Chapter 24

1.1K 89 29
                                    

Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!

Happy reading!✨


"Dua garis?"

Jisoo mengerutkan alisnya dan terus mengipas-ngipaskan test pack ditangan kanannya karena rasa terkejutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo mengerutkan alisnya dan terus mengipas-ngipaskan test pack ditangan kanannya karena rasa terkejutnya. Siapa tau saja jika hasilnya salah. Tapi tidak, hasilnya benar-benar dua garis.

Jisoo menghela nafasnya panjang dan bermonolog dengan dirinya sendiri, "So, what's next, Jisoo?" 

Jisoo terus meremas rok yang ia pakai dengan menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi rasa gugupnya. Bukan karena tidak senang jika dirinya sedang mengandung, hanya saja ia masih sedikit terkejut. Ditambah mereka belum memberitahukan kabar ini kepada orangtua masing-masing. Apakah akan baik-baik saja? itu yang ada dipikiran Jisoo.

Namun Jisoo menepis pikiran buruknya dan segera membilas gelas ke dalam wastafel dan mencucinya lalu membuang stick test pack di tempat sampah. Jisoo berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air dingin dan memindai isi kulkas.

"Ngapain?" Jisoo terperanjat ketika mendengar suara berat pria dari arah ruang tamunya.

"Udah bangun?" tanya Jisoo tanpa membalas pertanyaan Seokjin dan datang menghampirinya.

Seokjin hanya menganggukan kepalanya lemah, "Mau buah?" tanya Jisoo sembari menempelkan punggung telapak tangannya untuk mengecek suhu tubuh prianya.

Lagi, Seokjin hanya menggelengkan kepalanya. "Laper, mau makan." Jisoo hanya terkekeh kecil. Sungguh pemandangan yang menggemaskan batinnya.

"Oke," jawabnya mengangguk dengan mengelus pipi Seokjin lembut. 

Jisoo pun akhirnya beranjak menuju ke dapur untuk mencari bahan makanan yang tersedia di sana. Melabuhkan pilihannya untuk memasak pasta dan udang asam manis, sepertinya bukanlah ide yang buruk. 

Seokjin menyibakan selimut di tubuhnya dan menaruh handuk yang menempel didahinya di atas nakas samping sofa ruang tamunya dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk melakukan aktivitas kecil di sana. 

Tak lama kemudian, Seokjin berjalan menghampiri Jisoo ke dapur setelah dirinya menyelesaikan kegiatannya di dalam kamar mandi.

"Kamu hamil?" tanyanya dengan membawa strip test pack yang tak sengaja ia lihat  dan pungut ditempat sampah kamar mandinya.

Jisoo yang fokus menumis bawang bombay dan udang pun menoleh ke arah Seokjin dengan menahan degup jantungnya yang terus berpacu dengan cepat. 

"Hm?" tanya sang pria sekali lagi ketika ia mendapati Jisoo hanya diam mematung.

"I- iya," jawab Jisoo tergugu dengan tangannya meremas erat spatula. Jantungnya semakin berdegup tak karuan ketika melihat Seokjin terdiam dengan ekspresi datarnya. 

"A-aku masih mau check lagi besok ke dokter karena masih belom yakin sama hasilnya," lanjut Jisoo sekali lagi ketika melihat Seokjin masih berdiam diri.

My Dear Friend | JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang