Jangan lupa vote+komen
{HAPPY READING}
🌹🌹🌹
Jam pelajaran telah selesai suasana kini begitu ramai karena banyak para santri putra maupun santri putri berlalu-lalang untuk kembali ke asrama masing-masing, begitupun Haura saat ini dirinya sedang berada di kamar asramanya. Ia tidak langsung pulang ke ndalem melainkan kembali ke asrama putri.
"Oh ya Ra kamu tadi bicara apa dengan Hira?" tanya Fina dengan kepo karena tadi ia sempat melihat mereka berdua berbicara sesuatu yang serius.
"Emm, itu soal Gus Agam," jawab Haura dengan ragu-ragu, membuat keempat sahabatnya menatapnya dengan bingung.
"Gus Agam? Ada hubungan apa Gus Agam dan Hira?" tanya Fira yang mulai kepo.
Haura menghela nafas berat, mau tidak mau ia harus menceritakan masalah ini kepada sahabatnya.
"Hira minta sama aku supaya setuju kalau Gus Agam menikah lagi," jujurnya dengan suara lirih.
Mereka berempat terkejut mendengar penuturan Haura, apa tadi Hira meminta supaya Haura setuju Gus Agam menikah lagi? Mereka benar-benar tidak menyangka kenapa Hira bisa mengatakan hal itu dengan sangat mudahnya.
"What! Maksud kamu Ra?" tanya Tasya yang masih belum bisa mencerna ucapan Haura.
"Hira minta supaya aku setuju kalau Gus Agam poligami," ucapnya.
"Hira bilang kayak gitu?" tanya Ayara, Haura menganggukkan kepalanya.
"Terus kalau kamu setuju Gus Agam poligami, Gus Agam nikahnya sama siapa dong?" tanya Fina lagi.
"Dengan Hira,"
"APA! dengan Hira?" Haura langsung mengangguk.
"Hira bilang sama aku kalau poligami itu hal yang biasa dalam agama Islam bahkan ia mengatakan kalau aku setuju untuk dipoligami balasannya adalah surga," jelas Haura, sedangkan mereka menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Wah, Hira pelakor berkedok santri," imbuh Fina dengan nada kesal.
"Aku setuju Fin sama ucapan kamu, Hira itu pelakor yang tidak punya rasa malu, bisa-bisanya dia meminta Haura untuk setuju kalau Gus Agam poligami," sahut Fira yang membenarkan ucapan sahabatnya satu ini.
"Terus kamu setuju gitu?" tanya Ayara tanpa mempedulikan Fina dan Fira yang sedang menjelek-jelekkan Hira.
Haura menggeleng tegas bagaimana bisa ia setuju tentang ini, "sampai kapanpun aku tidak akan setuju kalau Gus Agam menikah lagi, lagipula Gus Agam juga tidak akan melakukan poligami seperti yang ia ucapkan dulu,"
Ayara mengangguk setuju, "benar sih, aku juga enggak yakin kalau Gus Agam poligami, apalagi dia pasti sangat mencintaimu,"
"Kalau misalnya Gus Agam itu poligami bagaimana?" tanya Tasya.
"Aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan semoga hal itu tidak akan terjadi," jawab Haura, mereka berempat mengangguk setuju.
🌹🌹🌹
Sedangkan di sisi lain Gus Agam sedang memarkirkan mobilnya di halaman ndalem dirinya baru saja pulang dari acara pertemuan antara ustad dan Gus dari pesantren lain, ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istrinya bahkan dirinya sudah membelikan Haura sebuah bunga mawar yang indah.

KAMU SEDANG MEMBACA
GUS AGAM MY HUSBAND
Fiksi Remaja⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ [ Bijak dalam berkomentar, hargai karya penulis] _________________________________ Haura Azzahrah Alfiah Anastazia, Gadis cantik yang terkenal dengan sifatnya yang baik hati. Anak pertama dari pasangan Bunda Kania dan ayah...