Dari Samudera

179 14 0
                                    

Samudera menarik tangan Arin, Chandra yang terkejut pun menahan tangan Arin. Samudera dengan cepat menepis tangan Chandra dari tangan Arin. Ia menarik Arin menuju taman. Chandra membeku saat Arin tak melawan, ia memandang punggung keduanya yang semakin jauh.

"Waduh, Samudera mepetin Arin lagi ya Chan?" ucap Bagas, Chandra terkejut dengan kehadiran Bagas.

"Lo disini kapan gas?" tanya Chandra.

"Barusan, pas Samudera nongol," jawab Bagas.

"Dia siapa gas?" tanya Chandra.

"Ohh, itu mantannya si Arin!" jawab Bagas.

"Parah dia mah, masak speak kaya Arin di selingkuhin. Mana yang jadi selingkuhan speak lonte lagi," ucap Bagas yang membuat Chandra terdiam.

"Maksud lo?"

"Haduh, masuk dulu deh gue ceritain jangan di jalan gini," ucap Bagas yang kemudian menarik Chandra untuk memasuki ruangan kelas.

"Jadi gini, Samudera itu dulu kan pas masih kelas sepuluh udah suka sama Arin. Tapi, dia baru berani deketin pas awal kelas sebelas, nah berita Arin sama Samudera pacaran itu udah menyebar ke seluruh kelas. Apalagi mereka berdua juga sama-sama terkenal, ya lo tau lah Arin cantik, Samudera juga ganteng ya walaupun masih gantengan lo sih Chan. Samudera keliatan sesayang itu sama Arin, pernah saat Arin sakit dia ke kelas izin ke guru bawain makanan sama obat buat Arin. Arin nggak ke kantin aja langsung gercep ke kelas, dia beliin makanan buat Arin. Ya pokoknya gitu lah, tapi Hana pernah liat Arin di halte depan terus pulang hujan-hujanan nungguin Samudera yang katanya mau nganter. Eh, ternyata Samudera malah asik-asikan ke mall sama Valen." jelas Bagas dengan panjang lebar.

"Valen siapa?" tanya Chandra.

"Pacarnya Harris, nah Harris itu bisa di bilang deket lah sama Jerry. Mereka juga sepupuan, kalo dijelasin lo juga nggak bakal paham kayaknya," jawab Bagas. Chandra pun menganggukan kepalanya dengan pelan.

"Lo suka ya sama Arin?" tanya Bagas.

"Hah? Enggak, cuma nanya aja."

"Kirain suka, kalo suka mending gercep Chan! Samudera aja kayaknya mau ngedeketin Arin lagi tuh," ucap Bagas.

"Ngedeketin juga ngga papa kali, orang hak asasi dia!" jawab Chandra.

"Lo nggak cemburu gitu?" tanya Bagas.

"Engga lah! Emang gue apanya Arin, harus cemburu segala!" jawab Chandra.

Chandra kemudian melepaskan jaket hitam miliknya, Chandra membuka handphone miliknya dan bermain game kesukaannya.

***

Samudera membawa Arin ke taman belakang sekolah. Samudera membawakan sebuah tote bag berwarna merah muda miliknya, ia memberikannya kepada Arin.

"Aku masih inget kalo kamu suka nasi goreng, sama ayam goreng. Aku bikin ini, aku belajar masak buat bikinin kamu bekal," ucap Samudera sambil memberikan kotak makan tersebut kepada Arin.

"Sorry, tapi nggak perlu! Gue nggak bisa nerima itu," ucap Arin. Samudera menghembuskan nafasnya, ia menutup matanya. Samudera mengerti jelas, alasan Arin tak mau menerimanya. Ia dengan cepat mengambil handphone miliknya.

"Aku boleh jelasin lagi enggak? Aku nggak akan maksa kamu," ucap Samudera.

"Jelasin apa?" tanya Arin.

"Dulu itu kamu cuma salah paham Rin!" ucap Samudera.

"Kalo mau bahas itu, gue nggak mau. Gue mau balik duluan aja,"jawab Arin.

Chandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang