Tok! Tok!
Harin mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali dengan tak sabar, sembari terus mengomel.
"Jisung! Kenapa kau mandinya lama sekali!"
Tok!
"Hei! Ayo cepat! Nanti tokonya tutup!"
"Ini sudah sepuluh menit kau mandi! Biasanya tidak selama ini!"
"PARK JI-!"
Cklek.
Penderitaan sebuah pintu kamar mandi yang menjadi korban kekerasan seorang Song Harin, telah berakhir.
Jisung membuka pintu lengkap dengan wajah kusut dan dahi yang berkerut.
Harin menyipitkan matanya, "Kau... tidak melakukan yang macam-macam di dalam, kan?"
"Macam-macam apanya," Jisung mendengus, kemudian mencubit pelan pipi Harin.
"Tapi kau lama!"
"Aku keramas!"
"Oh, oke,"
Harin mengikuti Jisung yang berjalan mendahuluinya.
Ruang pakaian, Harin berputar-putar di depan cermin.
"Bagaimana penampilanku hari ini?"
"Seperti kebun bunga,"
Harin tersenyum senang mendengar jawaban Jisung, yang sebenarnya bermaksud mengejeknya itu.
Rambutnya yang tergerai manis dengan jepitan berbentuk bunga, dress merah muda bermotif bunga selutut, dan sepatunya yang juga bermotif bunga.
"Itu artinya aku cantik, kan?"
Jisung tidak menjawab lagi, lelaki itu duduk di sofa sembari mengeringkan rambutnya.
Harin berkacak pinggang. Raut wajahnya menunjukkan rasa tak sabar.
Jisung melirik Harin, mendengus geli.
"Kau tahu ini masih jam berapa, kan?"
"Sebelas pagi,"
"Nah,"
"Tapi aku ingin pergi sekarang! Sudah banyak perlengkapan bayi yang ingin aku beli,"
"Padahal kau baru saja memasuki trimester keduamu,"
Harin semakin kesal.
"Memangnya apa salahnya kalau aku ingin berbelanja sekarang?!"
"Kalau kau tidak mau belikan, aku juga punya uang sendiri, kok!"
Jisung menggeleng, berdesis tak habis pikir, dalam sekejap ia bisa saja membuat Harin hampir ingin menjatuhkan air matanya.
Lihat matanya yang berkaca-kaca itu.
"Harin-ah, kemari,"
Jisung menepuk-nepuk pahanya.
Harin sok membuang muka.
"Aku akan belikan apapun yang kau mau beli,"
"Untuk bayi,"
"Dan untukmu juga,"
Harin masih tidak mau melihatnya.
Jisung menghela nafas, "Kau... boleh memakan ramyunku,"
Dan dalam sekejap pula senyum cantik itu kembali merekah, Harin mendudukan dirinya dipangkuan Jisung.
"Akh! Panas!" Harin meringis saat Jisung dengan iseng mengarahkan angin hairdryer ke wajahnya.
Jisung tertawa puas melihatnya, sebenarnya ia suka melakukan ini, membolak-balikkan suasana hati istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Sassy Baby! | PARK JISUNG
FanfictionPark Jisung, pria muda yang mencintai kedamaian, memiliki istri yang serba kacau, Song Harin.