dirumahnya. Ia mengambil sebotol air dan meminumnya segera. Tenggorokannya terasa kering.

"Tenggorokanku sakit" katanya pada diri sendiri.

***

BITTER SWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang