14

2.6K 290 3
                                    

Geyo rebahan di sofa dengan rusuh, untung saja ia kecil kalau tidak sudah di pastikan sofa itu akan roboh.

" Eahhhh anjing_ kill goblok_ bisa ngekill gak sih tol... "

Keluar sudah segala macam kata-kata mutiara dari mulut manis Geyo.

" Berhenti mengumpat " kesal Daylen

Geyo melirik sesaat kemudian melanjutkan deretan kata-kata mutiaranya.

Deylen telah berusaha semampunya untuk sabar, di dekatinya anak itu dan satu sentilan sudah cukup memberikan rona merah pada jidatnya.

" Anjing sakit gob... "

Deylen kembali menampar pelan bibir Geyo berharap anak itu diam dan apa yang terjadi ya tentu saja tidak.

" Mau lo apa sih sat gue anteng anteng bae lo geplak " kesal Geyo

" Anteng palak lu cil " anggota Zeffons yang lain pun ikut gregetan dengan kelakuan ngeleneh Geyo

" Pernah liat ayam di gorok lehernya gak "

" Pernah bahkan gue sendiri aja pernah ngegoroknya " jawab Geyo cepat dengan bangga.

" Nah kayak gitu lah lo cil kejang-kejang kayak mau meninggoy "

" Maksudnya apa nyumpahin " Geyo menatap anggota Zeffons itu nyalang.

" Wkwk kagak cil sensi amat dah, tapi kok gue jadi curiga ya "

" Oh iya emang lo sembelih tu ayam buat apa "

" Gue tau apa maksud lo ya, gue sembelih baut praktek lah biar gak jadi bangkai tu ayam entar harom " jelasnya lagi dengan percaya diri.

" Oooh, ayam siapa "

"Gak tau "

Prfff

HAHAHA

Gelak tawa pun pecah mendengar penuturan Geyo yang kelewat percaya diri itu, Deylen dibuat geleng-geleng kepala mendengarnya.

Geyo yang bodo amet dengan sekitar kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda sebelumnya.

" Sama aja cil harom itu ayam "

" Kan udah di sembelih dengan baik dan benar " bela Geyo tanpa menghentikan aktifitas tangannya yang cekatan menyiksa ponselnya.

" Itu ayam siapa emang "

" Ya dak tau " kesal Geyo yang terus di ganggu sejak tadi.

" Yg punya ayam pasti cariin sambil nyumpahin yang ngambil "

" Orangnya by like SAYA SUMPAHIN KETEMU DENIT TU ORANG nah kayak gitu kira-kira "

Geyo kembali menatap penuh permusuhan, sedetik kemudian ia mengernyitkan dahi.

" Anjir kepikiran gak tuh "

Tawa anggota Zeffons kembali pecah, sedangkan Geyo nyatanya benar-benar kepikiran.

" Jangan-jangan iya lagi makanya gue di samperin demit, kan kata guru agama doa orang yang terzolimi cepet di kabulinnya "

" Pak maaf gue nyolong ayam bapak... Taaapiiii yaaa saya udah di sini juga gak jadi deh pak minta maafnya "

Seperti itulah isi kepalanya yang penuh perdebatan dengan dirinya sendiri.

Deylen kembali hanya bisa menggelengkan kepala melihat anggota gengnya yang memang suka menjahili anak orang.

" Asli gak tuh "  ucap Wanda tiba-tiba sambil melihat Geyo yang di jahili anggota lain.

" Apakah sudah selesai " tanya Daylen

Figuran Adu DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang