Lifetime Mission || Markhyuck

6

Haechan menghela nafasnya panjang saat memasuki rumahnya. Entah kenapa hari ini rasanya sangat panjang, padahal ia hanya duduk dan mendengar, tapi energinya terkuras seperti ia yang berlari keliling lapangan bola di panasnya terik matahari.

Haechan menatap sendu Mark yang tengah berdiri di depan jendela, menatap pemandangan yang cukup indah untuk dipandang mata. Setelah resmi menjadi suami Mark, Haechan menyadari suaminya itu menyukai untuk menatap pemandangan dari jendela ruang tengah, tidak ada yang ia lakukan, hanya berdiri disana selama beberapa menit. Selama ini Haechan berfikir Mark memang menyukai hal itu, tapi setelah mendengar cerita dari Renjun, Haechan tau, saat ini mungkin Mark saat ini sedang menangis.

Renjun memiliki kakak angkat yang mana mereka sama sama dibesarkan di panti asuhan yang sama dan kakak Renjun itu adalah sahabat lama Mark. Dulu mereka hanyalah seorang anggota militer biasa, Karena itu Renjun tau akan identitas dan masa lalu Mark karena kakaknya itu yang bercerita betapa ia mengagumi dan menghormati sosok Mark itu. Mereka sama sama anak yang dibuang, ditelantarkan dan hidup sendiri, berjuang demi diri sendiri. Melihat Mark yang begitu hebat, membuat kakaknya juga tertantang untuk menjadi kuat dan menjadikan Mark sebagai rivalnya secara sehat.

Mark dan kakaknya itu cukup dekat, karena itu Renjun sempat mengenali Mark karena saat itu Kakaknya pernah mengajak Mark untuk mengunjungi panti asuhannya. Walaupun kakaknya adalah pribadi yang periang dan sedikit berisik yang mana sangat bertolak belakang dengan Mark, tapi sepertinya Mark tidak masalah berteman dengan kakaknya itu, Renjun mnegatakan bahwa Mark pernah tersenyum saat bercerita dengan kakaknya itu.

Hanya saja, beberapa tahun yang lalu, kakaknya itu gugur dalam misi yang mana saat itu dipimpin oleh Mark. Renjun juga menceritakan bahwa kakaknya itu meregang nyawanya di depan mata Mark. Mark saat itu benar benar terpuruk karena kematian kakaknya itu.  Renjun masih ingat, saat itu semua orang mencari dimana keberadaan Mark, pasalnya setelah misi itu ia menghilang dan setelah itu tidak ada lagi kabar Mark muncul ke permukaan.

Kemudian tidak lama setelah menghilangnya Mark, muncul satu sosok agen rahasia dari anggota FBI yang sangat ditakuti oleh para mafia bahkan anggota para petinggi pemerintah, begitu banyak nama yang diberikan untuk agen itu, ada yang menyebutnya Si seribu wajah,sangking hebatnya penyamaran dan tidak ada yang bisa mengenali identitasnya, ada juga yang memanggilnya dengan The Black Mask karena beberapa orang yang mengaku pernah melihatnya selalu memakai masker, ada juga yang memanggil dengan The Maddest Enforcers karena ia yang selalu berhasil menyelesaikan misi khusus dan menangkap mafia-mafia kelas kakap bahkan yang berada di pemerintahan sekalipun, mengungkap rahasia rahasia busuk mafia pemerintah dengan begitu mudah.

Renjun sudah mencari tau tentang siapa si agen rahasia tersebut, dan entah kenapa hatinya selalu mengatakan bahwa dia itu adalah Minhyung yang menghilang. Renjun tau, semenjak kematian kakaknya itu, Mark hidup dalam penyesalan dan menyalahkan dirinya atas kematian rekan kerjanya itu. Setiap hari peringatan kematian kakaknya, Renjun selalu menemukan satu tangkai bunga tulip yang mana itu adalah bunga kesukaan kakaknya.

Jika kau tidak mau jujur padaku tak apa, lagi pula aku tidak akan membocorkan identitas suamimu itu. Tapi jika dia benar Minhyung yang ku kenal, jika benar dia Minhyung sahabat kakakku, Jangan biarkan dia menghilang lagi. Karena Kakakku bercerita, bagi Mark, kakakku dan Ayahmu adalah alasannya untuk hidup. Jangan tersinggung, hubungan kakakku dengannya hanya sebatas sahabat, lagi pula kakak ku sudah bertunangan saat itu. Intinya aku mengatakan, saat ini Mark kehilangan dua alasannya untuk hidup, karena itu aku ingin kau melindunginya, karena bagaimana pun, saat ini dia tidak punya siapa siapa selain dirimu.

Haechan menghela nafasnya panjang, mengingat ucapan Renjun tadi saat berbicara dengannya.

Aku tidak cemburu! Lagi pula sekarang dia milikku! Apa yang ku takutkan!