Wih, hai ketemu lagi nih!
Jangan pernah bosan ya baca cerita Gus Agam My Husband.
Btw jangan lupa vote dan komen dong.
Okey, tanpa berlama-lama dan basa-basi lagi.
Selamat membaca!
Diruang dengan cahaya minim, terlihat dua manusia tengah duduk di kursi kayu. Keduanya sama-sama mengenakan gamis dan hijab. Seperti nya mereka berdua sedang membahas masalah yang cukup serius.
"Gimana Ra anak buah Lo yang suruh tadi berhasil kan?" Tanyanya, membuat teman yang berada disampingnya menoleh dan tersenyum miring menandakan bahwa misi mereka sukses.
"Berhasil lah Hira, Lo itu gak perlu meragukan keahlian anak buah gue," ucapnya dengan nada sombong.
Hira tersenyum senang mendengarnya, sepertinya rencananya kali ini untuk menyingkirkan kakaknya yang tidak berguna itu akan berhasil.
"Sebentar lagi Lo akan musnah, Haura," batin Hira dengan senang.
"Gue minta Lo harus bersikap baik dihadapan Haura, tunggu sampai waktunya tiba baru Lo bisa berhenti akting sok baik dengan kakak gue." Perempuan disampingnya mengangguk.
"Gue sebenernya muak akting kayak orang baik dihadapan Haura, apalagi harus menjadi sahabat," katanya sembari bergidik geli.
"Gue juga sebenarnya sedikit geli lihat akting Lo yang kayak real gitu," imbuh Hira mengingat akting sahabatnya yang sangat menyakinkan.
"Thank you Ra karena Lo mau bantu gue buat hancurin Haura." Hira berterimakasih dan memeluk tubuh sahabatnya yang dipanggil---Ra.
Perempuan yang bernama Ra mengangguk dan langsung membalas pelukannya sahabatnya itu.
"Sama-sama Hira, gue akan terus bantuin lo. Jadi, Lo gak perlu sungkan buat minta bantuan ke gue," balasnya sembari menepuk punggung Hira.
🌹🌹🌹🌹
"Umi sering-sering ya ajak Haura ke kajian," katanya. Memang, Haura sangat menyukai pergi ke kajian seperti ini bahkan sebelum menikah ia selalu menghadiri kajian-kajian di masjid. Huffff! Dirinya jadi rindu kedua orangtuanya.
"Iya Nak, nanti umi akan sering ajak kamu ke kajian." Haura tersenyum mendengarnya. Ia jadi merasa bersyukur bisa memiliki suami dan mertua yang baik dan juga paham agama.
"Assalamualaikum, Umi!" Terdengar suara salam seseorang dengan cukup keras menusuk indra pendengaran Haura dan Nyai Maryam, membuat keduanya menoleh ingin tahu siapa pemilik salam tersebut.
Nyai Maryam menghela napas saat melihat sang pelaku pemilik salam tersebut, sementara Haura bingung siapa laki-laki dengan gamis dan sorban di kepalanya. Dirinya juga tambah bingung saat mendengar kata 'Umi' keluar dari mulut laki-laki itu, Hah! Nanti ia akan menanyakan hal tersebut kepada Nyai Maryam.
"Waalaikumussalam Abbas," balas Nyai Maryam.
"Abbas?" Batin Haura bingung.
Laki-laki yang bernama---Abbas berjalan masuk kedalam dan menyalimi tangan Nyai Maryam dan setelah itu duduk di sofa yang agak berjauhan dari mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
GUS AGAM MY HUSBAND
Novela Juvenil⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ [ Bijak dalam berkomentar, hargai karya penulis] _________________________________ Haura Azzahrah Alfiah Anastazia, Gadis cantik yang terkenal dengan sifatnya yang baik hati. Anak pertama dari pasangan Bunda Kania dan ayah...