Geyo mengerjapkan matanya, sinar matahari tertuju pada matanya membuatnya silau. Dengan cepat dia bangkit untuk menelisik sekitar,ruangan yang tak asing.
" sudah sadar " Ares langsung bertanya begitu masuk.
" siapa " tanya Geyo waspada.
" Ares asisten... tidak perantara, akulah yang membawamu ke sini " Geyo langsung bangkit dan menggenggam kerah baju Ares.
" apa mau lo samapai culik gue "
Sekarang bukan waktunya dia di sini ceritanya harus berlanjut. Dia harusnya ada di kediaman Damelos menyelesaikan semuanya rencananya.
" menculik? Aku? " bingungnya membuat Geyo tambah kesal.
" sepertinya kalu salah paham aku perantara yang membawa jiwa mu ke sini dan mengikatnya pada raga ini "
Geyo melepas cengkramannya, apa mungkin dia salah dengar, membawa jiwa mengikat raga apakah ini tantang dia.
" seperti 10 tahun lalu aku akan kembali menjelaskan tentang jiwa yang cacat. Geyo dan Yakra kalian adalah satu jiwa tetapi terjadi kecacatan sehingga kalian memiliki dua raga. Seharusnya hanya satu dan semestinya memang satu. Jadi aku memberikan kesempatan padamu untuk memilih tinggal sebagai Geyo atau Yakra " jelasnya.
Geyo merasa bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Ada di tempat asing dengan orang asing dan dia mengatakan tentang membawa jiwa mengikat raga. Jika benar orang ini yang bertanggung jawab untuk berada di raga Yakra sekarang. Atau mungkin orang ini ada hubungannya dengan hantu yang mengganggunya sebelum pindah ke tubuh Yakra. Mengingat hal itu membuatnya menatap Ares penuh permusuhan.
" apa maksutnya ini... tunggu bagaimana dengan jiwa Yakra " hanya pertanyaan terlontak dari mulutnya membuat Ares menatap tak suka.
" Jiwanya akan di hapus "
" ap-a tidak ada pilihan yang lain " tanyanya ragu-ragu.
" SIAL, jika bisa aku tidak ingin menjawabnya " kesalnya memijat kepalanya pusing.
" Ada, itu di sebut menaggung ingatan, kau akan menaggung ingatan jiwa lain untuk kembali menjadi jiwa kosong tanpa ingatan maupun kenangan. Tapi menggung ingatan tidak se... "
" aku pilih itu " meskipun belum mengerti dengan yang terjadi sekarang.
" haaaaaa? " Ares tertawa kecil mendengar jawaban itu.
" sebaiknya kau mengganti jawabanmu sebelum itu tersampaikan. Aku tidak punya kendali apapun atas jawaban, apapun yang kau jawab akan tersampaikan. Menanggung ingatan bukanlah sebuah hadiah melainkan hukuman "
" bukankah aku hanya perlu menjawab maka aku pilih itu "
" apakah kau penasaran dengan ingatan masa kecilmu, pasti kau mengerti kenapa ingatan itu hilang "
" ya, apakah Yakra menaggungnya " jawabnya spontan.
" benar, menurutmu kenapa aku jadi asistennya. Karna jiwanya tidak mampu menggungnya, jiwanya semakin rusak. Hanya dengan ingatan masa kecil kalian lalu bagaimana dengan semua ingatan 16 tahunmu di tambah 17 tahun Yakra. Kebaikanku hanya sampai sini kau akan menaggungnya sendiri, sebaiknya kau mengubahnya sebelum terlambat " jelas Ares meyakinkan.
" menanggung jiwa " jawab Geyo yakin.
Ares menghela napas, di lihatnya ke luar jendela mencoba menenagkan diri. Menggung jiwa bukanlah hal yang mudah apalagi dengan kenangan buruk yang ada.
" hah... jawabanmu telah tersampaikan, aku tidan bisa nelakukan apa pun lagi. Bersiaplah untuk benturan ingatan, aku tidak bisa membantu lagi semoga kau mampu menaggungnya " Ares keluar meninggalkan Geyo yang masih meratapi jawabnnya.
Geyo tersadar dari lamuannya, dilihatnya sekeliling mencari Ares. Ada banyak hal yang ingin di tanyakannya. Ia menuruni tangga, menelisik di setiap ruangan, namun orang yang di cari tak kunjung tampak.
Di lihanya keluar, mobil hitamnya masih terparkir di dapan, mungkin dia ada di sana. Benar saja begitu masuk ada seseorang di kursi pengemudi.
" OM... " teriak Geyo kesal mencarinya dari tadi.
" iya tuan muda " jawabnya formal
" eh bukan om om tadi, om Ares ke mana pak "
" apa yang anda maksut tuan, siapa yang anda temui di dalam "
" eh itu asisten ku siapa namanya... Ares kan ya? Ya om Ares kok tadi namanya "
" saya tidak kenal dengan Ares dan anda juga tidak punya asisten bernama Ares "
" eh? "
" anda meminta saya mengantar ke sini dan menyuruh saya menunggu di mobil " jelasnya merasa bingung dengan tuan mudanya yang menayakan hal aneh.
Geyo melihag rumah itu, masih menggingat wajah pria itu namun tidak ada yang mengenalnya seakan telah terhapus.
Apa mingkin ini karna jawabnnya yang di pilihnya, dia juga bilang tidak bisa membantu lagi. Entah apa yang akan menantinya kelak ia harus siap menerimanya.
" em bisa antar saya ke kediaman Damelos pak "
" tentu saja tuan muda "
" mau ini hayalan atau kenyataan gue harus siap, dari awal gue tau Yakra pasti memilih hal yang sama. Meskipun itu pilihan anak kecil bodoh tapi gue juga harus tahu kenangan seperti apa yang lo tanggung. Kenangan seperti apa yang lo hapus dari gue. Seharusnya gue egois tapi dari awal kita udah hancur bahkan sebelu lahir sampai sekarang kita jiwa cacat. Kalau lo bisa denger suara hati gue lo bisa katain gue bodoh tapi lo juga gak kalah bodoh dari gue hahah " batinnya sebelu menggalkan rumah itu semakin jauh.
Mobil Geyo melaju meninggalkan rumah berjuta kenangan yang harus Geyo tanggung kelak. Di jendela paling atas rumah itu Ares menatap kepergian mobil Geyo.
setiap orang pasti menginginkan kelahiran terbaik tapi tidak bisa memilih akan hal itu. Saat mendapatkan pilihan antara penderitaan atau kebahagiaan saat itulah keserakahan datang, membawa maju tanpa melihat ke belakang. Setidaknya itulah yang ku ketahui tapi dua jiwa ini memilih menaggung ingatan. Dua jiwa yang cacat memang harus merasakan dua kehidupan sebelum memilih dan kupikir jiwa sebelumnya masih terlalu kecil untuk serakah. Sekarang aku tahu dua jiwa itu bodoh sampai kapan aku harus jadi perantara mereka.
Ares beralih menatap langit cerah di penuhi warna biru.
" apakah tidak ada hadiah untuk dua jiwa tulus dan murni "
Setelah itu ruangan kembali kosong seakan tedak pernah di singgahi sebelunnya, menyisakan kisah Akey di kediaman Damelos.
Pov kediaman Damelos
Chp berikutnya🤣
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Vote dan komen yaaaa
Tapi ya gak maksa
Makasih yang udah baca
Cayang kalian 😘Mohon maaf lahir dan batin jika ada yang tipo
Dan ya UPnya lama karena
AUTHOR HIDUP DI DUNIA KERJA MATI DI DUNIA NYATA(TIDUR)Sekian dari saya
❤️TERIMA KASIH ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Adu Domba
FantasíaGeyo kallarang anak nakal penambah tensi darah yang mukanya kalem tapi kelakuan nauzubillah. Terpaksa menerima nasib sialnya saat menginap di rumah tua. Saat ia pergi ke toilet sendiri banyak hal aneh terjadi buku kusam yang sangat menarik perhatian...