21

2.3K 237 16
                                    

Setelah perdebatan yang membangongkan itu suasana kantin tidak ada tenang-tenangnya. Tidak ada yang memikirkan untuk makan lagi melainkan untuk bergosip.

Semuanya sangat menggemparkan bagaimana bisa isu keluarga Damelos tersebar semudah itu.

Semua orang jadi ragu dengan keputusan mereka selama ini, apakah Gyel seperti yang mereka pikirkan.

Banyak pasang mata menatap Gyel dengan rasa penasaran yang meluap dan ada pula yang menatapnya jijik.

Sementara di meja lain tidak kalah menjadi pusat perhatian bedanya ia di pandang dengan iba dan kasihan.

" sumpah key seluruh badan gue serasa di tusuk tatapan mereka ngeri " bisik Teyo yang dari tadi risih.

" Dia selalu seenaknya " kesal Akey.

" sumpah gue kaget sih gak nyangka banget, apa lagi pas si Marem nonjok lupa image dia " ucap Teyo nyerocos.

" Ulah lo goblok " kesal Herry sangat ingin menggeplak kepala spesies temannya itu.

" lah apa hubungannya "

" lo itu ke makam umpan si rubah, jadi secara tidak langsung lo ikut kontribusi " jelas Herry membuat Teyo mengernyitkan dahi.

" Pas si rubah ngehujat kan dia ngomong sama Lo jadi lo juga di pantau " sekarang balik Wean yang menjelaskan dengan terperinci.

Teyo yang awalnya masih loading langsung tegang saat melirik ke arah meja geng Black Diamons. 

Dengan cepat ia merangkul tangan Akey yang merasa risih dengan semua tatapan yang tertuju ke arahnya.

" balik kelas yuk key " ucapnya tanpa menunggu persetujuan orangnya.

Wean dan Herry seketika menepuk jidat mereka. bagaimana Teyo bisa berpikir secepat itu. Dengan berjalan bersama Akey semangkin membuat dia menjadi sorotan.

Emang agak lain temannya satu ini memang agak bahlul atau memang mau terlibat masalah keluarga Damelos.

Setelah Akey dan Teyo keluar Herry dan Wean juga ikut keluar menyisakan satu pusat perhatian lagi.

Gyel tidak tahu harus bagaimana sekarang, Marem yang selalu membelanya telah di seret kekantor kapsek.

Ia juga tidak tahu apakah teman-teman abangnya ini akan membelanya. Perkataan yang di katakan Geyo terlalu meyakinkan untuk di bantah.

Tidak pernah kepikiran semuanya akan sekacau ini karena satu orang yang tidak tahu asal usulnya. Orang yang tiba-tiba menghancurkan rencananya tanpa alasan padahal tidak kenal sama sekali.

" b_ang " ucap Gyel gugup dengan tetap menundukkan kelapanya.

Hanya ini yang bisa ia pikirkan menjadi korban yang menyedihkan daripada menjadi korban yang memprihatinkan seperti Akey.

" Balik kelas aja ya dek gak bakal terjadi apa-apa " ucap Angga menenangkan namun dirinya sendiri masih tidak bisa fokus.

" ta_pi G_ye_l ta_kut "

" gak apa-apa kan ada abang " bujuknya lagi.

Semer yang kebetulan berada di samping Gyel langsung membangunkannya agar segera pergi.

Semuanya bangkit unyuk segera pergi dari kantin yang penuh gemuruh itu kecuali satu orang yang masih duduk tanpa berniat bangkit.

" Delvon ayok cabut kita " ucap Revo

" Gue di sini dulu " balasnya tanpa berniat menoleh ke arah mereka.

Angga yang mengerti maksudnya langsung mengajak Gyel dan yang lain utuk segera pergi Meninggalkan Delvon yang masih setia termenung.

Figuran Adu DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang