26

2.3K 207 23
                                    

Lucas sedikit berlari posisinya pun siaga dan memasang seluruh inderanya siaga, masuk perlahan ke gedung tua itu diikuti oleh dua anggota timnya, ketika Lucas bingung kemana ia harus pergi pasalnya terlalu banyak ruangan dan bilik kamar di gedung ini, ia mendengar suara bom walaupun sangat halus.

" Bajingan gila......" Cicit Lucas dan berjalan mengikuti arah suarah itu.

" Kirimkan Unit satu kesini segera!" Ucapnya lagi memberi perintah

" Roger Capt!" Ucap salah satu anak buahnya dan langsung mengirimkan pesan ke markas mereka.

Lucas dan timnya pun sedikit mempercepat langkah mereka, mengarahkan mereka kepada sebuah ruangan yang berada di ujung.

" Renjun?" Tanya Lucas pelan dengan tangannya menodongkan pistol pada pria itu, ketika menemukan seseorang yang tengah terikat dan bom yang terpasang di tubuhnya. Renjun hanya bisa menganggukkan kepalanya, air matanya pun mengalir dengan deras.

" Apa Mark tau dimana Haechan?" Tanya Renjun

" Sepertinya..... Kenapa?" Tanya Lucas lagi masih dalam posisi siaga

"Tenang saja, hanya aku di gedung ini. Kumohon susul Mark.... Mereka pasti butuh bantuan mu, Jeno sengaja ingin membunuh Mark dan Haechan disana... Jeno sudah memasangkan bom di gedung itu.... Kumohon selagi masih sempat" Ucap Renjun berderai air mata.

" Sayangnya Mark meminta ku kesini untuk menangkapmu, bukan menyaksikan kematianmu"

" Lebih baik aku mati, karna aku mereka seperti itu, aku sudah menjebak Haechan... ini hukuman untuk ku"

" Berapa lama lagi mereka sampai" Ucap Lucas bertanya pada timnya dan Renjun menggelengkan kepalanya, menatap sendu waktu yang tersisa 5 menit.

" 2 menit lagi Capt...."

" Kau, beri tau Mark akan bom di gedung itu..." Ucapnya lagi pada satu anggotanya yang lain.

" Sudahlah.... Lebih baik kau menyusul Mark... kumohon selamatkan Haechan...." Ucap Renjun

" Dan Mark akan membunuhku jika aku membawa laporan bahwa kau sudah menjadi butiran daging, tim ku akan sampai dalam 2 menit, kau ditahan atas penculikan dan peneroran yang telah kau lakukan. Kalian berdua awasi dia dan aku ingin orang ini ditahan hidup hidup, aku akan meny-" Lucas menghentikan ucapannya ketika membuka ponselnya dan melacak posisi Mark dan melihatkan sinyal Mark pada ponselnya berwarna merah.

" Shit" Kesal Lucas dan langsung berlari keluar dari ruangan itu, masuk ke dalam mobilnya dan menancapkan gasnya mengejar posisi Mark. Sinyal merah, menandakan kesadaran Mark yang menghilang.

.

.

.

.

"Mark!"

Pekik Lucas ketika melihat tubuh Mark yang tergeletak lemah di depan reruntuhan gedung.

" Hey... Mark... sadarlah...Mark!" Lucas menepuk nepuk pelan pipi pria itu, namun tidak memberikan respon sedikitpun, Lucas hanya bisa meringis ketika melihat perut Mark yang tertembak, namun Lucas masih bisa sedikit tenang karena Lucas masih bisa merasakan detak jantung Mark.

Ketika Lucas menggotong Mark dan membawanya ke dalam mobil untuk segera melarikan pria itu ke rumah sakit. Suara benda jantuh mengintrupsinya, dan itu adalah sebuah cincin yang terlepas dari genggaman Mark. Lucas pun segera mengambil cincin itu dan ia baru menyadari, itu adalah cincin yang seharusnya berada di jari Haechan.

" Haechan...." Cicit Lucas sendu, menatap reruntuhan bangunan itu, kemudian menatap Mark yang sudah tidak sadarkan diri.

" Tck..... maafkan aku..... Tapi aku siap jika kau membunuhku" Ucap Lucas kembali melangkahkan kakinya, membawa Mark masuk kedalam mobil.

Lifetime Mission || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang