Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!
Happy reading!✨
Banyak yang bilang jika orang dengan kepribadian early bird (morning person) adalah tipe orang yang disiplin dan lebih produktif daripada orang dengan kepribadian night owl (night person).
Tapi bagi Jisoo hal seperti itu hanyalah sebuah teori konspirasi karena pada dasarnya baik early bird ataupun night owl itu hanya tentang bagaimana kita mengatur waktu tidur saja karena jujur bagi Jisoo sendiri dia bukan termasuk yang keduanya. Jisoo bisa saja menjadi night owl dan morning person secara bersamaan, tergantung situasi dan kondisi.
Hal ini berbeda dengan seorang Adhyaksa Seokjin Pratama. Dari kecil ia sudah terbiasa untuk bangun pagi, bisa dibilang Seokjin membiasakan dirinya untuk hidup secara teratur dan konsisten. Seperti sekarang ini, Seokjin telah menyelesaikan aktivitas gymnya 30 menit yang lalu.
"Jis?"
[...]
Seokjin langsung menghampiri Jisoo di kamar tidurnya, bibirnya melengkung ke atas ketika netranya melihat sosok Jisoo yang masih terbungkus selimut tebalnya dengan keadaan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang apapun.
Seokjin mendudukan dirinya di pinggiran kasur sembari tangannya bergerak menyisir surai hitam Jisoo, "Jis? Jadi beli bubur cikini ga?" tanya Seokjin dengan nada lembutnya.
Jisoo hanya meregangkan badannya malas dan menguap pertanda ia masih ingin bergelut dengan bantal kesayangannya. "Jam berapa sekarang?" tanya Jisoo dengan suara husky khas bangun tidurnya.
"Jam 8. Kalo masih cape kita go food aja pagi ini." tangan Seokjin bergerak mengambil benda pipih persegi panjang miliknya di atas nakas sebelah kasur.
"Gamau, lagi pengen banget buryam cikini." Jisoo membangunkan dirinya dan menyandarkan tubuhnya di headboard kasurnya, "Abis ngegym?" tanya Jisoo heran.
"Hm." balas Seokjin tanpa menoleh ke arah Jisoo dan masih sibuk dengan hpnya sembari menyelam ke aplikasi hijau yang bernama gofood.
"Lo ga cape emangnya? Gue aja tepar banget apalagi semalem lo brutal banget mainnya gue udah minta berhenti tapi lo tetep aja gaspol."
Seokjin memberhentikan aktivitasnya dan memposisikan tubuhnya menghadap ke arah Jisoo, "Tujuan gue ngegym ya karena biar kalo main sama elo stamina gue bisa kuat jis, kayanya lo perlu ambil kelas pilates dan semacemnya deh biar kalo kita main bisa ampe subuh."
"Dasar gila!" Jisoo melemparkan bantalnya ke wajah Seokjin dan dengan reflek Seokjin menangkap hempasan bantal dengan tangan kanannya.
Seokjin pun hanya terkekeh gemas dan mencuri kecupan di bibir Jisoo, "Udah yuk, kalo jadi mau beli buryam cikini buruan bangun gih, siap siap. Gue mau bikin susu sama roti dulu buat ganjel perut. Lo juga mau?"
Jisoo hanya mengangguk lucu dan Seokjin langsung membangunkan dirinya menuju dapur apartemen Jisoo dan membuat sarapan pagi pengganjal perut sebelum mereka makan besar.
Hari ini mereka memiliki rencana untuk makan bubur ayam yang sudah menjadi langganan sejak duduk di bangku SMA yaitu bubur ayam cikini sampai-sampai abang penjualnya hafal banget sama Seokjin dan Jisoo.
Setelah 30 menit bersiap siap, kini Seokjin dan Jisoo melenggang menuju basement apartemen untuk mengambil mobil Seokjin yang terparkir di sana. Hari ini baik Seokjin dan Jisoo tampil casual dengan menggunakan celana jeans levi's dan kaos putih polos uniqlo dan memakai sandal crocs couple warna coklat milo.
"Pagi neng Jisoo, mas Seokjin, mau kemana nih udah rapi begini?" sapa Mang Emen kepada Seokjin dan Jisoo.
"Halo pagi mang. Mau nyari bubur nih mang." jawab Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Friend | Jinsoo
RomanceOrang bilang tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan, tapi hal itu berbeda dengan kisah Seokjin dan Jisoo yang sudah menjalin hubungan persahabatan selama 15 tahun dari umur mereka 13 tahun hingga kini usia mereka menginjak 28 ta...