Chapter 18

234 22 0
                                    

Eko tak pernah mendengar nama seekor anjing Baxter sebelumnya, sama sekali, dari ayahnya, teman ayahnya, dari mana asal muasal mulut bicara Baxter ini? Seakan-akan ... ada yang lain.

Ya, seakan-akan tubuhnya ini, punya jiwa tersendiri.

"Makin gila aku," gumam Eko, apa patah hati akan cinta bisa segila ini? Biasanya tak begitu, tuh. Ditinggal nikah aja Eko tak sebegininya.

Eko mengacak-acak rambutnya frustrasi, dia mau bebas, dan benar, dia perlu konsultasi ke poli ... syaraf atau jiwa?

Hah ... dahlah.

Malam itu, Eko memilih fokus menjaga toko, semua berjalan lancar tanpa gangguan berarti. Sama sekali. Sampai akhirnya toko pun tutup.

Pria tersebut pulang ke rumah, disambut sang ayah, makan malam, beres-beres sedikit, dan membersihkan diri. Seperti manusia kebanyakan. Sebelum akhirnya, tidur, Eko memang terbiasa tidur tanpa pakaian dan kini tak butuh waktu lama dia tepar begitu saja seraya berharap besok lebih baik.

Dan saat itulah ....

Dia mulai bermimpi lagi, kali ini bersama seekor anjing dan personil berbaju pelindung yang juga bersama anjing mereka, tetapi semuanya agak buram walau cukup tampak, mereka kelihatan bersenjata, dilihat dari sudut pandang orang pertama seperti seseorang yang memimpin mereka menuju ke lokasi sampai akhirnya memergoki sebuah kelompok, yang tak sadarkan diri, atau mungkin setengah sadar.

Aroma alkohol terasa jelas, juga barang-barang ilegal ada di sana. Terutama, narkoba.

"Angkat tangan!" Beberapa dari mereka kaget, berusaha kabur, tetapi yang lain serta dirinya sigap akan hal tersebut.

"Tunggu, tunggu, bandarnya tak ada di sini, segera periksa sekitar! Baxter, cium ini!"

Baxter ....

Mulailah, anjing yang buram tampak, memang anjing yang sama. Mencium apa yang ada di sekitar, kemudian mereka bersama anjing pelacak lain mulai mencari kembali.

Dor! Dor!

"Hah!" Eko terbangun, kaget, sangat kaget, karena mimpi anehnya yang diakhiri letusan pelor dari senjata api terdengar. Mimpi apa itu? Kenapa terasa nyata? Eko tak ingat dia pernah nonton film atau reality show soal kepolisian.

Eko memegang keningnya, berusaha berpikir jernih, tetapi yang ada dia malah semakin bingung. Daripada sebuah mimpi atau ingatan miliknya, ini lebih mirip dia diperlihatkan ingatan masa lalu orang lain, dan sepertinya berhubungan dengan Baxter itu.

Hm, ini mungkin teori gila, tetapi apa sebenarnya Eko ini ....

Reinkernasi pemilik terdahulu Baxter?

Berapa usia Baxter? Kalau iya majikan terdahulu Baxter meninggal saat Eko belum terlahir, masuk akal. Namun, apakah Baxter anjing yang setua ini? Eko ingat anjing tertua di dunia dari artikel yang dia baca usianya 30 tahunan usia manusia, dan itu sudah ratusan tahun usia anjing.

Apa Eko harus mengumpulkan informasi soal mimpinya tadi? Apa itu akan menjawab segala keanehannya saat ini? Bagaimana kalau malah bikin Eko makin sedeng?

"Argh, pusing! Tidur ajalah!" Eko memejamkan mata erat dan memilih terlelap saja.

Sementara itu, Willy ada di bawah kasurnya, terdiam berbaring di sana. Dia sadar, dia tak bisa merasuki Eko, karena hal tersebut Eko memimpikan soal masa lalunya yang pernah hilang sebagai anggota kepolisian.

Namun, di satu sisi, Willy memerlukan itu, entah kenapa dia dibuat penasaran dengan apa yang ia lupakan. Soal kasusnya, kasus yang sepertinya beberapa saat ia lakukan sebelum truk menghancurkan masa depannya.

Bisakah dia bermimpi tanpa Eko melihatnya? Di satu sisi dia khawatir Eko akan frustrasi walau yah, karena dia yang cemburuan melakukan hal-hal aneh pada Eko.

Akan tetapi ... haruskah dia melakukannya?

"Maaf, Eko, saya harap kamu ... gak terlalu penasaran dengan apa yang sebenarnya kamu mimpikan." Perlahan, tubuh Willy naik ke atas.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

Masuk, Mas Eko! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang