27

1.2K 145 4
                                    

" sebenarnya apa yang kalian kerjakan darai tadi " marah papa Andra menggprak meja kuat.

Para bodyguard berjejer panjang di hadapan papa Andra dan bunda Yana. Papa Andra marah besar, tangannya tergenggam erat, kedua mata tajamnya menatap bodyguardnya satu persatu. Sementara itu bunda Yana menijat pelipisnya pusing di tambah dengan suara keras suaminya membuatnya tambah pusing.

" Bagaimana mereka bisa kabur tanpa satupun dari kalian sadar. Apa kalian meremehkanku, menjaga dua anak kecil saja kalian tidak bisa " ucapnya penuh penekanan.

Merek tidak bisa menjawab saat bosnya marah itu, bisa terbang nyawa mereka. Memang tidak satupun dari mereka sadar atau lebih ke tidak terpikirkan mereka akan kabur. Beberapa hari tanpa masalah bahkan mereka terlihat bersenang-senang dan sekarang mereka kabur.

Kenapa mereka pergi, apa masalahnya, bukankah semuanya baik-baik saja, bahkan pemindahan hak asuh mereka tidak berjalan lancar.

" pah kenapa mereka pergi, di mana mereka, apa mereka di culik, apa mereka baik-baik saja, jangan-jabgan merek terluka, atau kecelakaan, bagaimana ini " paniknya memikirkan hal buruk.

Bunda Yana terjebak dalam pemikirannya sendiri, kekhawatiran berlebihnya membuatnya melupakan satu hal yang penting yaitu segera mencari mereka.

Begitu pula papa Andra yang di penuhi emosi sekarang, belum lagi semua pertanyaan dari bunda Yana membuatnya semakin pusing.

" pah… " bunda Yana mengguncang tangan suamianya.

" ck, pasti mereka pergi karena sayur mu itu " gumam papa Andar pelan.

" APA... kok jadi sayur " marahnya saat mendengar gumaman kecil itu.

" kenapa, aku tidak bilang apa-apa " elaknya sok sibuk memarahi bodyguadnya.

Matanya menyipit menatap curiga suaminya, dengan kesal bunda yana menyampingkan tubuhnya agar tidak melibat pria menyebalkan di sampingnya.

Menyadari tingkah istrinya itu ia tak mau kalah di rogohnya kantong jasnya mengeluarkan hpnya dan membuka video rendom dengan volume penuh.

Bunda Yana di buat makin kesal, dilirinya suaminya tajam dan ikut mengluarkan hpnya. Dibukanya pencarian dan mengtikkan dua kata.

" ROTI SOBEK " dektenya keras.

Satu tangannya membekap mulutnya tak lupa dengan ekspresi kaget sembari melirik suaminya remeh.

Papa Andra menggenggam hpnya erat sementara bunda Yana tertawa bahagia. Perdebatan suami istri ini sudah sering terjadi namun tidak ada yang terbiasa dengan tingkah mereka itu, pengaplikasian rasa cinta yang aneh menurut mereka.

" tolong kami " batin para bodyguad yang tepat berada di hadapan suami istri itu.

KRIIING!

Dering ponsel membuyarkan suasana tegang itu, papa Andra mengangkat telpon dengan kesal.

" bawa dia ke sini sekarang " ucapnya semakin tinggi membuat orang di seberang telpon  bergegas dangan panik.

Tak lama pintu besar mansion itu terbuka dengan seorang bodyguad masuk. Tak hanya itu di bahunya terlihat si biang masalah hari ini.

Begitu sempai, di tirunkannya bocah itu hati-hati meskipun bawanya tadi tidak.

Geyo mencoba menyeimbangkan tubuhnya yang oleng setelah di bawa bak karung beras oleh salah satu bodyguad.

" puyeng darah gue numpuk di kepala " racaunya.

" GEYO KALARANG " panggil papa Andra dingin membuatnya memasang posisi siap.

Figuran Adu DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang