Chapter 12

2K 85 39
                                    

Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!

Happy reading!✨


Seorang laki laki memarkirkan mobil jaguar hitam kesayangannya di teras area perumahan elit Permata Hijau. Tampilannya bisa dibilang sangat sederhana namun pakaian apapun yang dikenakan olehnya akan terlihat elegan dan mahal karena pancaran auranya yang menawan.

"Selamat malam Kak Haein."

"Oh Pak Feri, gimana mobil temen saya? Udah dibantu urus?"

"Sudah kak, sudah saya masukan ke bengkel sesuai perintah dan mungkin bisa diambil besok lusa." Haein pun hanya mengangguk senyum

"Makasih ya pak, selamat istirahat, bapak udah makan?" tanyanya untuk memastikan jika supir pribadi keluarganya ini sudah makan.

Pak Feri mengangguk senyum, "Sudah kok kak, kalau begitu bapak permisi dulu kak." Haein mengangguk sopan mengiyakan.

Kebetulan malam ini Haein ada janji dengan teman lamanya di Titik Temu kawasan M Bloc Space, ia juga mampir untuk makan gultik di dekat perempatan jalan Blok M yang tak sengaja menjadi membawanya bertemu dengan para junior kantornya. 

Salah satu mengapa Haein menjadi idola di kantor selain karena kesopanan dan sikap ramahnya, Haein bahkan juga bisa mengenali mobil para kolega kantornya dengan mudah. Ia memiliki memori ingatan yang sangat baik sehingga terkadang ada beberapa wanita yang terbawa suasana karena sikap manisnya. 

Hari ini rumahnya sepi karena kedua orangtua Haein pergi berlibur ke Labuan Bajo untuk merayakan anniversary pernikahan mereka yang ke 35 tahun. Setelah membersihkan diri, Haein meraih hp yang sedari tadi ia letakan di atas meja sebelah kasurnya. Ia segera menghubungi seseorang melalui pesan whatsapp.

Haein segera meletakan hp nya dan mematikan lampu tidurnya, menarik selimut dan memejamkan matanya untuk pergi tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haein segera meletakan hp nya dan mematikan lampu tidurnya, menarik selimut dan memejamkan matanya untuk pergi tidur.

Rahang Seokjin sedikit mengeras dan suhu tubuhnya tiba tiba memanas ketika membaca notifikasi whatsapp Jisoo yang menampilkan nama Senior Haein, dan Seokjin semakin mengepalkan tangannya ketika ia membaca pesan "Makasih buat hari ini." bukannya Jisoo bilang jika hari ini ia pergi dengan teman kantornya Jennie dan Wendy? Apakah Jisoo membohonginya?

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Jisoo dengan rambut basah sehabis keramas dan tubuhnya yang berbalut bathrobe motif bunga. Seokjin langsung mendatangi Jisoo dan menghadang tubuhnya di depan kamar mandinya dengan bersedekap dada

"Jis, who's Senior Haein?"

Jisoo yang mendengar pertanyaan dari Seokjin pun menjadi gugup dan menelan salivanya kuat. Dilihat tatapan Seokjin yang menatapnya tajam seperti pedang yang menghunus ulu hatinya. Sudah dipastikan ini adalah tatapan amarah Seokjin, Jisoo tau betul akan hal itu.

"Dia senior kantor gue, kenapa?" jawab Jisoo santai dan melewati Seokjin yang berdiri di hadapannya. Jisoo mengambil segelas air untuk menenangkan rasa gugupnya.

My Dear Friend | JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang