**
Reana memukul bahu Gino. "Gino stopp!!" ucap Reana sambil terus memukul mukul bahu Gino
Gino yang merasa Reana sudah kehabisan nafas segera melepas tautatan ciumannya, bukan karna Reana memukulnya atau karna suara Reana
"LO GILA!! kenapa demen banget cium cium gue gitu sih! gue belum selesai ngomong Ginoo" ucap Reana kesal dengan Gino, bisa bisanya Gino main cium cium aja.
"Maaf sayang, tapi aku ga mau ucapan itu keluar dari mulut kamu. Satu satunya menghentikan ucapan itu hanya dengan ciuman, dan aku ngelakuin itu. Aku harap kamu ga akan bilang kayak gitu lagi."
"Kenapa lo mau ngancem gue? lagian setiap pertemuan akan ada perpisahan"
"Tapi aku ga mau berpisah sama kamu apapun yang terjadi aku akan terus sama kamu, kita akan terus sama sama. baik di dunia maupun di surga" Ucap gino
Reana tersenyum, "Semoga ucapan lo kali ini menjadi nyata ya. baik di dunia maupun di surga kita akan terus sama sama" Ucap Reana sambil mengelus pipi Gino.
"Pipinya masih sakit?" tanya Reana,
Gino menggeleng "lebih sakit di diemin kamu" Ucap Gino
"Maaf ya" ucap Reana
Gino menggeleng, Kamu ga perlu minta maaf sayang, Aku yang salah di sini. Aku yang lalai sama kamu, Aku ga tau gimana jadinya kalo kamu ga ada di rumah kemarin. Mungkin aku udah kaya orang gila dari semalem. Reana aku bener bener minta maaf atas kesalahan aku kemarin, maaf aku lupa jemput kamu maaf aku ga nepatin janji, maaf banget aku belum jadi suami yang baik dan papa yang baik buat anak kita maafin aku" ucap Gino sambil menundukan kepalanya
Tak terasa air mata mengalir begitu saja di pipi Gino. Benar Gino benar benar menangis. Gino benar benar merasakan sesak di dadanya. Gino tidak mampu membayangkan hidupnya tanpa Reana, Gino terlalu bodoh terlalu ceroboh. Kesalahan kecil seperti ini akan menjadi besar jika terus menerus di lakukan. Maka dari itu Gino berjanji mulai hari ini Gino tidak akan meninggalkan Reana.
Reana yang tau Gino sedang menangis segera membawa Gino ke dalam pelukannya, Reana adalah orang yang percaya dengan setiap masalah pasti bisa di tenangkan dengan pelukan, Reana juga bukan wanita sempurna, Reana banyak kurangnya, Reana tidak mungkin menghakimi Gino dengan Seenaknya.
Reana harusnya bisa lebih mengerti kondisi Gino, Semua orang punya cara masing masing, setiap orang punya kesibukan masing masing, punya masalah masing masing, punya kegiatan masing masing yang ga bisa kita ukur dengan penglihatan saja.
Bagi Reana saat itu adalah hal paling menyakitkan tapi bagi Gino hidup tanpa Reana adalah hal paling menyakitkan yang pernah ada.
Dalam situasi Gino menangis seperti ini hal yang bisa Reana lakukan adalah ada di samping Gino, Memeluk Gino, Memberikan kasih sayang dan Meyakinkan Gino bahwa Reana ada di sini.
Reana bukan tipe wanita yang mampu menenangkan dengan kata kata. Reana tipe wanita yang hanya mampu memberikan kehadirannya, memberikan kasih sayang dan waktunya jika seseorang sedang tidak baik baik saja. untuk memberikan solusi itu bukan bagian Reana. Reana yakin setiap orang bisa menyelesaikan masalahnya tanpa di beri tahu orang lain, tapi sebagian besar sebagai makluk sosial memang butuh orang lain tapi tidak semua hal bisa di selesaikan dengan sosialisasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGINO
Novela Juvenil⚠WAJIB BANGET FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA!⚠ DAN DI WAJIBKAN UNTUK VOTE DI SETIAP PART! _ Gino, anak SMA yang di berkati wajah tampan nan rupawan, itu menjadikan gino terpilih menjadi seoran...