Bagian 20

4K 178 2
                                        

"Tabassamuka nafadjal qolbu,
Senyumanmu menggetarkan hatiku."
-Gus Agam-

🥰
Selesai sholat dzuhur kini waktunya Haura dan Gus Agam untuk berangkat ke pesantren, Haura sudah mengemasi barang-barangnya dan juga barang-barang suaminya, dan kini tinggal berpamitan kepada kedua orangtuanya.

Sedangkan Nyai Maryam, Kyai Fahri dan juga Hira sudah berangkat duluan Ke pesantren karena mengingat bahwa Kyai Fahri kedatangan tamu penting dari Tarim itulah mengapa mereka pulang duluan.

Sebenarnya tadi Hira sempat menolak untuk pulang bersama Nyai Maryam dan Kyai Fahri, dirinya mengatakan bahwa ia ingin pulang dengan Haura dan juga Gus Agam, tapi Nyai Maryam terus membujuk Hira untuk pulang bersama mereka dengan alasan membiarkan Haura dan Gus Agam menghabiskan waktu bersama. Dan dengan terpaksa Hira menyetujui untuk pulang bersama Nyai Maryam dan Kyai Fahri

"Ayah dan Bunda jaga diri disini kalau ada apa-apa kabarin Haura," ucap Haura sambil memeluk bunda Kania dan juga ayah Husain.

Ayah Husain dan bunda Kania mengangguk."Itu pasti sayang."

Haura memeluk bundanya dengan tulus, sedangkan ayah Husain berjalan menghampiri Gus Agam.

"Tolong jaga putri ayah dengan baik, perlakukan dia dengan selayaknya, dan jangan pernah menyakiti hatinya, jika suatu hari nanti kamu sudah tidak mencintai putri ku lagi maka jangan katakan padanya tapi bawa dia dengan terhormat kepadaku sebagaimana aku memberikan dia dengan terhormat kepadamu," jelas Ayah Husain yang terdengar begitu tulus.

Gus Agam mengangguk."Pasti Ayah, Agam akan selalu menjaga Haura dan sebisa mungkin untuk membahagiakannya."

Ayah Husain tersenyum dan menepuk pundak menantunya, ia berbalik dan berjalan mendekati Haura yang terlihat menangis di pelukan istrinya.

"Haura.." panggil Ayah Husain, Haura menoleh segera ia memeluk ayahnya dengan erat.

Ayah Husain melepas pelukannya dan menatap wajah anaknya itu.

"Jaga diri baik-baik disana Nak, jadi istri yang baik dan sholehah, dan selalu patuhi perintah suami mu," pesan Ayah Husain dan Haura mengangguk.

"Ayah dan bunda jaga diri baik-baik disini," ucap Haura lagi, sungguh ia agak berat meninggalkan kedua orangtuanya.

"Kami pamit ayah, bunda," ucap Gus Agam mencium punggung tangan ayah Husain dan bunda Kania.

"Ayah, bunda, Haura pamit ya? Jaga diri baik-baik disini," ucap Haura mencium punggung tangan kedua orangtuanya.

"Assalamualaikum," salam Gus Agam dan Haura.

"Waalaikumussalam."

Gus Agam dan Haura masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumah Haura, ayah Husain dan bunda Kania yang melihat mobil Gus Agam yang sudah menghilang membuat mata mereka berkaca-kaca, sebenarnya ia sangat berat harus melepaskan putrinya. Tapi, mau bagaimana lagi ini demi kebaikan Haura sendiri.

Selama perjalanan terjadi keheningan tidak ada yang bersuara baik Gus Agam maupun Haura.

Gus Agam menoleh menatap Haura, ia tersenyum dan menggenggam tangan istrinya, Haura terlonjak kaget, dirinya langsung menghapus air matanya dan menatap Gus Agam.

"Kenapa nangis, hm?" Tanya Gus Agam lembut sambil terus menggenggam tangan Haura.

Haura menggeleng."Bukan apa-apa, Mas."

Gus Agam menghela nafas, ia tahu betul apa yang membuat istrinya itu menangis, Gus Agam segera menghentikan laju mobilnya yang membuat Haura bingung.

"Kenapa berhenti Mas?" Tanya Haura bingung.

Gus Agam tidak menjawab pertanyaan Haura, dirinya beralih menatap istrinya itu dengan dalam.

"Haura saya mengerti apa yang kamu rasakan. Tapi, berlarut-larut dalam kesedihan itu tidak baik dan saya juga tidak ridho melihat istri cantik saya ini menangis," ucap Gus Agam dengan lembut.

Haura mengangguk, segera ia memeluk suaminya. Gus Agam tersenyum dan membalas pelukan Haura.

"Mas, Haura boleh minta sesuatu?" Tanya Haura menatap Gus Agam.

Gus Agam menaikkan satu alisnya, kemudian mengangguk pertanda boleh.

"Mau minta apa, hm?"

"Mas Agam gombalin aku dong," pinta Haura.

Gus Agam tertawa renyah, mendengar permintaan Haura.

"Gombalin kamu?" Tanya Gus Agam memastikan, membuat Haura langsung mengangguk mantap.

Gus Agam tersenyum smrik ia segera mendekatkan wajahnya di telinga Haura.

"Tabassamuka nafadjal qolbu," Gus Agam menjeda ucapannya,"senyuman mu menggetarkan hatiku," lanjutnya lagi.

Cup!

Mata Haura membulat ketika Gus Agam tiba-tiba mencium keningnya, ia menatap Gus Agam yang terlihat biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa.

"Aaaaaa! Mas Agam saya baper!" Teriak Haura sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Sedangkan Gus Agam yang melihat Haura yang salting hanya tersenyum tipis, dan kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.

🌹🌹🌹🌹

Pesantren Al-hafizh

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, Kini mereka berdua telah sampai ke tempat tujuan yaitu pesantren Al-hafizh, Gus Agam memarkirkan mobilnya tepat dihalaman Ndalem, Haura langsung saja keluar dari mobil dan berlari meninggalkan suaminya.

Gus Agam yang melihat itu hanya bisa bengong ingin berteriak memanggil Haura. Namun, sang empu sudah jauh.

Gus Agam segera berjalan ke belakang mobil untuk mengambil koper mereka yang ada didalam bagasi.

"Bukannya tungguin suaminya malah di tinggal, benar-benar istri saya," ucap Gus Agam tak habis pikir sambil membawa koper mereka ke Ndalem.

Sedangkan Haura kini sibuk mencari keempat sahabatnya yang tak kunjung muncul.

"HAURA!" Panggil seseorang, Haura menoleh dirinya langsung tersenyum mendapati keempat sahabatnya yang sedang berlari ke arahnya.

"Fina, Fira, Ayara, Tasya, kalian apa kabar?" Tanya Haura, mereka berlima langsung berpelukan layaknya teletubbies.

"Alhamdulillah... Baik," jawab mereka, membuat Haura tersenyum.

"Ih! Haura kita itu rindu banget tau," seru Fira dengan senang membuat mereka tertawa kecil.

"Kita ngobrol di asrama aja, sekalian istirahat pasti Haura juga capek," ajak Ayara mereka mengangguk dan berjalan menuju ke asrama putri.




















































-bersambung-

Jangan lupa vote dan komen ya

Jangan lupa juga untuk mampir ke akun Instagram ku @wattapdbyy dan jangan lupa follow juga.

See you Assalamualaikum 🧡

Kamis, 30 Maret 2023

GUS AGAM MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang