~~~~~SELAMAT DATANG~~~~~
Hai, assalamualaikum temen temen semua? Apa kabar untuk hari ini? Sudahkan kalian tersenyum 😁? Sudahkan kalian hari ini bersyukur?
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND COMMAND SEBANYAK BANYAKNYA
TERIMA KASIH 🙏🙏🙏🙏
Enjoy ya sama ceritanya
Semoga kalian sukaSELAMAT MEMBACA, SEMOGA BETAH YAA
🥀🥀🥀
____________________
"Gue harus kesana" gumamnya.
"Non. Non mau kemana?" Tanya bodyguard rissa yang melihat rissa keluar dari mobil.
"Kalian tunggu disini" perintah nya.
Ia mulai berjalan menuju ke rumah tersebut.
"TOK, TOK, TOK" ia mengetuk pintu rumah tersebut.
"Dekara"
"Rissa"
Beo mereka berdua, ternyata yang membuat pintunya adalah Dekara. Mereka berdua terdiam memandang satu sama lain tanpa adanya percakapan apapun didepan pintu rumah pohon Mamrada itu.
"Rissa" beo miquella dan max, yang penasaran siapa yang mengetuk pintu rumah pohon Mamrada, karena rumah ini tidak banyak yang tau, sedangkan tadi para bodyguard juga sudah pulang.
Dekara tersadar dan ia langsung masuk lagi ke dalam tanpa memperdulikan keberadaan rissa disana.
Rissa sedih melihat kepergian Dekara dari hadapan, ia terus memandang punggung Dekara yang melangkah ke dalam rumah.
"Keadaan bang Dekara sekarang lagi ngak baik riss, kalo mau ngomong sama bang Dekara nanti dulu aja ya, biarin bang Dekara tenangin hatinya" ujar miquella.
Rissa menghela nafasnya, sebenarnya ia sangat ingin sekali ketemu Dekara dan ngobrol dengan dekara. Tapi perkataan miquella benar juga, sudah terlihat dari raut wajah Dekara yang kelihatan sedang tidak dalam keadaan yang baik.
"Iya riss, biarin dia tenang dulu" tambah max.
"Yaudah kalo gitu gue pulang ya. Assalamualaikum" rissa pasrah, ia juga harus memikirkan perasaan Dekara, dia tidak boleh egois untuk menuruti permintaan hatinya.
"Waalaikumsalam" jawab max dan Miquella.
"Nanti kalo ada apa-apa kabari gue ya" ujar Rissa sebelum benar-benar pergi dari tempat tersebut.
"Pasti" jawab miquella.
"Sabar ya riss" lanjutnya.
Rissa menanggapi dengan senyuman, lalu ia berjalan pergi dari rumah pohon tersebut.
🐰
"Siapa de?" Tanya alex.
Dekara tidak menjawab ia tetap melanjutkan jalannya menuju ke kamarnya yang ada di rumah pohon tersebut.
"Lah, kenapa tu bocah?" Tanyanya pada denada.
Dan denada hanya menjawab dengan menaikkan bahunya menandakan bahwa dirinya tidak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You I'm Happiness
Jugendliteratur"kamu tidak perlu menjadi orang lain, tetap menjadi dirimu, karena aku hanya mencintai mu bukan lainnya, cukup menjadi dirimu sendiri, karena dimataku kamu sudah terlihat sempurna" ~ Dekara Alexa Dwimahesa ~ Dilarang plagiat Semoga kalia...