22

1.1K 161 19
                                    



-

12 tahun lalu.

"Hahaha, kau hanya bisa menangis, ya?"

"Anak laki-laki itu seharusnya kuat seperti kami!"

Di sebuah sekolah dasar, taman belakang sekolah yang cukup sepi.

Trio anak lelaki kelas tiga yang dikenal paling sering berbuat onar saat itu, kembali berulah.

Sasarannya adalah Park Jisung.

"Tidak bisa bicara, ya? Kau bisu, ya?" Pentolan trio, berbadan gempal itu yang terus menyerang dengan ucapan kasarnya.

"Jihoon-a! Injak topinya," kali ini ia memerintah salah seorang temannya.

Jisung diam saja saat topinya direbut, tak mengatakan sepatah kata pun.

Anak lelaki itu hanya diam melihat topi putih kesayangannya itu diinjak oleh teman sekelasnya.

Tidak memiliki niat melawan sama sekali.

"Ji!"

"Jisung-aaaaa~"

Samar suara melengking seorang anak perempuan terdengar.

Tapi sosoknya belum kelihatan.

Tak lama, seorang gadis kecil berpakaian serba merah muda dengan rambut dikepang dua itu muncul.

Siapa lagi? Jika bukan Song Harin.

Insting tajamnya yang menuntunnya kemari.

Melihat teman kesayangannya, Jisung yang sedang diganggu oleh trio bocah nakal yang tak lain adalah teman satu kelasnya itu.

"YAK!"

"KALIAN BOCAH-BOCAH JELEK JANGAN GANGGU JISUNG!"

Teriakan maut Harin kecil berhasil mengalihkan perhatian para bocah nakal.

Dongwon, ketua trio, menatap remeh Harin.

"Bocah merah muda dilarang ikut campur, ya?"

Harin tanpa takut mendekat, menunjuk wajah mereka satu per satu.

"Akan aku adukan pada ssaem!"

"Dasar pengadu!"

Dongwon menatap Jisung, "Kau payah sekali, menyedihkan, temanmu hanya bocah merah muda ini, ya?"

"Ditolong oleh anak perempuan, menggelikan sekali,"

Harin berkacak pinggang, "Pergi sana! Belajar dulu membersihkan hidung dengan benar!"

Dongwon dan kawan-kawan saling tatap, memang di hidung mereka masing-masing terdapat ingus.

"Dasar kalian jorok," Dongwon mengatai dua temannya.

"Kau juga!"

"Apa kalian bilang?!"

Kedua twmannya langsung menciut melihat Dongwon mengepalkan tangannya.

"T-tidak, kami minta maaf, Dongwon-a!"

Dongwon menyipitkan matanya, menatap Harin kesal.

Tentu ancaman diadukan pada guru cukup mempan pada bocah berusia sepuluh tahun.

Tanpa mengatakan apapun, mereka langsung meninggalkan Harin bersama Jisung.

Harin menggerutu, bersiap melempari ketiga teman nakalnya itu dengan botol minum yang ia bawa saat mereka menjulurkan lidah padanya.

Kemudian gadis kecil itu melirik Jisung, yang sedang mengambil lagi topinya yang sudah sangat kotor.

"Kau itu lebih tinggi dari mereka, walaupun kurus, seharusnya kau bisa melawan!"

Crazy Sassy Baby! | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang