Chapter 22

1K 79 38
                                    

Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!

Happy reading!✨


Sinar matahari yang menyapa di pagi hari itu berhasil membangunkan Jisoo dari bunga tidurnya. la meraih ponselnya yang diletakan di atas nakas samping ranjangnya dengan mencabut kabel chargernya dengan keadaan setengah sadar.

Jisoo menyipitkan matanya dan melihat jam yang kini menunjukan pukul setengah 7 pagi. Rasanya nyawanya ikut menghilang ketika ia mengetahui tidak ada satu pesan masuk dari laki-laki yang sudah membuatnya cemas semalaman penuh. 

Jisoo membangkitkan dirinya dan melenggang ke dapur flat apartemen Seokjin untuk membuat sarapan paginya.

Setelah 30 menit bersiap siap, kini Jisoo mengecek barang barangnya sekali lagi sebelum ia pergi bekerja.


Jisoo langsung turun ke lobby apartemen setelah mendapatkan pesan dari driver gocar yang sudah dipesan 15 menit lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo langsung turun ke lobby apartemen setelah mendapatkan pesan dari driver gocar yang sudah dipesan 15 menit lalu. Karena mobilnya berada di apartemennya maka terpaksa Jisoo harus memesan gocar pagi ini.

"Pagi ka. Ini sudah betul ke daerah slipi ya?" sapa sang driver ketika Jisoo sudah masuk ke dalam mobil.

"Pagi, pak. Iya betul." balas Jisoo ramah kepada sang driver

"Baik."

Setelah menempuh perjalanan selama 50 menit, Jisoo sudah tiba di depan area kantornya.

"Makasih, pak."

"Sudah gopay ya kak, jangan lupa bintang 5 nya ya, kak."

"Oke." dengan anggukan kecil dan memencet bintang 5 di aplikasinya sebelum turun dari mobil.

Jisoo langsung berjalan menuju ke ruangannya dan meletakan tasnya di atas meja dan mengeluarkan laptop kerjanya. Jisoo menghela nafasnya kasar ketika ia kembali mengecek ponselnya dan tidak mendapati tanda-tanda balasan dari Seokjin.

Tak lama setelah Jisoo mendudukan dirinya di kursi kerjanya, terdengar suara ketukan dari luar ruangannya.

"Masuk."

"Misi kak, tadi aku diminta tolong Ka Tiffany buat manggil kakak ke kantornya."

"Oh oke lis, thanks ya." Lisa berdehem oke dan mengangguk kecil kepada Jisoo.

"Eh lis." Lisa menghentikan langkahnya sejenak, "Tolong bilang ke yang lain kalo weekly meetingnya kita undur 30 menit ya, takut nanti lama ngobrol sama ka tiffanny nya." lanjut Jisoo memberikan titah kepada Lisa.

"Siap, kak."

Jisoo langsung melenggang keluar ruangannya dan berjalan menuju ke ruangan Tiffany. Semoga saja ada kabar baik mengenai ajuan mutasinya beberapa waktu lalu.

"Oh jis, masuk." ucap Tiffany dari dalam ruangan ketika mendengar suara ketukan Jisoo dari luar. Jisoo pun mendorong kenop pintu ruangan senior HR nya itu dan masuk ke dalam.

My Dear Friend | JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang