Park Jisung, dengan begitu hati-hati dan sangat pelan melangkah berjalan keluar kamar.
Lantai rumah tradisional yang terbuat dari kayu itu mungkin saja akan menimbulkan suara langkah kaki yang lebih terdengar.
Alasannya adalah Jisung ingin sekali cepat-cepat menyelesaikan tugas penelitiannya dan kembali ke rumah.
Lalu kalau ingin cepat mengapa ia melangkah dengan sangat lambat?
Itu pun juga ada alasannya.
Apa itu?
Kesempatan emasnya!
Harin masih tertidur pulas, dan itu artinya jika Harin tidur maka gadis itu tidak akan merengek untuk bersikeras mengikutinya.
Baiklah, tinggal satu langkah lagi.
Jisung meraih pintu, menggesernya dengan perlahan.
Sangat hati-hati, lelaki tampan itu bahkan menahan nafas.
Tapi-
Kriettt.
Tidak ada yang bisa diharapkan pada pintu kayu geser yang sudah tua.
Pintu itu dengan teganya mengeluarkan bunyi yang cukup keras dan membuat Harin langsung terbangun.
Kedua bahu tegap seorang Park Jisung merosot lunglai.
Bencana. Ini bencana.
"Jisung-ah,"
Jisung masih diam merutuki nasibnya, berdiri diambang pintu.
"Mau kemana?" Harin bertanya dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Rambut panjang yang berantakan.
Piyama kusut, dan mata yang bengkak.
"Aku? Ingin mandi,"
"Kenapa pakaianmu rapi sekali dan kau memakai tas? Kau pikir aku bisa dibodohi, ya?"
Jisung menggeleng cepat, melepas tasnya.
Menghampiri Harin.
"Kau, tidurlah lagi,"
"Tidak mau, kau pasti ingin pergi, hoaaahm~"
"Kau mengantuk, Harin. Tidur."
"Kau pasti ingin pergi,"
"Tidak, aku tidak akan kemana-mana hari ini,"
"Benarkah?"
Jisung mengangguk.
Seratus persen berbohong pastinya.
Harin merentangkan tangannya, "Peluk!"
Jisung menghela nafas berat.
"Kalau tidak dipeluk aku tidak mau lanjut tidur,"
Demi tugas yang harus cepat diselesaikan.
Jisung ikut kembali merebahkan dirinya, memeluk Harin.
Mengelus rambut gadis itu.
Satu hal yang dilakukan untuk segera membuat seorang Song Harin cepat tertidur.
Mainkan rambutnya.
Tidak sampai lima menit, benar kan?
Jisung tersenyum puas, saatnya melarikan diri.
Mengerang lega setelah berhasil keluar dari rumah, ia disambut bibi Hwang yang tampak membersihkan halaman rumahnya di seberang jalan.
"Selamat pagi, anak muda. Bagaimana tidurmu? Apakah kamarnya nyaman?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Sassy Baby! | PARK JISUNG
Hayran KurguPark Jisung, pria muda yang mencintai kedamaian, memiliki istri yang serba kacau, Song Harin.