[DON'T FORGET TO COMMENT AND KLIK STAR🌟]
Hari selasa ini harusnya menjadi hari terakhir Azayaka berada di rumah sakit ini, namun karena kecerobohan dirinya sendiri yang terjatuh saat ingin pergi ke kamar kecil.
Dokter menggelengkan kepalanya, tidak mampu berkata-kata.
"Membosankan~"
Pintu tiba-tiba diketuk dan munculah seseorang, ia masuk dengan sedikit menunduk.
"Aza... Sei bawa makanan."
Nagi membawa dua tenteng plastik besar, isinya makanan berat. Omurice, Curry rice, tempura dan okonomiyaki.
"Hah? Nagi? Bukannya harus sekolah?"
"Aku bolos, boleh ya di sini. Di sekolah membosankan!"
"Terserah."
"Oh ya, makanan semalam sudah habis? Sekarang mau makan apa? Tinggal pilih, semoga bisa cukup sampai besok." Jelas Nagi panjang lebar, membuat Yaka benar-benar heran.
Apa yang merasuki seorang Nagi?
Perempuan itu seperti berpikir. "Sepertinya aku ingin memakan Curry rice."
Dengan cekatan Nagi mengambil kotak bekal yang sudah ia siapkan. Azayaka terkejut melihat kotak bekal itu.
"Kamu buat sendiri?"
"Iya, curry aku yang buat. Tapi yang lain aku beli." Jelasnya sambil membuka bento dan menyerahkan nya pada Yaka.
"Masih hangat, memang nya sempat memasak?" Tanya Azayaka memulai menginterogasi, pasalnya tidak ada hal yang membuat Nagi tidak hadir sekolah kecuali sekarat.
Nagi membuka jaket hoodie yang sedang dikenakan lalu melemparnya ke sofa setelah itu ia pun merebahkan dirinya pula di sana.
"Tadi aku bolos jam sembilan, masak di rumah dulu lalu mencari makanan lain dan kesini."
Azayaka mengangguk, ia mulai menyuapkan satu sendok masakan Nagi dan ternyata benar-benar enak. Sungguh di luar ekspetasi.
Dulu mamah Nagi sering memotret anaknya yang sedang ikut memasak dan di kirim ke email bundanya, jadi sudah tidak heran jika laki-laki itu pandai memasak. Karena tuntutan juga sebenarnya sebagai anak yang sering ditinggal orang tua bekerja.
Hening, Nagi fokus melihat ke arah langit lewat jendela dengan posisi masih berbaring di sofa. Sementara Yaka sibuk dengan makanannya.
"Apa ada yang kurang?" Tanya Nagi tiba-tiba sambil sedikit melirik sebentar.
Kepala Azayaka menggeleng. "Kurang banyak."
Otomatis Nagi duduk dari tidurnya, tersenyum ke arah perempuan itu. "Benarkah? Besok akan ku buatkan beberapa masakan yang enak."
Sebuah bantal melayang tepat di wajah Seishiro. "Kau harus sekolah bodoh!"
"Oh ya... Jangan pindah ya?"
Azayaka tiba-tiba tersedak, ia sesak dan menepuk dadanya. Dengan cepat Nagi menyodorkan minum kepadanya.
"Jangan pindah yaa azaaaa... Please!"
Pernyataan itu bertubi-tubi, Yaka benar-benar tidak habis pikir dengan keadaannya yang setengah sekarat karena tersedak tidak sedikitpun Nagi menarik ucapannya itu.
"Kau bisa berhenti bicara tidak? Aku sedang tersedak!"
Menghela nafas panjang, Nagi kembali ke sofa tadi dan merebahkan dirinya. Jaket yang ia pakai sudah terlipat menjadi bantalan untuk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE WITH NAGI SEISHIRO
FanfictionNagi Seishiro dengan segala kegiatan yang menurutnya merepotkan hanya ingin hidup tenang tanpa gangguan. Hidupnya menjadi merepotkan gara-gara satu gadis kiriman orang tuanya, tapi lambat laun laki-laki itu malah ketergantungan dengannya. ©TriiyaJ...