2

2.7K 293 2
                                    

Haechan tersenyum tipis, memainkan jari jari tangan kanannya, menampakkan sebuah cincin yang bertengger dengan indah di jari manisnya. Sudah satu minggu semenjak hari pernikahannya, dan ia sudah tinggal di flat milik Mark. Semua orang di tempat kerja Haechan banyak yang tidak mempercayai bahwa dirinya sudah menikah, bahkan setelah Haechan menunjukkan cincin itu. Haechan mengerti dan menghormati privasi Mark, bahkan saat orang bertanya nama dan pekerjaan suaminya, Haechan menjawab seadanya.

Jika semua orang tidak percaya Haechan sudah menikah, ia sendiri pun ragu apakah ia benar benar menikah dengan Mark. Haechan tidak tau apa alasan ayahnya tiba tiba menjodohkannya dengan Mark, Haechan memang mencintai pria itu, karena itu ia sangat senang, tapi pria itu? Entahlah, Haechan ragu, seolah pernikahan ini adalah perintah dari ayahnya dan Mark harus menjalankannya.

Yang Haechan tau Mark itu adalah sosok yang misterius, pertama kali ayahnya membawa Mark pulang saat Mark berumur 12 tahun, saat itu Ayahnya baru saja selesai dari misi perang dan kabarnya Mark adalah anak yang selamat dari perang itu. Mark sempat tinggal beberapa hari dirumahnya, Johnny sempat ingin menjadikan Mark sebagai anak angkatnya, terlebih lagi Haechan hanya lebih muda dua tahun darinya, pasti mereka akan berteman.

Tapi karena masalah kewarganegaraan dan segala macamnya, Johnny tidak bisa mengambil hak asuh atas Mark dan Mark harus dideportasi ke negara asalnya. Namun Johnny tau kondisi saat itu tidak kondusif dan jika Mark dipulangkan, anak ini pasti akan mati. Karena itu Johnny memasukkan Mark ke anggota militer, dan sejak itu Mark dikenal sebagai istilah " Senjata perang" karena hidupnya hanya untuk berperang dan menjalankan misi. Bahkan dulu Mark hanya akan bergerak jika Johnny memerintahkannya, Mark benar benar patuh dan menghormati Johnny. 

Karena hal itu, Mark hampir tidak pernah tertawa, tersenyum ataupun marah, ekspresinya selalu datar, ia pun menjadi menjadi pribadi yang kaku dan akan bergerak sesuai perintah. Apapun yang ia rasakan, bahkan saat ia melakukan kesalahan dan Johnny memarahinya, wajahnya tidak berubah sedikitpu, karena itu ia dijuluki senjata perang, karena ia tidak memiliki emosi dan menjadi pribadi yang sangat kaku.

Namun hal itu yang membuat Haechan tertarik pada Mark, baginya semua manusia itu pasti memiliki emosi dan cinta, Mark bukannya tidak memiliki emosi, ia hanya kehilangan dan mungkin tidak bisa lagi mengeluarkan emosinya dengan benar, perlahan Haechan yakin, Mark bisa tersenyum dan mengeluarkan emosinya.

Tapi setelah satu minggu tinggal bersama Mark, Mark terkesan acuh padanya, bahkan saat Haechan menggodanya, Mark tidak berkutik sedikitpun, saat Haechan bercerita Mark hanya diam seolah tidak peduli dengan ocehan Haechan, bahkan saat mereka tidur, ia memunggungi Haechan. Saat Haechan memeluk Mark pun, ia tidak pernah membalas pelukan Haechan,  seolah Mark benar benar tidak peduli dengan Haechan, dan hanya Haechan yang menikah dan mencintai Mark seorang diri.

" Baiklah aku pulang duluan ya..." Ucap Haechan berjalan keluar gedungnya ketika melihat taksi yang ia pesan sudah sampai.

" Bukankah kau sudah menikah? Tapi kenapa kau selalu pulang dengan taksi? Kau membohongi kami ya?" Ucap Renjun Rekan kerja Haechan

" Sunbae... tidak mungkin orang seperti Haechan sunbae ini menikah... dia pasti hanya berhalusinasi" Timpal Chenle yang juga rekan satu timnya.

Haechan menghela nafasnya kesal, ingin rasanya ia mencakar dan mencabik wajah dua temannya ini, tapi Haechan hanya membalasnya dengan senyuman mematikan dan mengabaikan ucapan temannya itu.

" Dia sedikit sibuk, baiklah kalau begitu aku dulu-"

Bruk

Haechan sedikit terkejut pasalnya kala ia sedikit berlari sambil melambai pada kedua temannya itu, ia tidak sengaja menabrak orang.

Lifetime Mission || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang