7. Lagu untuk Kamu

11 2 0
                                    

Bukannya ke ruangan, Sadira justru melipir ke kantin fakultas. Ia memijat kepalanya yang terasa ingin pecah. Fisik dan pikirannya sangat lelah. Bantu ibunya berjualan ayam bakar, kuliah, liputan, belum lagi sibuk mempersiapkan segala hal untuk acara organisasinya. Selama Sadira hidup di dunia, baru kali ini ia benar-benar mengeluarkan seluruh tenaganya sampai kurang istirahat.

Sadira menidurkan kepalanya ke atas meja kantin. Ia menghela napas panjang, satu tetes air mata mengalir pelan.

"Lo butuh apa?"

"Air." jawab Sadira tak sadar

"Oke."

Sadira tersentak, ia menegapkan tubuhnya dan menoleh cepat ke arah seseorang yang tadi menanyakannya. Orang itu sedang membeli sesuatu di warung. Tidak lama kemudian, orang itu menghampiri dan duduk di sebelahnya, lalu menyodorkan satu botol air mineral.

"Gue nggak maksud repotin lo.." ucap Sadira tak enak hati

Orang itu, yang tidak lain adalah Adrian tersenyum. "Nggak apa-apa, abisan lo kelihatan capek banget."

Sadira merogoh kantongnya, namun tidak menemukan uang sama sekali.

"Uangnya ada di dompet, nanti ya gue bayar." ucap Sadira

"Nggak usah."

"Nggak apa-apa, gue ganti." kekeh Sadira

"Lo ganti dengan temenin gue jalan-jalan ketika acara lo selesai." ucap Adrian

Sadira menggaruk pelipisnya. Ia tambah pusing.

"Besok gue jadi pengisi acara di tempat lo." ucap Adrian

Sadira mengangguk, ia membasahi tenggorokannya yang kering dengan meminum minumannya. "Makasih ya.."

"Makasih karena udah dibeliin air atau makasih karena jadi pengisi acara?" tanya Adrian

"Dua-duanya."

Adrian menatap Sadira penuh makna. "Besok band gue cuma bawa dua lagu doang."

"Nggak apa-apa."

"Lo mau request lagu apa?" tanya Adrian

"Emang bisa request?"

"Kalau buat lo bisa kok."

Sadira berpikir sejenak. "Request lagu Lyla yang Duniaku."

Adrian tersenyum. "Oke, tunggu ya, besok gue nyanyiin buat lo."

***

Selesai mengangkat barang-barang dari kampus ke tempat acara, Sadira duduk di salah satu kursi peserta untuk beristirahat sejenak. Ia membuka instagramnya, ternyata video liputan tadi siang sudah diunggah beberapa jam lalu. Dengan rasa penasaran, ia menonton video tersebut dengan serius.

"Wah gila!" seru Sadira

"Kenapa, Dir?" tanya Raya

"Rektor korupsi 1 M anjir. Itu duit apa daun ya, banyak banget." decak Sadira

"Demi apa? Emang gila, nggak ngotak anjir duit mahasiswa di makan juga. Lagipula, kok bisa sih bagian keuangan nggak curiga?" seru Raya menggebu-gebu

"Gimana mau ketahuan kalau orang di bagian keuangan juga ikut andil." ucap Sadira

Raya melotot, ia melihat video klarifikasi di ponsel Sadira. "Bajingan anjir. Bangsat banget. Bobrok banget nih kampus. Di penjara doang mah nggak cukup, kalau perlu sekalian potong tangannya."

"Kalau udah gelap mata mah terobos aja." ucap Sadira sambil mengunci layar ponsel

Raya menggeleng tidak percaya.

Tanpa NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang