10

3.1K 333 6
                                    

Black Diamond adalah geng ternama di SMA elit The Damelos School dengan sang ketua merupakan anak pemilik sekolah membuat kekuasaan mereka semakin kuat.

Murid yang bergabung adalah anak-anak dengan status tinggi, kualitas tinggi, dan premium.

Sebenarnya mereka tidak membedakan siapa yang ingin bergabung tapi jika sadar diri harap menepi. Itulah yang membuat kasta tertinggi berkumpul di Black Diamond.

Namun ada satu yang masih bertahan diantara raja-raja berkuasa, siapa lagi kalau bukan Yakra Angkayas.

Siapapun yang melihatnya pasti menyimpulkan dia tidak pantas bersanding dengan anggota Black Diamond.

Berpenampilan seperti cupu, pendiam, dan selalu menunduk. Dia bisa bertahan karena malaikat kecil geng itu melindunginya atau mungkin menginginkannya.

Dan saat orang-orang mengetahui dia hanya pelengkap, maka penderitaan yang sebelumnya tertunda datang padanya.

Disinilah dia di toilet paling ujung sekolah terduduk dengan meremas kuat perutnya. Rasa sakit tak bisa dielakkan dengan tendangan keras yang ia terima.

Yakra berusaha menahan tangisnya dengan ancaman mengerikan yang ia terima.

" Diem gak lo, mau gue tambahin "

" Hah udah kayak kebelet berak " tawanya cekikikan.

" Lah kan ini di toilet "

" Bacot lu perusak suasana "

Herry, Wean, dan Teyo berdebat tampa memperdulikan yakra yang merintih kesakitan. Setelah berbagai jenis pukulan yang ia dapatkan membuatnya kesulitan untuk sekedar menggerakkan tubuh.

" Cocok banget lo kayak gitu " tawa Teyo

" Sadis banget lu Wean wean "

" Lah sadisan lu ngap "

" Udah yok, mau bel nih "

" Dadah~ Yakra "

Mereka pergi meninggalkan Yakra yang masih banjir air mata. Saat tidak terdengar lagi suara langkah kaki Yakra menghapus kasar air matanya.

Sekarang di gantikan dengan tatapan mata tajam di balik kacamatanya. Amarah yang di redam dengan senyum mengerikannya. Otaknya telah memikirkan kisah horor yang sadis.

" Sabar Geyo sabar akhir mereka udah siap tinggal nunggu waktu yang tepat aja " ucapnya di barengi senyum manis.

Yakra mengangkat bajunya sehingga memperlihatkan area perutnya yang membiru karena pukulan. Meregangkan tubuh sesekali dan bersikap biasa saja seperti tak terjadi apa-apa.

Setelah siap Yakra keluar dari toilet dengan penampilan terbaiknya, menutupi semua luka yang ia dapat sebelumnya dan membawa tubuh kecilnya ke kelas X MIPA 2.

Terdengar suara guru dari dalam pertanda pelajaran telah di mulai. Saat membuka ganggang pintu kembali ekspresi harus di sesuaikan oleh aktor kecil kita.

" Misi buk " suara kecil itu terdengar samar membuat sang guru menoleh.

" Yakra dari mana saja kenapa telat "

" Em toilet buk "

" Sudah duduk " sang guru melirik Gyel sesaat sebelum menyuruh Yakra duduk.

Ya beginilah sekolah elit, diskriminasi dan korupsi bukanlah hal baru mempunyai pekerjaan sampingan sebagai penjilat adalah poin plus sebagai besar guru di sini.

" Lah kok gitu buk kan dia telat " Herry tidak mau kehilangan momen.

Ucapannya memancing siswa siswi lain untuk protes membuatnya tersenyum kemenangan.

Figuran Adu DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang