Suara dentuman musik terdengar begitu keras, di club ini tempat di mana para remaja menghilangkan penat dan mencari kesenangan. Sebagian dari mereka menari ria dan sebagiannya meneguk minuman surgawi penghilang rasa lelah. Begitu pula yang dilakukan oleh Samudera dan Jerry. Keduanya tengah meminum minuman alkohol.
"Jadi gimana rencana lo kali ini?"
"Gue sih bakal tetep ngejar dia, gimanapun dia cinta pertama gue."
"Nggak usah bego deh lo! Lo sama Valen dapet semua, emang Arin mau lo ajak ciuman? Atau nggak gini deh, dia mau lo grepe? Engga kan?" ucap Jerry sambil meneguk gelas berisikan Vodka.
"Lo juga ngejar dia kan? Lo juga sama tololnya!" jawab Samudera menendang kaki Jerry.
"Ya kan gue ngejar tubuhnya bukan cintanya," jawab Jerry yang kemudian menghisap rokok.
"Kalo lo dapat cinta lo dapat tubuhnya! Tapi gue nggak akan pernah nodain dia."
"Lo serius? Gue ngejar Arin yang dapat temannya."
"Maksud lo?" tanya Samudera mengerutkan keningnya.
"Lisa! Minggu lalu dia conffes ke gue. Pas gue anter pulang dia, gue coba cium dia dan ya dia mau! Ada gratisan masa gue buang?" jawab Jerry yang dibalas kekehan oleh Samudera.
"Nafsu lo sama dia?" tanya Samudera sambil tertawa.
"Engga sih, tapi lumayan kan?" jawab Jerry.
"Coba kalo Arin beh mau berapa ronde gue jabanin!" sambung Jerry.
"Jangan macem-macem sama dia! Dia mantan kesayangan gue" jawab Samudera.
"Mantan lo kan cuma dia? Coba lo nggak jalan sama Valen lo nggak mungkin putus."
"Gue cuma anter dia beli kado buat Harris anjing! Tau-taunya gue putus," jawab Samudera sambil meneguk Vodka.
"Cuma beli kado mata lo! Lo pelukan sama dia, bahkan bilang ke gue kalo ajak Vallen ke hotel! Lo nggak kasihan sama Arin yang nungguin lo di halte sendirian?"
"Ya k-kalo itu gue emang salah, tapi masalah hotel Valen yang ajak! Lagi pula gue juga nggak ngapa-ngapain sama dia, cuma dia mancing gue."
"Jadi gimana lo nggak nafsu sama dia?" tanya Jerry.
"Nggak ada, gue nggak mau ngelakuin itu sama orang selain Arin. Gue juga mau nikahin dia kalo perlu."
"Sialan lo!"
"Kita masih saingan jangan lupa!"
"Soal lima juta itu gimana? Kalo kita sama-sama kalah?"
"Lo sama Valen aja deh, Arin sama gue!"
" Pacar Bang Harris itu."
"Haris mau aja di bodohin!"
"Untungnya nggak ada yang tau kalo kita bertiga temenan, kalo iya yang ada rencana kita gagal," sambung Samudera.
"Taruhan kita maksud lo?" tanya Jerry. Samudera menganggukkan kepalanya dengan pelan, Jerry terkekeh mendengarnya.
"Gue takut kemakan omongan gue, kayaknya gue beneran cinta sama Arin."
"Iya gue paham, lagi pula siapa yang nggak suka cewek baik-baik kaya dia. Tapi jangan lupain tetangga sialan itu!"
"Chandra maksud lo? Sekarang saingan kita bertambah satu selain dia," jawab Samudera yang kembali meminum minuman beralkohol tersebut.
"Siapa?" tanya Jerry.
"Jayden," jawab Samudera yang kemudian menghisap rokok di tangan kirinya.
"Jayden yang mana? Yang kaya itu?" tanya Jerry, Samudera menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra
Teen Fiction"Gue nggak mau nikah muda!" ucap Arin kala mendengar penuturan dari sang Ayah tadi. Chandra hanya diam mendengar penuturan Arin. Chandra sudah menduga jauh-jauh hari jika ini akan terjadi. Ia yakin bahwa keduanya tak bisa mengelak. Apalagi ditambah...