Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!
Happy reading!✨
"Napa bang?" tanya Jungkook menghampiri ke arah Seokjin ketika ia melihat abangnya sedang memuntahkan sarapan paginya di wastafel dapurnya.
"Pusing gue, aneh ya? Padahal gue biasanya suka banget keju sekarang rasanya enek aja kalo dimakan."
Jungkook mengerutkan keningnya bingung, "Lo udah minum obat bang? Kemaren lusa waktu check ke dokter juga cuma bilang masuk angin sama demam, kan?" Seokjin hanya menganggukan kepalanya kecil.
"Ya udah ga usah dimakan bang, lagian lo juga aneh pagi-pagi makan samyang carbonara," ucap Jungkook sembari menggelengkan kepalanya tak percaya kepada tingkah abangnya yang random.
"Lagi pengen gue," sahut Seokjin dengan membersihkan mulutnya dengan tisu. "Betewe, lo balik jam berapa semalem?" tanyanya lanjut untuk mengalihkan percakapan.
"Jam berapa ya? Sekitar jam 2 deh kayanya. Kak Jisoo masih tidur?"
"Iya, masih tidur dia. Ga tega buat bangunin, nanti aja kalo udah mau jam sembilan gue bangunin soalnya jam sepuluh kita mau ke dokter."
Jungkook mengenyirtkan alisnya, "Ke dokter? Mau ngapain bang?" tanyanya dengan nada penuh curiga.
"Anak kecil ga usah kepo, udah sana katanya mau ngegym," usir Seokjin dengan mendorong lengan Jungkook.
"Ck, awas aja lo bang kalo ada yang disembunyiin dari gue!" kesal Jungkook yang malah hanya ditanggapi kekehan oleh abangnya.
Jungkook akhirnya keluar dari flat apartemennya dan Seokjin segera membereskan sarapan paginya lalu melenggang ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Udah bangun?" tanya Seokjin kepada Jisoo ketika ia melihat kekasihnya sudah berada di dapur dengan mulutnya asik mengunyah sepotong apel.
Jisoo hanya merespon dengan mengangguk kecil.
Seokjin berjalan mendekat dengan tubuhnya yang masih berbalut bathrobe putih dengan memperlihatkan perut sixpacknya.
"Morning kiss, please?" pintanya dengan mempoutkan bibirnya ke arah Jisoo. "Ga mau, aku belum mandi. Nanti aja," tolak Jisoo dengan sedikit mendorong tubuh Seokjin kuat.
Seokjin hanya bergeming dan tangan kanannya menarik lengan Jisoo sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menahan tengkuk leher kekasihnya.
"Seokjin!" Jisoo memekik kesal dan Seokjin hanya terkekeh kecil sambil berjalan ke arah wardrobe lemarinya.
Jisoo berjalan ke kamar mandi setelah ia menyelesaikan sarapan paginya. Hari ini dirinya akan pergi kontrol ke Dokter Ciara, dokter kandungan langganannya untuk check up rutin. Tentunya kali ini ia check up ditemani oleh Seokjin.
Setelah 30 menit bersiap-siap, kini keduanya telah berada di dalam mobil dan siap untuk langsung menuju ke Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk.
"Atas nama Ibu Jisoo Anantya?"
"Saya, Sus." Jisoo menyaut dengan mendirikan tubuhnya yang diikuti oleh Seokjin di sampingnya.
"Silahkan langsung masuk ke dalam ruangan. Dokter Ciara sudah menunggu." Jisoo hanya mengangguk kecil dan tangannya menggandeng Seokjin untuk masuk ke dalam.
"Halo, Jis. Apa kabar?" sapa Dokter Ciara dengan ramah. "Baik dok," balas Jisoo tersenyum dari ambang pintu masuk.
"Silahkan, Jis." Dokter Ciara menuntun dengan mempersilahkan Jisoo berbaring di atas tempat tidur ruangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Friend | Jinsoo
RomanceOrang bilang tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan, tapi hal itu berbeda dengan kisah Seokjin dan Jisoo yang sudah menjalin hubungan persahabatan selama 15 tahun dari umur mereka 13 tahun hingga kini usia mereka menginjak 28 ta...