Mark sudah siap dengan pakaiannya. Ia menatap jam tangannya,saat ini pukul empat pagi. Mark ingin membangunkan Haechan, hanya saja pria itu masih tertidur dengan lelap. Semalam Haechan tidur sedikit telat karena menyiapkan pakaiannya dan bekalnya.
" Aku pergi ya hun…" Ucapnya pelan dan mengecup kening Haechan pelan. Setelah itu keluar perlahan dari kamar. Hanya saja karena suara pintu yang ditutup Haechan terbangun.
" Sayang….." Gumamnya sambil mengucek matanya pelan, dan segera turun dari kasurnya mengejar Mark.
" Kenapa kau tidak membangunkan ku…" Ucapnya pelan masih mengumpulkan kesadarannya saat keluar dari kamarnya.
" Maaf membangunkan mu tidur… " Ucap Mark kala memakai sepatunya dan setelah itu berjalan menghampiri Haechan mengelus pelan kepalanya.
"Aku tidak ingin mengganggumu tidur" Ucapnya lagi
" Tapi aku ingin mengantarmu… walaupun sampai pintu hehe… " Ucap Haechan memeluk Mark dengan kuat dan merebahkan kepalanya nyaman pada tubuh Mark. Mark membiarkan Haechan memeluknya sedikit lama, lagi pula ia tidak buru buru.
" Baiklah aku pergi dulu… hubungi aku jika terjadi sesuatu "Ucap Mark setelah Haechan melepas pelukannya
" Sayang tunggu kau melupakan sesuatu " Ucap Haechan menahan tangan Mark kala pria itu hendak membuka pintu
" Ya? Ada yang terti-hmmpt" Mark sedikit terkejut kala Haechan mengulum pelan bibirnya. Mark pun kembali menaruh tasnya di lantai, membawa Haechan ke dalam dekapannya dan mengambil alih ciuman mereka.
" Haah… cukup…." Ucap Mark setelah ciuman lembut tapi panas itu berlangsung cukup lama , menarik jauh Haechan dari bibirnya
" Kenapa?" Tanya Haechan bingung pasalnya Mark tidak pernah menghentikan ciuman mereka begitu saja.
" Sudah lima menit…." Ucapnya pelan
Haechan terkekeh pelan, menatap gemas sekaligus nafsu bibir lembut suaminya itu.
"Kali ini pengecualian karna kau tidak akan merasakan bibir lembut ini dua minggu kedepan" Ucap Haechan kembali mengalungkan tangannya pada leher Mark dan mencumbu panas pria itu.
" Maaf… membuatmu menunggu setengah jam…." Ucap Mark pada sopir yang ditugaskan oleh FBI untuk menjemputnya
"Tidak apa tuan… tapi apa tuan baik baik saja?" Tanya sopir itu pelan
"Ya, kenapa?"
" Wajahmu memerah, apa kau demam? Kau juga sedikit berkeringat" Jelasnya
" Ti-tidak… aku baik baik saja ayo jalan pak" Ucap Mark memalingkan wajahnya dan sopir itu hanya mengangguk dan melajukan mobilnya.
Mark menatap pantulan wajahnya di kaca mobil, terlihat bibirnya sedikit bengkak dan wajahnya sedikit merona. Mark mengelus pelan bibirnya, masih terasa lembab. Ia pun menelan air ludahnya kasar, mengingat bagaimana memabukkan dan panasnya Haechan saat mencumbunya. Kemudian Mark sedikit menurunkan krah kemejanya, ada beberapa kissmark disana. Wajah Mark pun kembali bersemu merah, mengingat bagaimana ganasnya Haechan mencumbu lehernya…..
" aakh… hu-hun….ja-jangan…" Ucap Mark terbata saat Haechan meniup lehernya. Mark juga tidak mengerti kenapa lehernya menjadi sangat sensitif dan tubuhnya yang tiba tiba menjadi lemah
" Aku adalah orang yang cemburuan… jadi pastikan semua orang melihat cincin dan tanda ini…."Ucap Haechan kembali menghisap kuat leher Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifetime Mission || Markhyuck
FanfictionMark yang dijulusi sebagai "Senjata Perang" adalah seorang anggota agen rahasia dari FBI yang sangat dingin kaku, mendapat misi seumur hidup yang sulit untuk ia mengerti dan jalani. Namun, karena misi ini, ia bisa belajar, apa itu namanya cinta, pe...