20 - Birthday

375 59 2
                                    

[DON'T FORGET TO COMMENT AND KLIK STAR🌟]

Spesial Nagi Birthday (✿◕3◕)

•••


Malam itu sebuah suara handphone berdering keras dan berulang-ulang membuat mimpi indah Nagi Seishiro terganggu. Laki-laki itu bangun dari tidurnya melangkah keluar kamar menuju kamar Azayaka untuk mematikan alarm yang cukup membuat gendang telinga pecah.

Pintu kamar Azayaka seperti biasa tidak dikunci karena trauma oleh kejadian tempo hari yang mengharuskan pintu di dobrak.

Kamar itu gelap dan menyisakan sebuah cahaya dari lilin mengelilingi kue yang dipegang oleh Tsukiyama Azayaka.

Mata Nagi membulat, jantungnya berdetak lebih cepat.

"A-aza?"

"Make a wish Seishiro..."

Dengan sebuah arahan itu matanya mulai tertutup, bibirnya mulai bergerak mengucapkan harapan-harapan yang dirinya inginkan.

Mata indah itu terbuka kembali, menampilkan senyuman yang lebih indah di bandingkan gerhana bulan malam ini walaupun dengan cahaya menenangkan dari sebuah lilin kecil yang akhirnya laki-laki itu tiup dengan berharap harapan nya akan terkabul.

"Aku akan meminta hadiah ku sekarang..."

Azayaka meletakkan kue itu di meja, sebuah tangan kekar menarik tubuhnya dan menabrak tubuh kokoh laki-laki itu begitu saja.

Tangan kanan Nagi Seishiro membelai wajah perempuan itu dengan punggung tangannya dengan intens, walaupun kamar itu dalam kondisi gelap hanya cahaya remang dari kamar sebrang tapi entah mengapa Azayaka bisa merasakan tatapan dalam darinya.

Perlahan tangannya turun ke leher jenjang Azayaka, mengusapnya dengan lembut bagaikan gelitikan yang membuat merinding seluruh tubuh.

Laki-laki itu menunduk, menekan tengkuk perempuan di hadapannya hingga bibir mereka bersentuhan.

Hanya sentuhan biasa yang cukup lama.

Jantung mereka sama-sama berdetak lebih cepat dari sebelumnya, nafas mereka mulai tak teratur dan berat.

Sebuah cengkraman Azayaka rasakan dari pinggang kirinya dan tangan kanan Nagi menekan tengkuknya lebih dalam lagi. Hingga laki-laki itu membuka mulutnya perlahan dengan lumatan lembut di dalamnya.

Mata mereka berdua terpejam, tangan Nagi menarik pinggang dengan posesif sementara Azayaka mulai mengalungkan tangannya.

Merasa nafas mereka sudah habis akhirnya Azayaka mundur satu langkah melepaskan tautan mereka.

Tangan perempuan itu refleks menyalakan lampu yang ada di belakangnya, tapi lampu itu dimatikan lagi oleh Nagi dan menyudutkan Azayaka di tembok.

"Jangan lihat aku dulu..."

Nagi memeluk Azayaka, kepalanya disimpan di antara lekukan leher perempuan itu walaupun harus menunduk tapi itu membuat dirinya nyaman.

LIFE WITH NAGI SEISHIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang