Eko yakin Dilon sudah sering menjawabnya langsung pada Valerie, tetapi Eko tak punya validasi oleh keanehan itu, hantu yang memberitahu? Yang benar saja.
"Mungkin saja Dilon akan murka kalau pria itu, menyakiti kamu."
"Kamu ... gak pernah menyakitiku, Mas Eko."
Oh, ini situasi yang memungkin untuk hubungan mereka berujung serius. Namun, ke mana Dilon sebenarnya, dia harus memanfaatkan situasi ini, harusnya. Andai hantu itu bisa menampakkan diri dan mempercepat proses kepercayaan Valerie pada hatinya sendiri.
Ya sudahlah, pelan tetapi pasti saja.
Eko pun dirawat beberapa hari di sana padahal kondisi tubuhnya tak bermasalah sama sekali, semuanya hanya rasa khawatir berlebihan oleh keluarga besar dan Eko hanya pasrah, sekaligus senang sih karena Valerie menjaganya sesekali dan mereka semakin dekat. Valerie seakan membuka hati lebih lebar, walau masih sambil berjinjit karena masih memikirkan masa lalunya.
Uh, Dilon.
Pria hantu itu masih tak menampakkan diri sama sekali, seakan hilang ditelan bumi, dan Eko merasa dunianya berbalik normal lagi. Hal ini membuat Eko bertanya-tanya, apa sebenarnya kemarin dia gila betulan karena ditolak Valerie, lalu normal lagi karena Valerie menerimanya meski masih maju mundur?
Sangat di luar nalar.
Terlalu nyata untuk sekadar khayalan, Eko percaya tak percaya sih tepatnya. Meski sungguh, Dilon tak ada lagi di mana-mana.
Lalu, Eko pun pulang ke rumah, untuk beberapa hari ke depan dia agak sendu karena diwajibkan hanya di rumah saja untuk istirahat full. Sayang sekali, tak ada Valerie berkunjung, hanya keluarga besarnya, tak apalah. Mereka masih khawatir padahal Eko sudah tak kenapa-kenapa.
Perawatan panjang meresahkan, akhirnya Eko bisa beraktivitas normal lagi.
Sangat normal.
"Papah apaan, sih? Aku gak butuh supir." Eko berdebat dengan sang ayah karena ayahnya mau Eko berkendara dengan supir pribadi. Sayangnya, dia kalah debat, jadi harus berakhir diantar ke rumah sakit.
Menyebalkan rasanya, tetapi apa mau dikata.
Padahal sih, Eko sudah sangat normal, hilangnya Dilon juga bertepatan mulai samarnya beberapa ingatan pria tersebut, terutama kecelakaan itu, tak ada lagi menakuti di kepala. Sesungguhnya, Dilon itu nyata atau khayalannya? Eko semakin dibuat bertanya-tanya.
Bodoh amatlah ....
Sesampainya di rumah sakit, seperti biasa menuju ke kantin, dan Valerie CS datang. Eko tersenyum manis begitupun Valerie.
"Mas Eko, syukurlah Mas sudah sehat sepertinya ...."
Benar, dia sehat demi ayang.
"Iya dong, demi ayang." Mereka semua tertawa hangat akan hal tersebut. Makan siang seperti biasa berlangsung hangat dan dari kejauhan, sepasang mata melihat mereka, mengulas senyum hangat.
Itu ... Dilon.
"Sebentar lagi, aku akan cukup kuat untuk masuk ke mimpi Valerie." Dilon bergumam pelan. "Setelah ini, kamu enggak usah khawatir, soal aku, Valerie."
Dia langsung menghilang dari sana.
Setelah acara makan siang itu, Eko pun berangkat lagi, kali ini membuka toko musiknya, tetapi siapa sangka ... kehadiran sesuatu mengagetkan Eko.
"Bubble?" Bubble, anjing sepasang suami istri itu, siapa sangka ada di depan tokonya yang belum dia buka. Segera, pria itu menghampiri. "Bubble, ada apa, Buddy? Majikan lamamu gak ada di sini."
Bubble menggonggong, seakan mengatakan sesuatu, tetapi Eko tak mengerti.
"Ada apa, Tuan Muda? Anjing siapa ini?" tanya sang supir menghampiri dengan tertatih.
Bubble kembali menggonggong, entah apa artinya. "Bubble, sebaiknya kamu pulang ke rumah keluarga kamu, mereka pasti nyariin."
Bubble menggonggong lagi dan kali ini berlari menjauh, tetapi tak lama berhenti dan berbalik. Dia menatap Eko lagi dan menyalak cukup keras.
"Tuan Muda, sepertinya anjing itu minta Tuan Muda ikuti, apa Tuan Muda kenal pemiliknya?" Eko menatap bingung.
"Kamu tunggulah sebentar di sini, saya mau ikutin anjing itu sebentar, sebentar saja." Eko segera mengikuti anjing tersebut, dan benar saja, Bubble kembali berjalan cepat dengan sesekali menoleh ke belakang.
"Tu-Tuan Muda!" Sang sopir segera menaiki mobil dan mengikuti mereka.
BERSAMBUNG ....
•••
Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk, Mas Eko! ✅
Romance"Tapi, Ko, daripada itu ... apa kamu gak mau masuk ke kehidupan Valerie dan jadi penyembuh luka Valerie?" "Aku berpikir begitu, sempat, tapi aku berpikir lagi. Apa menurutmu ... kalau bukannya menyembuhkan aku malah ... membuatnya semakin terluka?"...