Satu Kelompok

223 13 0
                                    

Arin membasuh tubuhnya dengan air panas. 30 menit yang lalu ia telah sampai di rumah miliknya. Ia telah pulang dari tempat futsal yang tadi ia datangi. Ia bersenandung kecil sambil membilas tubuhnya, tubuhnya terasa lebih ringan dari sebelumnya. Arin mengenakan handuk putih dan keluar dari kamar mandi miliknya. Ia kemudian memasuki kamar nya, Kamar mandi nya berada tepat di seberang kamar tidurnya. Hanya saja, tak sebesar kamar mandi di bawah. Ia mengenakan one set yang terdiri dari tanktop dan hotpants berwarna merah. Arin membuka pesan dari Nadya, ia membaca pesan tersebut.

'Lo tadi bicarain gue ya sama Nugroho?' batin Arin membaca pesan dari Nadya.

'Engga.'

Arin membalas singkat pesan Nadya. Ia kemudian membuka story dari teman-temannya di WhatsApp. Ia melihat story Bagas, yang berisi video yang ia edit di template. Divideo tersebut ada Bagas, Firman, Dhani, Nugroho, dan juga Chandra dengan caption 'REMAS PENTIL REmaja MASjid PENcinta TahlIL' Arin tertawa melihatnya. Apalagi sound dari videonya, mereka benar-benar terlihat seperti jamet jj.

"Dasar Bagas," gumamnya.

Arin kemudian menekan layar handphone miliknya, Bagas mengunggah foto Chandra dengan caption 'Idaman kalian nih, mas Chan'.

Arin kemudian menekan layar handphone miliknya, Bagas mengunggah foto Chandra dengan caption 'Idaman kalian nih, mas Chan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin membalas story milik Bagas tersebut.

'Langgeng-langgeng ya gas!' balasnya.

***

Chandra tak langsung pulang ke rumah, tetapi memilih untuk bermain ke rumah Bagas. Di rumah Bagas terdapat orangtua Bagas yang tak jauh sifatnya dari Bagas, lugas dan apa adanya. Mereka sangat ramah dan baik terhadap Chandra, bahkan adik Bagas pun juga terlihat nyaman saat duduk di pangkuan Chandra.

"Mau eskrim enggak?" tawar Chandra sambil mencubit pipi Cia dengan gemas.

"Mauu!" jawab Cia dengan semangat.

"Gas, ke mini market yuk!" ajak Chandra.

"Kuy!" jawab Bagas.

"Tante, Cia boleh makan eskrim enggak?" tanya Chandra.

"Ini udah malem yah, jangan deh kasian nanti batuk!" jawab Ira ibunda Bagas.

"Mama! Cia mau eskim!" rengek Cia.

"Em kita beli mainan aja yuk! Eskrimnya besok aja ya?"

Cia pun mengangguk setuju.

"Tapi mau di gendong kakak ganteng, nggak mau sama kakak Bagas!" ucap Cia, Bagas yang mendengar pun sedikit terkejut.

"Kakak Bagas kan ganteng Cia!" jawab Bagas.

"Endak! Endak ganteng!" jawab Cia sambil memeluk Chandra, Cia yang berumur 4 tahun saja juga mengakui ketampanan Chandra.
Chandra tertawa kecil, ia kemudian menggendong Cia dengan hati-hati.

Chandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang