Bagian 15

3.8K 160 2
                                        


Bismillahirrahmanirrahim.....

Ketemu lagi sama aku jangan lupa shalawat untuk hari ini!

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

[ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD]

Happy Reading

Setelah berbicara dengan sang bunda, Haura sekarang berada dikamarnya. Ia memutuskan untuk sholat istikharah meminta bantuan kepada Allah agar keputusan yang ia ambil benar atau tidak.

Assalamualaikum warahmatullah.

Assalamualaikum warahmatullah.

Haura membalikkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Ya Allah, Ya Rabb, yang maha pengasih lagi maha penyayang bantulah hamba dalam memutuskan hal ini. Berikanlah petunjuk mu Ya Allah atas keputusan yang hamba ambil, jika laki-laki yang engkau kirim adalah jodoh hamba dan nama yang tersemat di Lauhul Mahfudz ku Ya Allah, maka lancarkan lah semuanya. Lapangan Kan Lah hati ku dan hati adikku Hira agar bisa menerima semua ini Ya Allah, Rabbana aatina fid-dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzabannar.

Setelahnya Haura mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Sekitar pukul 20:00 Haura dan kedua orangtuanya berada diruang makan kecuali Hira, ia sama sekali belum menampakkan batang hidungnya.

"Hira kemana. Ra?" Tanya Ayah Husain saat menyadari bahwa kursi yang biasa Hira tempati kosong.

Sontak saja pertanyaan dari Ayah Husain membuat bunda Kania dan Haura saling menatap.

"Haura juga enggak tau." Jawabnya.

"Tolong panggilkan Hira, Nak." Perintah tersebut datang dari bunda kania, Haura mengangguk dan segera beranjak menuju ke kamar Hira.

Tok! Tok Tok

Haura mengetuk pintu kamar Hira dengan pelan sambil memanggil adiknya dari luar pintu kamar.

"Kenapa kak?" Tanya Hira dari dalam tanpa membuka pintu, terlihat ia tengah sibuk mencari sesuatu.

"Dipanggil bunda turun kebawah untuk makan malam."

"Kak Haura duluan aja nanti aku nyusul." Ucap Hira.

"Yaudah kakak kebawah dulu." Setelah mengatakan itu Haura segera berjalan meninggalkan kamar Hira.

Sedangkan Hira hanya mengangguk saja saat mendengar suara kakaknya, ia masih sibuk mencari sesuatu barang yang belum ia temukan. Dirinya sudah mencari di dalam lemari pakaian, meja rias dan terakhir dibawah kasur.

Mata Hira langsung berbinar dengan bibir membentuk senyuman tipis, akhirnya barang yang ia cari sudah di temukan.

"Hah, akhirnya yang aku cari ketemu juga." Hira menatap lekat-lekat botol kaca kecil yang berisi cairan berwarna bening jernih di tangannya. Ia menggenggam botol itu dengan erat sambil tersenyum senang.

GUS AGAM MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang