Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!
Happy reading!✨
"Lagi ngapain lo bang?" tanya Namjoon berbisik ketika melihat Seokjin masih asik dengan tabnya di tengah tengah rapat.
"Lo biasanya kalo ngedate kemana?" balas Seokjin singkat tanpa menoleh ke arah Namjoon.
Namjoon menautkan alisnya bingung, "Kenapa emangnya bang?"
"Gue pengen ngerasain kaya anak anak jaman sekarang yang kalo pacaran sama pacarnya ke tempat yang asik." Namjoon hanya memanggut manggutkan kepalanya.
"Emang lo ada pacar bang? Kalo gue sih biasanya maen ke daerah Blok M sih, kalo ga ke MoJa."
"Hm moja ya?" Seokjin langsung mencari tau tempat yang direkomendasikan oleh Namjoon.
"Bagus juga nih, cocok."
"Yakan bang cakep emang nih tempat apalagi buat ngedate. Terus siangnya lo ngajak lunch di Lounge in The Sky, beuh mantep dah."
"Ga, gue takut ketinggian. Lagian juga bahaya anjir makan ditempat ketinggian gitu."
"Yaelah cupu lo ternyata, itu kan udah dilengkapi sama safety belt bang, ada pegawainya juga yang selalu mantau."
"Kenapa jadi lo yang maksa? kan yang mau ngedate gue?" Namjoon hanya merotasikan matanya malas 'udah dikasih rekomendasi malah nyolot lagi' umpat namjoon dalam hati
Akhir-akhir ini mood Seokjin sangat bagus, siapa lagi penyebabnya kalau bukan Jisoo? Wanita itu bagaikan pil kebahagiaan dalam hidupnya. Jika kalian bertanya mengenai status hubungan mereka saat ini, bisa dibilang mereka masih dalam tahap adaptasi untuk memulai hubungannya dari awal. Apakah bisa disebut sebagai pacar? ya, anggap saja seperti itu.
"Jisoo!" teriak Haein dari jarak 2 meter.
Jisoo pun membalikan badannya, "Kak Haein? Ada apa kak?" tanya Jisoo ketika melihat Haein sudah berdiri dihadapannya setelah berlari kecil dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan.
"Ngga, cuma mau mastiin aja, kemaren abis dari pesta kamu kemana? Aku cariin kata Jennie udah balik?"
Jisoo berdehem untuk menyiapkan alibi lain kepada sang senior, "Ah ya kemarin aku itu ada acara lain yang mendadak." Haein hanya mengangguk kecil.
"Oh ya jis, kemarin itu Seokjin beneran sepupu kamu kan?" tanya Haein ketika mereka sudah berada di dalam lift.
"Kenapa emangnya kak?"
"Mm gapapa cuma aku ngerasa kalian deket banget bahkan ngga kaya sepupuan." Jisoo hanya membalas perkataan Haein dengan tawa kikuk.
"Ah udah sampe, aku permisi ke ruangan dulu ya kak." pamit Jisoo buru buru kepada Haein tanpa menjawab pertanyaannya ketika lift sudah terbuka.
Jisoo langsung duduk dan menyandarkan badannya di kursi kerjanya. Dia merasa bersalah, tidak seharusnya membohongi Haein terus menerus terutama menyakiti perasaannya.
Jisoo sedang memikirkan bagaimana caranya untuk mengungkapkan kepada Haein serta berhenti untuk memberikan pria itu harapan palsu karena Jisoo kini sudah yakin akan perasaannya kepada Seokjin.
Ting – bunyi notifikasi masuk dari ponsel Jisoo.
Jisoo membuka ponselnya dan tersenyum ketika ia membaca pesan dilayar hpnya. Senyumnya merekah ketika melihat nama sang pengirim pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Friend | Jinsoo
RomanceOrang bilang tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan, tapi hal itu berbeda dengan kisah Seokjin dan Jisoo yang sudah menjalin hubungan persahabatan selama 15 tahun dari umur mereka 13 tahun hingga kini usia mereka menginjak 28 ta...