Santi dan Chandra telah pulang dua jam yang lalu. Sukma memarahi Arin habis-habisan tadi. Sekarang, Arin sedang berbaring di kasur miliknya sambil bermain handphone.
tok tok tok
Sukma mengetuk pintu kamar Arin. Arin pun dengan cepat beranjak dari tempat tidurnya.
"Iya ma sebentar," ucapnya yang kemudian membukakan pintu.
"Nih, brownies! kamu anter ke Tante Santi !" ucap Sukma seraya memberikan sepotong brownies dengan ukuran sedang.
"Mah, enggak mau ah malu...," rengek Arin.
"Anggap aja permintaan maaf kamu ke Chandra udah sana anter, jangan lupa pake celana!"
"Ini pake tau ma!"
"Yang panjang dong, enggak sopan tau bertamu pakaiannya terbuka."
"Iya, iya," Arin kemudian mengganti celana jeans pendek yang ia kenakan dengan celana training berwarna hitam.
"Udah sana anterin!"
Arin pun menuju rumah Santi, dengan perasaan ragu-ragu. Ia berjalan perlahan dan mengetuk pintu rumah tersebut.
tok tok tok
"Assalamualaikum," Arin mengucapkan salam dengan pelan.
"Waalaikumussalam, Eh Arin masuk sini nak!" Santi membuka pintu rumah miliknya. Arin pun memasuki rumah tersebut.
"Tante, ini Arin mau anter kue brownies buat Chandra. Sebagai ucapan permintaan maaf dari Arin," Arin menyodorkan kue brownies tersebut kepada Santi.
"Yaallah, kamu baik banget! Ini mah kesukaan Chandra, bentar tante panggilin Chandra dulu."
"Eh iya, Chandra kan susah ya jalannya." sambung Sukma.
"Gimana kalau kamu anter ke kamar Chandra? Itu kamarnya di depan tangga pas kok!" Sukma menunjuk ke atas.
"Eh, aku titip ke tante aja deh."
"Eh jangan dong, udah kamu anterin aja keatas nggak papa kok!" Sukma sedikit memaksa Arin.
"Eh jangan tante, saya nggak sopan kalo kayak gitu," ucap Arin dengan nada pelan sambil tersenyum.
"Enggak lah, kan tante yang nyuruh. Kalo kamu kasih ke tante, berarti bukan buat Chandra dong!" balas Sukma sambil menepuk pundak Arin.
"Yaudah deh, permisi tante."
Arin kemudian menaiki tangga menuju kamar milik Chandra, ia sebenarnya sudah hafal dengan rumah itu. Toh, dia sebelumnya berteman baik dengan Galang pemilik rumah sebelumnya.
tok tok tok
"Chandra," panggil Arin dengan pelan.
"Iya, sebentar," jawab Chandra dari balik pintu. Chandra membuka pintu kamarnya, menaikan kedua alis miliknya selolah berkata 'Apa?'. Arin yang paham pun dengan cepat memberikan brownies ditangannya kepada Chandra.
"Ini gue ada brownies buat lo, sebagai permintaan maaf dari gue." ucapnya.
"Oke, udah sana pulang!" balas Chandra. Arin yang mendengar pun memanyunkan bibirnya.
"Makasih kek! Langsung usir aja!" ujarnya seraya berniat menuruni tangga.
"Eh bentar!" ucap Chandra. Arin pun membalikkan tubuhnya.
"Kenapa?" tanya nya.
"Masuk sini aja ayo," ucap Chandra membukakan pintu kamar miliknya.
"Eh? Mau ngapain Lo?" ucap Arin sambil membulatkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra
Teen Fiction"Gue nggak mau nikah muda!" ucap Arin kala mendengar penuturan dari sang Ayah tadi. Chandra hanya diam mendengar penuturan Arin. Chandra sudah menduga jauh-jauh hari jika ini akan terjadi. Ia yakin bahwa keduanya tak bisa mengelak. Apalagi ditambah...