Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!
Happy reading!✨
"Ahhhh ...."
"Sial, jangan dikeluarin di dalem bego!"
"Sorry, gue kelepasan, abisnya kalau udah sama lo gue suka lepas landas," cengir pria berbahu lebar dengan nafas terengahnya yang kini masih berada di atas tubuh seorang wanita.
"Minggir, Jin. Lo berat tau gak!" kesal sang wanita sembari mendorong tubuh pria yang bernama Seokjin yang masih menindih tubuh di atasnya.
"Kenapa sih marah marah mulu, hm? Ntar cepet tua loh," balasnya sembari tangannya bergerak mengelus pelipis sang wanita.
"Bodo amat!"
Kini sang wanita melepaskan tubuhnya dari kungkungan sang pria, berdiri dan bergerak mencari sesuatu di dalam tasnya yang selalu ia bawa, sebuah benda bulat kecil yang sering ia minum ketika dirinya selesai bermain.
"Shit!" umpatnya kesal ketika barang yang ia cari tidak ada di dalam tasnya.Seokjin pun ikut berdiri dan menghampiri sang wanita ketika ia tahu jika wanitanya sedang sibuk sendiri mencari sesuatu di dalam tas branded berlogo Dior miliknya.
"Nyari apa sih sampe ngumpat gitu?"
"Gue lupa bawa postinor, Jin, gimana dong? Mana tadi lo ngeluarinnya di dalem lagi," keluhnya panik sembari tangannya masih mencari-cari pil kecil yang biasanya berada di dalam tasnya.
Sungguh sial dirinya hari ini, barang itu jangan sampai ia telat minum karena kalian tahu sendiri jika frekuensi mereka melakukan itu bisa dibilang cukup sering sehingga tidak ada salahnya kan untuk selalu sedia payung sebelum hujan?
"Ya udah, nanti beli aja di apotek, kenapa rusuh sih?" ditariknya tubuh sang wanita untuk menghadap ke arahnya.Ya bukan masalah rusuh atau tidak rusuh, tapi laki-laki mana tahu sih gimana paniknya kalau dirinya telat meminum after pill-nya? "Huh, ya udah deh," sembari bibirnya mengerucut lucu seperti bebek.
"Haha gemes banget sih lo. Ya udah mandi dulu aja sana gih, buruan siap-siap nanti kita langsung ke GI."
Sang wanita pun menurut dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badan dan bersiap siap. Sudah menjadi agenda rutin bagi kedua pasang sahabat itu untuk menghabiskan waktu bersama di hari minggu untuk sekedar makan bersama atau mengelilingi mall di Jakarta. Walaupun terkadang mereka tidak membeli apa-apa. Refreshing – kata anak jaman sekarang.
Setelah 30 menit bersiap-siap, kini keduanya sudah berada di dalam mobil untuk langsung menuju ke Grand Indonesia. "Udah nentuin mau makan apa?" tanya Seokjin sembari netranya masih fokus menyetir ke depan.
"Mam Ikkudo Ichi yuk? Lagi pengen banget ramen nih, Jin."
"Ya udah oke, gue lama juga nggak makan ramen."
"Jin, jangan lupa mampir ke apotek."
"Iya, iya, bawel."
—
Seperti obrolan mereka tadi, sebelum berhenti di Grand Indonesia atau GI biasa orang menyebutnya, mereka mampir dulu ke apotek untuk membeli postinor.
"Udah lo tunggu di dalem mobil aja, Jis. Biar gue yang beli, panas soalnya, oke princess?" sembari mulutnya bergerak mencuri ciuman di kening, dengan cepat Seokjin turun dari mobilnya untuk membelikan postinor.
"Dasar, tukang ngerdus!" omelnya ketika mendapat serangan mendadak dari sang lelaki.
Walaupun Jisoo suka kesal ketika Seokjin tiba-tiba menciumnya sembarangan, namun sebenarnya di dalam hatinya sedikit bersemu merah. Hal-hal seperti ini terkadang membuat dirinya sedikit terbawa perasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Friend | Jinsoo
RomanceOrang bilang tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan, tapi hal itu berbeda dengan kisah Seokjin dan Jisoo yang sudah menjalin hubungan persahabatan selama 15 tahun dari umur mereka 13 tahun hingga kini usia mereka menginjak 28 ta...