Austin panik saat mendapati Geyo pingsan nafasnya tidak karuan dan dia terus berkeringat.
Mendengar semua itu semuanya panik dan sekarang mereka berkumpul di kamar Geyo dengan seorang dokter di antara mereka.
" Apa lagi sekarang " bunda yana dengan susah payah menopang tubuhnya agar tidak ambruk.
" Jadi kenapa dia bisa pingsan " tanya Deylen.
" apa dia punya fobia " tanya dokter balik.
Ruanyan tiba-tiba penuh kesunyian, semuanya terdiam bahkan bunda yana yang menagis pun terdiam. Tidak satupun dari mereka benar-benar mengetahui seluk beluk kehidupan Geyo. Hanya sekedar masalalu yang penuh cerita pahit.
Melihat raut wajah mereka terlihat ada sesuatu yang tidak dapat di ungkapkan. Terlepas dari semua itu dokter masih memerlukan jawaban.
" Sepertinya dia mengalami serangan panik, masih ada efek yang tertinggal seperti dia yang sedikit bergetar dan berkeringat belum lagi nafasnya yang tidak teratur " jelas dokter.
" apa ini nyctophobia " tanyanya lagi.
" dari tadi lampunya menyala terang " jawab Austin.
" bagaimana dengan insctophobia "
" saya jamin tidak ada stupun serangga berani menginjakkan kaki di sini " papa Andra langsung menjawabnya.
" baiklah atau kah ini claustophobia "
" aku rasa ini bukan kali pertamanya terkunci "
" saya tidak yakin sepertinya dia punya trauma atau sejenisnya saya sarankan untuk menghunungi pisikiater. Dia tidak terluka maupun sakit sepertinya saya hanya bisa memberikan obat penenang dan beberapa vitamin " jelasnya sebelum pamit pergi.
Setelah dokter pergi ruangan kembali di penuhi kesunyian bahkan Lefi yang selalu berisik sekarang pun diam. Bunda Yana menggengam tangan Geyo sembari menangis.
Apa yang dia lakukan selama ini salah, anak yang selalu ceria sekarabg terbaring lemah di kediamannya.
Deylen pun memikirkan hal yang sama, seorang anak yang bahkan masih bisa tertawa saat di pukul mengalami serangan panik hingga pingsan.
" Austin jagalah Geyo, bagaimana pun juga kita juga harus menjemput Akey sebelum terlambat "
Papa Andra beranjak dari tempatnya namun di dahului oleh bunda Yana yang sekarang telah berada di ambang pintu.
" ayo kita pergi " bunda Yana berhenti saat memyadari papa Andra belum juga beranjak dari tempatnya.
" aku yang akan menjemputnya kau jaga Geyo dan anak-anak "
" TIDAK, aku yang mengiginkan mereka, aku yang membawa mereka, aku yang membuat kalian terlibat, itu semua adalah pilihan yang ku ambil dan sekarang pun juga. Aku yang bertanggung jawab atas mereka "
Papa Andra tidak menyangka istrinya dapat bersifat tegas seperti sekarang. Dua orang yang mengubah perlahan-lahan pandangan mereka. Membuat mereka sadar ada banyak hal yang terjadi di dunia yang luas ini.
Saat melihat bunda Yana telah keluar ia pun ikut keluar dan tak lupa berpesan kepada anak-anaknya.
" kalian jaga Geyo "
Mereka mengangguk sembari menatap Geyo yang tertidur dengan gelisah.
🧩🧩🧩
Setelah puas menatap dirinya di cermin Yakra melepas selang infus yang mengganggu setiap gerakannya.
Satu hal yang dia butuhkan sekarang yaitu ponselnya. Begitu mendapatkannya hal yang pertama dia lakukan adalah menelpon seseorang.
" amankan jalan keluar " ucapnya begitu panghilan terhubung, tak berapa lama ponselnya kembali berdering.
" aman " satu kata yang membuatnya beranjak dari tempatnya.
Yakra bangkit dari kasurnya, keluar dari kamar dengan santai. Dilihatnya sekeliling, di sepanjang mata memandang tidak ada satupun orang di mansion. Baik itu pelayan maupun badyguard tak satupun yang terlihat hanya seperti rumah kosong tanpa penghuni.
Kakinya terus melangkah hingga sampai di depan gerbang mansion. Terlihat sebuah mobil hitam berhenti di depan gerbang. Tanpa pikir panjang Yakra masuk ke sana, tak lama mobil melaju meningalkan kediaman Anendra.
" bagaimana keadaan sekarang paman Ares " tanyanya setelah puas diam sedari tadi.
" kacau " satu kata yang ia tunggu namun bukan hal yang diinginkan.
" masalah yang paling rumit "
" di sekolah anda menggunakan nama Geyo hingga Yakra di anggap ketinggalan banyak pelajaran dan ada juga yang menganggap dia sakit parah hingga sekarat. " jelasnya malah mendapatkan tatapan sengit dari Yakra.
" ehem... tenang saja saya sudah memberesekannya " bangganya.
" jelaskan "
" jadi saya bilang anda di bully hingga takut sekolah untuk balas dendam anda menggunakan nama Geyo dan menghajar para pembully. Tambahan saya juga bilang anda mengancam paman anda yaitu tuan Andra agar bisa di biarkan sekolah dengan nama Geyo "
Yakra memijat kepalanya pusing, tidak tahu harus bereaksi apa.
" bagaimana dengan pak Randi "
" it-u karena dia kapsek pasti tidak mudah apa lagi anda malah berkelahi dengan Marem "
" HA! SIAPA? "
" Marem welyer Damelos anda memukulnya hingga babak belur "
Yakra terbelangak tak percaya, dilihatnya pergelangan tangannya yang seperti ranting kayu. Masih tidak percaya tangan kecilnya mampu memukul Marem hingga babak belur.
" rencana seperti apa yang ada di otaknya "
" saya tidak punya keahlian membaca pikiran "
Yakra menatap malas asisten pribadinya itu yang masih bisa bercanda di saat kacau seperti ini.
" karena keadaan sekarang sangat kacau bagaimana kalau anda menetap lebih lama dan menyelesaikannya dulu "
Yakra memerhatikan suasana jalan yang sedang ramai di balik kaca.
" tidak jika aku terlalu lama di sini jiwaku akan kembali terikat dengan raga ini dan jiwa Geyo aku pun tidak tahu apa yang akan terjadi kelak "
" tapi dia membuat rencana anda kacau, tidak bisakah anda lebih serakah sedikit " bujuk Ares.
" aku sudah pernah serakah " ucapnya pelan.
Ares tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia adalah orang yang paling tahu masalah Yakra dan Geyo melebihi mereka berdua.
" jadi sekarang kita akan ke mana, saya rasa anda ingin mengunjungi tempat lain. "
" pulang ke rumah, rumah ku "
Hufh...
Ares menghela nafas berat, sampai kapan dia harus bekerja seperti ini. Bagaimanapun dia harus menyelesaikan semua ini segera, Geyo maupun Yakra mereka harus memberinya jawaban.
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Vote dan komen yaaaa
Tapi ya gak maksa
Makasih yang udah baca
Cayang kalian 😘Mohon maaf lahir dan batin jika ada yang tipo
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Sekian dari saya
❤️TERIMA KASIH ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Adu Domba
FantasyGeyo kallarang anak nakal penambah tensi darah yang mukanya kalem tapi kelakuan nauzubillah. Terpaksa menerima nasib sialnya saat menginap di rumah tua. Saat ia pergi ke toilet sendiri banyak hal aneh terjadi buku kusam yang sangat menarik perhatian...