6. Tatapan Penuh Makna

15 2 0
                                    

Aruna membaca sekali lagi pesan yang Arion kirimkan kepadanya tadi malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aruna membaca sekali lagi pesan yang Arion kirimkan kepadanya tadi malam. Ia melihat jam di ponselnya, ternyata sudah pukul sembilan pagi. Aruna lantas memesan ojek online menuju rumah Adrian. Jalanan pada pagi ini tidak terlalu macet, sehingga hanya membutuhkan waktu 20 menit untuknya sampai. Tiba di halaman rumah Adrian, ia melihat motor Arion terparkir bersama beberapa motor teman-temannya.

Aruna mengetuk pintu berkali-kali, namun tidak ada yang membukanya. Ia lalu menelepon Arion, tapi cowok itu tidak mengangkatnya.

"Pasti masih pada tidur." gumam Aruna

Aruna mengetuk pintu dengan cukup kencang hingga akhirnya seseorang membukakan pintu untuknya.

"Elah, kirain siapa." dumel Beni, drummer The MantaU

"Arion mana?" tanya Aruna

Beni membuka pintu lebih lebar, mempersilakan Aruna masuk. Aruna seketika berkacak pinggang ketika melihat Arion tertidur pulas di ruang tengah bersama Adrian dan Rafly, bassis The MantaU

"Ar, bangun!" ucap Aruna sambil menggoyangkan tubuh Arion

Arion ngulet, ia mengernyit melihat Aruna. "Lo ngapain di sini?" tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Mau ketemu lo lah!"

"Tumben."

Aruna memutar bola matanya. "Lo habis mabuk ya?"

"Nggak lah, gila!" jawab Arion seraya duduk dan mengusap wajahnya, mengumpulkan nyawanya yang masih setengah sadar

"Katanya lo nggak mau tidur sama para banana crispy lagi." sindir Aruna

"Si anak bangsat emang!" seru Beni melempar bantal ke arah Arion

Arion terkekeh, ia memeluk bantal yang tadi dilempar.

"Semalam lo balik jam berapa?" tanya Aruna

"Jam satuan kayaknya." jawab Arion

"Terus itu gerbang kampus tetap ditutup buat petinggi-petinggi kampus?" tanya Aruna lagi

"Enggak, jam tujuh malam juga udah dibuka. Kocak emang."

"Oh gitu.. Ya udah deh, gue siapin makan siang buat kalian ya sebelum berangkat ke kampus. Pasti lapar kan?"

"Baik benar emang dah calonnya Arion." seru Beni

"Eh tapi nggak apa-apa kan ya sama Adrian?" tanya Aruna sambil melirik Adrian yang masih tertidur pulas

"Nggak apa-apa, pakai aja." jawab Arion

Aruna memutar bola matanya, ia lalu pergi ke dapur dan mulai memasak. Saking seriusnya memasak, ia tidak menyadari bahwa waktu berlalu begitu cepat. Semua temannya sudah bangun dan sangat berisik di ruang tengah.

"AYO MAKAAANNN!!" teriak Aruna sambil mematikan kompor

Seperti Ibu yang menyuruh anak-anaknya makan, Arion, Beni, Adrian, dan Rafly langsung pergi ke dapur dan terkesima melihat makanan yang ada di atas meja makan, ada ayam goreng, sambal, sayur asem, dan tempe goreng.

Tanpa NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang