12

1.1K 174 16
                                    

Harin, pagi ini menyambut harinya dengan senyuman merekah.

Meraih kalender mini yang ia letakkan di atas meja belajar.

"KYAA!!" Teriaknya begitu nyaring.

Mengundang perhatian seseorang, siapa lagi jika bukan Park Jisung yang terlihat sudah rapi dengan pakaian kasualnya, bersiap pergi.

Jisung tidak bertanya, lelaki itu hanya menatap Harin dengan bingung.

Tak lama gadis itu kemudian menghampirinya.

"Ji, kau tahu hari ini hari apa?!"

"Senin,"

Harin menggeleng. "Bukan nama harinya, maksudku hari ini itu ada sesuatu,"

"Apa?"

Harin melongo, tidak percaya dengan reaksi Jisung.

"Istrimu ini sedang berulang tahun,"

"Ah.."

"Kau lupa?!"

"Selamat ulang tahun, kalau begitu."

Harin merengut. "Kau benar-benar jahat,"

"Lalu aku harus apa?"

"Ck! Hadiahku mana?"

Jisung hanya menggeleng polos, "Tidak ada,"

Harin terduduk lemas di lantai.

"Sepertinya di setiap tahun, hanya aku yang sangat antusias kalau kau sedang ulang tahun, sementara kau sama sekali tidak peduli-"

"Harin, kelasku sebentar lagi akan dimulai. Bicarakn nanti saja,"

Jisung melenggang pergi begitu saja, membuat Harin semakin kesal.

Gadis itu mulai berucap asal.

"Suami seperti dia itu boleh ditukar tambah saja tidak, sih?!"

....

Harin menghadiri perkuliahan siang harinya dengan wajah ditekuk.

Meski mendapat banyak ucapan selamat dari teman satu kelasnya.

Suasana hati gadis itu tidak terlalu mengalami perubahan.

Ia tetap kesal.

Harin bergelayut manja pada Gyuri yang seperti biasa selalu kerepotan menghadapinya.

"Bagaimana caranya merubah sikap seseorang?"

"Apa lagi?"

"Jisung tidak ingat ulang tahunku,"

"Bukannya sudah biasa, ya? Setiap tahun juga begitu,"

"Nah itu dia, aku selalu berharap setidaknya dia ingat, apalagi aku kan istrinya, harusnya dia itu bisa mengingat hal sekecil hari ulang tahun, tapi-"

Harin menggantungkan ucapannya, menghela nafas berat. "Rasanya mengesalkan sekali,"

"Sabar saja,"

"Ish! Kau juga sama menyebalkannya dengan Jisung,"

Gyuri menatap Harin, "Hm, sebenarnya kami kembar,"

"Kenapa tidak mirip? Tinggi kalian saja seperti bumi dan langit,"

Tak! Gyuri menjitak dahi Harin sampai gadis itu meringis kesakitan.

"Jangan bawa-bawa fisik!"

...

Harin berjalan mengendap-endap, menuju kelas Jisung.

Mengintip dari jendela, gadis cantik itu menyipitkan matanya.

Crazy Sassy Baby! | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang