Chapter 10

1.9K 82 26
                                    

Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!

Happy reading!✨


"Jis kemeja gue ada di mana?"

"Di lemari bagian atas, gue lempit soalnya kehabisan gantungan pakaian." Seokjin bergerak mencari di lemarinya dan menemukan kemeja putih kerjanya.

"Kalo kaos kaki gue?"

Jisoo yang sedari tadi sibuk menaruh piring untuk mereka sarapan pun mendatangi Seokjin dan mengambil kaos kaki yang ada di lemari bagian bawahnya. 

Ini adalah salah satu hal yang sangat biasa bagi keduanya. Jisoo selalu membantu segala kebutuhan Seokjin atau lebih tepatnya Jisoo yang selalu mengurus masalah kebutuhan sehari hari Seokjin.

"Thanks." ucap Seokjin dengan mengecup pipi Jisoo dan tangan kanannya meraih kaos kaki dari tangan Jisoo.

Jisoo pun melanjutkan aktivitasnya di area dapur tempat makan flat apartemen Seokjin dan mendudukan dirinya untuk mengambil sepotong sandwich dan susu di atas mejanya.

"Hari ini balik jam berapa?" tanya Seokjin yang kini sudah mendudukan dirinya di kursi seberang Jisoo.

"Kaya biasa sih, cuma si Jennie sama Wendy ngajakin ke PIM dulu ntar abis ngantor." Seokjin hanya mengangguk kecil.

"Oke, gue kayanya agak lembur nanti, bahan di kulkas kayanya udah mau abis belom nyetok lagi, nanti dinner sekalian aja di PIM atau nunggu gue biar kita bisa belanja bareng." Jisoo balas dengan deheman dan anggukan oke kepada Seokjin.

Hari ini Seokjin mengantar Jisoo ke kantornya walaupun sebenarnya Seokjin harus putar balik dan menempuh jarak yang cukup panjang tapi bagi Seokjin bukanlah hal yang besar, lagi pula jam kerja kantornya itu cukup fleksibel selama Seokjin tetap bekerja 8 jam tidak akan mendapatkan teguran dari HRD ataupun atasannya.

"Wah wah tumben lo berangkat siang hari ini jin?" tanya salah satu rekan kerja Seokjin yang tak lain dan tak bukan adalah Yoongi.

"Gapapa lagi pengen aja." jawab Seokjin santai.

"Anjir, lu abis bungkus cewe di klub mana lagi tuh?" lirik Yoongi ketika melihat ada bekas biru keunguan di leher Seokjin.

"Apasih ga jelas lo."

Yoongi pun mengambil ponsel di saku celananya dan membuka kamera depan hp nya mengarahkan ke leher Seokjin.

"Nih, bekas cupang lu keliatan bego, kalo abis main at least act smart, pake turtle neck kek."

Seokjin yang melihat bekas cupang di lehernya menjadi sedikit gelagapan, ah bagaimana Seokjin bisa lupa dan ceroboh seperti ini. Namun ingatan malam panas dengan Jisoo berputar di otaknya, semalam Seokjin merasa Jisoo sedikit agresif daripada sebelum sebelumnya hingga Seokjin dibuat sedikit kelimpungan dengan hisapan manis mulut Jisoo diseluruh tubuhnya.

Seokjin berdehem, "Gue masih pake kemeja bego, tinggal dikancingin aja selesai kan?" balas Seokjin santai sembari tangannya bergerak mengancingkan kemeja atasnya.

Yoongi hanya geleng geleng tak percaya dengan rekan kantornya satu ini, "Ya ya serah lu. Eh tapi abis berapa ronde lu semalem?"

"Bacot lu gi!" geplak Seokjin dan Yoongi hanya tertawa terbahak bahak berjalan ke meja kerjanya.

"Tapi ati-ati jin, ntar lu penyakitan lagi kalo sering ngebungkus cewe di klub, ngeri ah." lanjut Yoongi yang sudah membuka laptop di mejanya

Seokjin hanya membolakan matanya malas, "Apasih orang gue mainnya cuma sama satu orang, lagian gue selalu bersih ya kalo main, gue ga sebodoh itu."

My Dear Friend | JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang