4

5.1K 440 5
                                    

Yakra menatap wajahnya lekat sesekali ia memiringkan kepala untuk melihat wajahnya dengan teliti. Sekarang ia berada di toilet sekolah tepatnya di depan cermin.

Sebelumnya ia sedikit heran dengan Akey yang seakan tidak mengenalinya. Sehingga membuatnya berkali-kali membedakan wajahnya saat menggunakan kacamata dan tidak.

Karena kacamata yang di gunakan cukup tebal jadi wajar jika wajah aslinya tertutup. Cukup aneh ternyata kaca mata yang digunakannya tidak mines. Entah apa alasannya yang pasti hanya Yakra asli yang tau. Di tambah dengan gaya rambut anehnya menambah kesan cupu.

Saat di taman sebelumnya ia sempat di buat bingung dengan tingkah Akey sehingga membuatnya lupa tujuan sebenarnya. Lupa dengan situasinya sendiri yabg sedang tersesat sedangkan Akey terah pergi tampa memberi tahunya jalan. Berakhirlah ia kasak-kusuk mencari jalan dengan keras mengingat arah Akey pergi, untungnya dia bisa kembali ke kelas dengan susah payah.

Setelah bersemedi cukup lama di toilet Yakra pergi membolos. Percuma juga balik ke kelas kalau ujungnya juga diusir apa lagi guru yang mengajar sekarang cukup galak. Lebih baik bolos kan, soal tas dia tidak masalah tidak ada barang penting di sana.

Yakra berjalan dengan santai di pinggir jalan dengan pakaian yang masih berantakan penampilan khas Geyo.

"Gue gak nyangka bisa liat si Akey nangis " monolognya mengingat kejadian di taman tadi

"Kehidupan liar gue lebih baik dari pada kehidupan nyesek itu. Kalau lo temen gue sih key gue bakal tunjukin ke lu betapa asiknya kehidupan di luar keluarga Damelos atau mungkin lo keluar aja dari keluarga biadab itu" gerutunya sambil sesekali memaki keluarga Damelos pelan takut ada yang cepu.

Sesampainya di kosan Yakra langsung merebahkan diri di kasur dan menjelajah ke dunia mimpi melupakan realita untuk sejenak.

Tak teras matahari telah condong ke barat, entah berapa lama ia tidur. Yakra yang baru bangun keluar dari kos untuk sekedar meregangkan badan sambil menghirup udara segar.

"Oh my God, anak siapa nih gemes banget" pekik seorang gadis heboh.

Yakra celingak-celinguk mencari anak yang di maksud. Tiba-tiba tubuhnya di tarik, ia yang masih belum sepenuhnya sadar hanya bisa mengikuti dengan patuh.

"Liat gays gemoy kan" teriaknya membuat yang lain menoleh.

"Buset lo culik anak orang"

"Nemu di sana"

"Mana ada nemu goblok"

Yakra menguap lebat dengan tangan terentang ke atas. Menggosok matanya dan sesekali mengerjapkan mata.

"Nah kan adu du du gemas nya" geramnya mencubit pipi Yakra.

"Ck, sakit" protes Yakra

"Pemarah"

"Anak mana dek mau gue anterin gak emang sekate kate tante mesum ini" ucap salah satunya menunjuk temannya yang membawa Yakra.

"Gue usir ya lo ga" marah wanita itu

Yakra masih dian dan memperhatikan satu persatu wajah penghuni ruangan itu.

"Cil lo pasti bingung kenalin gue Raga, tante itu anak buk kos Ela, yang jelek(ganteng) itu Keno, yang muka masam itu bang Galuh" jelas Raga dengan girang mengolok-olok yang lain.

"Woy yang benar dong gue belum tante-tante" marah Ela

"Perasaan lo lebih jelek dari gue" cerca Keno

Perdebatan pun terjadi Yakra dengan anteng duduk menonton. Salah satu pria mendekat ke arahnya sehingga menutupi jarak pandangnya.

Figuran Adu DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang