Bagian 16

3.5K 152 0
                                        

Tandai kalau ada Typo

Selamat membaca
🥰

Ceklek...

Haura masuk kedalam kamarnya, setelah memilih desain undangan pernikahannya ia pamit kepada sang bunda untuk beristirahat di kamarnya.

Sebelum tidur Haura selalu menyempatkan dirinya untuk berwudhu terlebih dahulu. Rutinitas itu sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil.

Haura keluar dari kamar mandi dengan wajah basah ia berjalan ke arah tempat tidur. Dirinya membuka Khimar yang menutupi mahkotanya.

Karena dirinya belum mengantuk, Haura memilih menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Ia mengambil handphone yang berada di meja sampingnya.

Raisa (pecinta Korea 🇰🇷)

Raisa:
Assalamualaikum Ra.

Haura:
Waalaikumussalam

Raisa:

Katanya kamu mau nikah, benar?

Haura:
Iya, kamu tau darimana?

Raisa:
Hira yang kasih tau, jahat banget mau nikah tapi enggak kasih tau sahabat nya sendiri ☹️

Haura:
Hehehe... Maaf Sya, bukannya aku tidak mau kasih tau, tapi aku maunya undang kamu langsung

Raisa:
Oh gitu, sorry salah paham ✌️

Haura:
Enggak apa-apa

Raisa:
Besok ketemu di mall, bisa?

Haura:
Bisa, jam berapa?

Raisa:
Jam delapan pagi gimana?

Haura:
Ok, kita ketemu jam delapan pagi

Raisa:
Asikkk... Akhirnya bisa ketemu lagi😄

Haura:
🙂

Raisa:
Sampai jumpa besok Ra, assalamualaikum

Haura:
Waalaikumussalam

Haura menyimpan handphone nya kembali ketempat semula, ia menaruh bantal yang ia gunakan tadi ketempat nya. Haura membenarkan posisi tubuhnya mencari tempat yang nyaman, tangannya menarik selimut sampai batas bahu.

Tok! Tok Tok

Haura yang baru memejamkan matanya beberapa detik harus ia buka kembali karena ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

"Siapa?" Tanya Haura dengan sedikit berteriak.

"Ini aku kak, Hira." Jawab Hira dari luar, segera Haura bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah pintu.

"Kenapa Hira?" Tanya Haura saat ia sudah di hadapan Hira.

"Kak, besok temani aku ke mall bisa?"

Haura diam lalu mengangguk,"boleh kebetulan besok aku mau ke mall, mau ketemu sama sahabat lama."

"Wih.. kebetulan sekali, kak Haura perginya jam berapa?"

GUS AGAM MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang