Guys yuk vote, jangan cuma jadi silent reader ya!
Happy reading!✨
"Seokjin?"
Keduanya pun menoleh secara bersamaan ke arah suara yang memanggilnya. "Oh Dahyun? Lo sendirian ke GI?"
"Nggak, lagi sama Mama. Ini mau nyusul ke Starbucks soalnya tadi mama nge-wa suruh jemput di sana," balas Dahyun sembari netranya menatap ke tangan Seokjin yang masih merangkul bahu Jisoo dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Oh ya udah sekalian aja ini gue juga lagi mau ke sana," tawar sang pria kepada Dahyun dan kini mereka bertiga jalan bersama menuju ke Starbucks.
Canggung – Itu lah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati Jisoo saat ini. Walaupun sebenarnya hal ini sering kali Jisoo rasakan ketika jalan bersama Seokjin, karena akan selalu ada saja wanita berbeda yang Jisoo temui ketika bersama pria itu.
Tapi kali ini ada perasaan berbeda yang menyelimuti dirinya. Entah, Jisoo pun juga tidak tau apa yang sedang ia rasakan saat ini. Mungkin karena Jisoo tau sekali siapa Dahyun dalam hidup Seokjin dan hal itu lah yang menjadikan Jisoo terjebak dengan perasaan anehnya.
"Gue aja yang pesen, lo temenin Dahyun aja, ntar gue nyusul," ucap Jisoo kepada Seokjin dan hanya dibalas anggukan setuju olehnya.
"Mah," panggil Dahyun ke arah mamanya yang masih sibuk mengobrol dengan teman teman sosialitanya.
"Nak kamu udah sampe? Oh ada Seokjin juga?" senyum Mama Dahyun merekah ketika netranya bertemu dengan Seokjin.
"Halo tante, apa kabar? Iya tadi ga sengaja ketemu Dahyun sewaktu jalan ke sini," balas Seokjin menanggapi pertanyaan mama Dahyun dengan sopan.
"Loh jeng siapa ini? Apakah ini calon mantumu?" tanya salah satu teman sosialita Mama Dahyun.
"Bukan tante, ini Seokjin temen kantor Dahyun," sergap Dahyun cepat membalas pertanyaan teman mamanya.
"Oh cuman temen? Lebih juga gapapa kok, ya kan jeng Ira," sahutnya kembali sembari menggoda Mama Dahyun.
"Ya udah sini duduk dulu, mama masih agak lama dikit, tunggu 15 menit ya?" Dahyun pun hanya mengangguk kecil dan mencari tempat duduk bersama Seokjin.
Kini Seokjin dan Dahyun sudah mendapatkan kursi untuk duduk dan netra Seokjin bergerak ke arah Jisoo yang terlihat masih mengantri di kasir.
"Ke sini bareng Jisoo aja berdua?" tanya Dahyun untuk membuka percakapan dengan Seokjin ketika pantat mereka menempel pada sofa empuk.
"Yup, lagi pengen ramen si Jisoo jadi kita makan di Ikkudo Ichi terus ke sini."
"Jisoo lebih cantik dari aslinya ya? Biasanya cuma tau lewat foto doang."
"Iya, emang cantik," jawab Seokjin dengan senyum simpul sembari netranya memandangi Jisoo dari tempatnya duduk.
Dua tahun menjadi teman kantor Seokjin tentu membuat Dahyun sedikit mengetahui circle pertemanannya, salah satunya adalah Jisoo. Bagaimana tidak? Seokjin sering kali mengupload fotonya bersama sang wanita di instagram pribadinya ketika sedang berdua, entah itu ketika mereka sedang liburan bersama, memasak, ataupun jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Friend | Jinsoo
RomanceOrang bilang tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan, tapi hal itu berbeda dengan kisah Seokjin dan Jisoo yang sudah menjalin hubungan persahabatan selama 15 tahun dari umur mereka 13 tahun hingga kini usia mereka menginjak 28 ta...