5

4.7K 386 2
                                    

Yakra celingak-celinguk melihat sekitar di tandainya setiap jalan yang ia lalui, tentu saja dia tidak ingin tersesat lagi. Padahal masih dilingkungan sekolah tapi serasa berpetualang di hutan belantara, sekolah elit emang beda.

Setelah perjalanan panjang yang menguras tenaga dan kesabaran akhirnya Yakra sampai di tempat yang ingin ia tuju.

Taman kecil yang tidak terawat namun masih indah di temani dengan satu bangku kecil dan pohon yang rindang menambah keasriannya.

Iya, Yakra sedang berada di taman tempat ia bertemu dengan Akey sebelumnya dan benar saja ada Akey yang duduk menikmati semilir angin lembut.

" Anjir, cocok banget muka bonyok wajah suram "

Tatapan menghunus tajam tersuguh, tatapan yang tidak ingin di ganggu ataupun di usik oleh apapun dalam jenis apapun.

Dan sayangnya dia berhadapan dengan jiwa Geyo yang tidak ada takut-takutnya.

" Di kasih angin gak bakalan sembuh tu luka " Yakra kembali memulai pembicaraan namun nihil Akey tetap menikmati hembusan angin lembut.

Yakra tahu ada perbedaan siknifikan dari wajahnya saat mengenakan kacamata jadi sekarang dia berpenampilan urakan dan berantakan. Bahkan dia menyiapkan baju khusus tampa tek nama.

Di cerita ini tidak hanya ada Yakra tapi juga Geyo dengan tampilan ala kadarnya seperti biasa.

Geyo akan menjadi pemain inti dalam drama dan target pertama dan terpenting adalah Akey Alvero Damelos.

Tampaknya ini akan sedikit sulit, mendekati anak yang waspada adalah tantangan terbesar yang menarik baginya.

Yakra tak kehilangan ide, dirogohnya kantong celana mengeluarkan salep dan di sodorkan di depan muka Akey.

" Gue pernah mendapatkan itu dari anak menyebalkan " akhirnya Akey merespon sembari masih menikmati hembusan angin.

" Hah... pakai aja kalik " Yakra menertawakan dirinya sendiri mengingat saat melemparkan salap ke Akey dan tentu saja di buang begitu saja.

" Nama lo Geyo kan "

" Hm " jawab Yakra pendek karena juga ikut-ikutan menikmati hembusan angin lembut di wajahnya.

" Ini gak cukup "

Yakra menatap Akey yang fokus menelisik salep di tangannya.

Prfff hahaha, Yakra tertawa lepas hingga mengeluarkan air mata.

Sekarang balik Akey yang menatap Yakra, terkejut dan heran dengan respon Yakra.

" Kau suka tertawa " pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibirnya membuatnya kembali tersenyum getir.

" Ya tentu " jawab Yakra tampa memberhentikan kegiatan tertawa ngakaknya.

Akey mencoba untuk tidak peduli dengan tawa Yakra sembari mengoleskan salep di beberapa bagian wajahnya.

Yakra berhenti tertawa saat melihat senyum getir Akey sambil menahan rasa sakit saat mengoleskan salep.

" Kenapa tidak, saat gue masih bisa tertawa dan tersenyum menangis dan marah_ " Yakra memberi jeda pada ucapannya membuat Akey menatapnya penasaran.

" Apa arti dari senyum mu "

Pertanyaan simpel namun menusuk, membuat suasana canggung yang kentara.

" Luka " jawab Akey setelah sekian lama

" Hem, apa itu termasuk emosi "

" Entahlah "

" Gue juga kagak tau "

Figuran Adu DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang