14 - Ketahuan

486 64 10
                                    

[DON'T FORGET TO COMMENT AND KLIK STAR🌟]













Sebuah notifikasi muncul di handphone Azayaka, tapi gadis itu baru saja tidur dan Nagi sudah mengangkat perempuan itu ke kamarnya. Tidak ada nama yang tertera di sana dengan percaya diri Nagi mengangkat panggil video itu.

"Yaka— ehh..."

Laki-laki itu mematikan panggilan video itu dengan cepat, nafasnya memburu bahkan ia menutup mulutnya saking terkejut. Nagi takut dan bingung harus bagaimana.

Handphone Azayaka tidur terkunci jadi dengan mudahnya ia membuka ponsel itu tanpa perlu kode atau apapun.

Mengirim pesan pada nomor yang melakukan panggilan tadi.

'Kazuha Zhu, tolong rahasiakan ini. Aku memang sedang memegang ponsel Azayaka saat ini.'

Benar, wajah yang terpampang pada panggilan video tersebut adalah Kazuha Zhu. Mereka berdua berteman tapi belum sempat bertukar nomor, bahkan Zhu mendapatkan nomor itu dari Chigiri.

Saat ponsel perempuan di sebrang sana menampilkan notifikasi dan membaca pesan itu, entah kenapa Zhu tidak jadi berbicara pada orang-orang yang sedang makan siang di kantin.

"Aku izin ke toilet sebentar." Pamit Zhu kepada Rin, Chigiri, Bachira dan Isagi yang tidak sengaja bertemu saat di kantin dan berbagi meja duduk.

Setelah sampai di toilet, Zhu cepat-cepat menelepon menghubungi nomor itu kembali.

'Ini aku Nagi, tolong jangan beri tahu siapapun tentang ini dan stop untuk curiga kepada ku.'

"Aku tidak akan curiga asalkan kamu menjelaskan semuanya dengan detail." Jelas Kazuha Zhu dengan cepat, ia juga sangat penasaran.

'Begini, kan hari ini jadwal latihan sepak bola. Kamu minta izin kepada Rin untuk pulang cepat, aku akan menunggu di halte bus. Kamu boleh kesini menjenguk Azayaka, tapi ingat harus sendiri! Aku juga akan menjelaskan semuanya.' Jelas Nagi panjang lebar karena sangat panik.

Zhu tertawa kecil lalu menyetujuinya, lagi pula ia juga bermaksud untuk menjenguk Azayaka hari ini maka dari itu ia menghubungi nya tapi memang hal terduga muncul dan membuatnya sedikit penasaran.

Tanpa menampilkan ekspresi apapun Zhu kembali ke meja kantin, terlihat semuanya sedang menyelesaikan makanan masing-masing tapi entah kenapa tiba-tiba perutnya sudah kenyang.

"Kenapa tidak makan?" Tanya Rin mulai memerhatikan kekasihnya.

Kepala Zhu menggeleng. "Kenyang."

"Awas saja mengeluh lapar!" Sewot Rin sambil meneruskan makan siangnya.

"Iya iya." Zhu melanjutkan makan nya juga, entahlah perkataan Rin yang sedikit itu membuat dirinya selalu menurut.

•••

Sore itu Nagi keluar rumah menuju halte menunggu seseorang sesuai dengan janji. Sebenarnya ia malas tapi mau bagaimana lagi, ini menyangkut ketenangannya di sekolah.

"Zhuu, sini!" Teriak Nagi dari belakang, pasalnya Zhu lebih dulu sampai di halte itu.

Mereka berdua jalan dan Nagi mulai menceritakan sedikit demi sedikit. Dari mulai mereka adalah sahabat sejak kecil dan berujung hidup di satu rumah yang sama.

"Oh ya, ternyata rumah mu dekat dengan rumah Rin hanya saja beda komplek."

"Hee— yang benar saja, aku tidak tahu hal itu." Ucapnya sambil menggaruk kepalanya.

LIFE WITH NAGI SEISHIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang